"Bu, Lily pengen pulang aja!""Loh, tapi jadwalnya masih tersisa 2 hari lagi."
"Pokoknya mau pulang aja, nanti Lily minta Papih buat jemput ke sini, berkemah juga udah gak mood gak ada Ryan."
"Ya ampun Ly, cowok kayak dia gak usah di kejar-kejar, gak level."
"Apa sih bu ngatur-ngatur, Maminya Lily juga bukan." tukas Lily kesal, membuat bu Desi salah tingkah.
"E-eh maaf." lirihnya.
"Nanti siang Papih bakalan kesini bu, Lily sama yang lainnya bakal pulang duluan." ucap Lily kemudian meninggalkan bu Desi sendirian di posko.
'Duh aku harus siap-siap, bakalan ada mas Rama nanti.'
Tepat jam makan siang, mobil jemputan Lily datang, pria yang kerap di panggil Papih itu segera menghampiri anaknya.
"Gimana? Kenapa mau pulang sayang?" tanya Rama, Papihnya Lily.
"Lily enggak bentah Pih, pengen pulang aja." rengek Lily.
"Yasudah barang bawaannya dan kasih ke pak Surya, nanti dia yang masukin ke dalam mobil. Papih mau minta izin sama guru kamu dulu."
"Iya Pih." Lily langsung menyuruh teman-temannya untuk memasukkan barang bawaan mereka ke mobil, pak Rama berjalan kearah posko dia melonggarkan tali dasinya dan menengok kanan kiri untuk memastikan tidak ada yang mencurigainya.
"Sayang." ucap pak Rama, mendapati bu Desi ada di hadapannya dengan penampilan yang menawan. Senyum tersungging di kedua sudut bibirnya.
"Mas, baru sampai?" tanya bu Desi, berjalan kearah pak Rama dan membelai dada pria itu, seakan tengah menggodanya.
"Iya, mas bawa Lily sama teman-teman nya ya."
"Iya mas, hati-hati."
"Pasti sayang, ingat! nanti sepulang dari sini kamu ke Apartemen mas ya, mas udah lama gak bareng sama kamu, mas Rindu sayang."
"Ishh apa sih mas, udah ah nanti ada yang lihat."
"Iya-iya, kamu jaga diri ya. Jangan dekat dengan lelaki lain atau mas akan__"
"Duh mas gak usah ancam-acaman segala, aku gak bakalan deket sama yang lain kok, mereka beda level tau."
"Pintar, nih mas ada uang buat kamu. Sisanya mas transfer seperti biasa ya."
"Iya mas."
"Mas gak sabar nunggu kamu di Apartemen sayang." bisik pak Rama terdengar sangat bergairah, bu Desi mesem-mesem sembari memperbaiki dasi pak Rama agar terlihat rapih.
"Bu!" seseorang memergoki mereka tengah bermesraan, bu Desi langsung mengambil jarak.
"Ehh iya pak Andi, ada apa?" tanya bu Desi salah tingkah, pak Rama mengusap tengkuknya bimbang, baru saja mereka di pergok oleh guru muda disekolahan anaknya itu, jika dia membocorkan ini bisa gawat!
"Lagi ngapain?" tanya pak Andi penasaran, bingung dengan sikap pak Rama dan bu Desi.
"Eh anu, ada debu tadi." kilah bu Desi.
"Ohh saya kira lagi bermesraan." ucap pak Andi benar apa adanya. Membuat bu Desi dan pak Rama saling pandang kemudian menggelengkan kepala secara bersamaan.
"Bu-bukan kok pak." kini giliran pak Rama yang menyahut.
"Tapi__"
"Papih, ayok!" ucap Lily memasuki posko dan menarik Papih nya untuk segera pulang, karena dia sudah bosan berada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Kakak Kelas
Roman pour AdolescentsFollow sebelum membaca!! vote dan komen di setiap bab nya, hargai karya penulis untuk tidak memplagiat🚫 Genre : Romance MDKK : Mulai Sel, 25 Oktober 2022 "Jangan lama-lama menangis An, gue gak suka." lebih tepatnya gak rela air mata Ana berjatuhan...