MDKK 16. Gawat

89 20 13
                                    

Halo pembaca setia Author, gimana nih udah follow aku Authornya belum?
Lacyorna_Xavier
Gas langsung di Follow
Vote dan Komen (jangan jadi pembaca gelap, gak keliatan nanti kata per katanya:○)

"Dia siapa?" tanya Daddy Arba sembari meneliti penampilan Andi, pria didepannya itu terlihat seperti pekerja kantoran, bahkan lebih dari kata pekerja. Keningnya berkerut sembari menunggu jawaban dari sang istri.

"Eh ini mas, kenalin ini pak Andi guru nya Ana." jelas Mommy Ayana, sembari mempersilahkan Andi duduk. Andi tersenyum menanggapi dan ikut duduk disamping Mommy Ayana.

"Perkenalkan, saya Daddynya Ana." ucap Daddy Arba mengulurkan tangannya, dengan senang hati Andi menerima uluran tangan tersebut.

"Andi Hartanto, guru bahasa Inggris di sekolah Ana."

"Ohh bahasa inggris ya, sebentar... Hartanto? Sepertinya saya pernah mendengar nama itu tapi__"

"Ardan Hartanto, apa Anda mengenalnya?" tanya Andi.

"Iya, dia rekan bisnis saya. Ya ampun ternyata kamu putranya." ungkap Daddy Arba sangat senang sekali bisa mengenal anak dari rekan bisnisnya.

"Iya pak,"

"Jadi guru disekolah Ana? Apa kamu tidak meneruskan perusahaan Ayah mu?"

"Saya masih belajar memegang sebagian perusahaan Ayah, dan peran saya sebagai guru tak lain dan bukan karena cita-cita saya sekaligus jadi hiburan saat sedang mumet di kantor." Daddy Arba mengangguk-nganggukkan kepalanya paham dengan apa yang dijelaskan Andi.

"Bagaimana keadaan pak Hartanto? Bukannya dia sedang sakit ya, apa sudah baikan?"

"Sudah pak, Ayah sudah baikan dan sekarang sedang dalam masa pemulihan." Ardan Hartanto mengalami serangan jantung beberapa bulan lalu, kondisinya tak terlalu parah dan sekaranh sedang menjalani pemulihan dirumah.

"Kapan-kapan saya akan pergi menjenguk, apa boleh?" ucap Daddy Arba.

"Dengan senang hati, saya akan menunggu waktu itu pak."

"Ahh kita terlalu formal, panggil Saya om jangan pak. Kita tidak sedang diperusahaan."

"Baik om,"

"Duh dikacangin." cicit Mommy Ayana, dia pura-pura memainkan Hp nya dan melirik sekilas kearah suaminya, Daddy Arba tersenyum menanggapi ucapan Mommy Ayana. Sedangkan Andi merasa tak enak.

"Maaf tante."

"Ahh tidak apa, btw ada yang mau saya tanyakan pak."

"Panggil saya Andi tante, mau bertanya Apa?"

"Ah iya nak Andi, apa kamu tahu tentang kejadian yang menimpa Ana saat di tempat perkemahan?"

"Setahu saya Ana tersesat saat sedang mencari jejak dan kakinya tersandung akar pohon, hingga membuatnya bengkak juga terdapat beberapa luka di kaki Ana."

"Ana juga sempat berselisih paham dengan Lily." tambah Andi, sontak Daddy Arba melirik Mommy meminta penjelasan, Mommy yang tidak tahu pun menggelengkan kepalanya pelan.

"Lily? Siapa, teman sekelasnya?" tanya Daddy Arba.

"Bukan, Lily kakak kelasnya dan Lily adalah anak dari pak Rama, salah satu donatur di sekolah."

"Rama? Ck pria itu, apa yang diperbuat Lily hingga membuat sudut pipi ana merah."

"Apa? Merah," pekik Andi tak percaya, Mommy Ayana dan Daddy Arba saling pandang karena keheranan saat melihat reaksi Andi.

"Iya."

'Apa karena perbuatan Lily?' batin Andi.

"Maaf om, saya baru tahu tentang itu," jelas Andi "Tapi nanti saya akan cari tahu penyebabnya."

Menikah Dengan Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang