Follow Gratiss..!!
Vote Gratiss..!!
Komen Gratiss..!!
Intinya FVK tadi tidak merugikan, malah akan menjadi penyemangat untuk para Author. Dan ingat 'Tidak ada penulis sukses kalau tidak ada pembaca setia....'"Udah Berhenti kan nangisnya?" Goda Ryan membuat Ana salah tingkah dia mencubit tangan Ryan dengan keras.
"Aduhh awww, sakit An." Usai mengucapkan itu Ryan melanjutkan tawanya.
"Isshhh Kakakkk."
******
Bel istirahat sudah berakhir, kini mereka semua kembali kekelasnya masing-masing.
Selama jam pembelajaran Ana tak bisa fokus karena dia belum sempat makan siang, perutnya sudah berbunyi ingin diisi.
"Kenapa An?" Tanya Alisya memperhatikan kegelisahan Ana.
"Laper hehe." Jawab Ana sembari cengengesan.
"Kamu belum makan?"
"Belum, gak sempet keburu Bell."
"Ah Elah, yaudah gih izin ke WC."
"Ngapain ke WC Sya, aku kan__"
"Mikir dikit napa,"
"Ehh iya, hehe maaf fak pokus."
"Yaudah gih."
"Pak." Seru Ana sembari mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
"Ya ada apa An?" Tanya Pak Andi, guru muda di sekolahnya.
"Izin ke WC pak,"
"Ngapain." Tanya pak Andi kepo, Ana gelagapan bingung menjawab.
"An lagi haid pak, pasti mau ganti takut tembus ya kan An?" Timpal Alisya mengkode Ana supaya pak Andi percaya.
"Eh iya pak, hehe." Dalam hati Ana menggerutu kenapa harus dengan alasan itu, kan malu di perhatikan yang lainnya.
"Oh yasudah silahkan."
******
"Yah... ada bu Desi lagi, gak jadi makan deh." Ana tak lagi semangat karena mendapati bu Desi tengah makan di sana, rencananya gagal total, makan enggak ngiler iya.
Dengan malas Ana kembali kekelasnya, tapi tunggu kalau secepat itu Ana balik kekelas bisa jadi pertanyaan buat pak Andi.
"Cuci muka dulu deh, biar keliatan abis ke WC." Gumamnya, berjalan santai menuju lorong WC tapi tunggu.
"Kak Ryan." Ucap Ana memastikan cowok yang sedang duduk di kursi dekat lorong WC.
"An, ngapain kesini?" Sama-sama terkejut tapi Ryan kembali santai memakan bekal yang Ana berikan tadi siang.
"Eh An mau ke WC kak," terdengar suara perut Ana membuat Ryan menatapnya lekat, seakan bertanya suara apa itu? Ana malu, dia cengengesan tak jelas dan menekan perutnya untuk meredakan suara perutnya.
"Kamu lapar?" Tanya Ryan.
"Hah, itu Emm...." tangan Ryan menarik tangan Ana untuk duduk disampingnya, dengan santai Ryan menyodorkan Sendwich untuk Ana.
"Ana gak lap__"
"Gue gak nerima penolakan An!" Tekannya, membuat Ana seketika buka mulut dan menggigit sedikit Sendwich buatan mommy nya itu.
"Ka Emwang gwak Twakut Kelihatan__"
"Makan yang bener An," titah Ryan, Ana mengangguk dan cepat-cepat menghabiskan makanan yang ada dalam mulutnya.
"Kak, Emang kakak gak takut ketauan guru kalo makan disini?" Tanya Ana sembari celingak celinguk memastikan keadaan, bahwa hanya mereka berdua yang ada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Kakak Kelas
Teen FictionFollow sebelum membaca!! vote dan komen di setiap bab nya, hargai karya penulis untuk tidak memplagiat🚫 Genre : Romance MDKK : Mulai Sel, 25 Oktober 2022 "Jangan lama-lama menangis An, gue gak suka." lebih tepatnya gak rela air mata Ana berjatuhan...