Usernya mendapat review jelek. Itu adalah akibat dari ketidaktahuannya tentang aplikasi "LOVER". Dia kira, aplikasi itu sama seperti aplikasi mencari 'teman' lainnya, tapi ternyata tidak! Aplikasi itu adalah aplikasi penyewaan pacar dan sialnya dia...
Seperti biasa, minta tolong ramaikan ceritanya ya!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVER APP.
"Nih, kalau lagi banyak pikiran tuh emang bagusnya nyebat." Jaehyuk menyodorkan rokok sampoerna itu ke arah Jisung, alisnya naik-turun, membuat Jisung mendengus. Tapi cowok itu tetap menerima rokok dari Jaehyuk.
"Etdah, masih galau?" Celetuk Eric sembari menghembuskan asapnya ke udara. Tangannya kembali mengetik. "Gue kira udah move on."
"Hape gue rusak, bangsat." Gerutu Jisung, dia merogoh saku celananya lalu menaruh ponsel itu di tengah-tengah, terlihat ponsel boba dengan layar retak mengenaskan. Tapi, bukannya merasa iba, teman-temannya malah mengeluarkan tawa laknat.
"Anjir, kok bisa?!" Tanya Eric disisa tawanya, "Padahal belum ada tiga bulan ganti, anjir."
"Lo nggak sengaja ngerusakin hape pas lagi mumet-mumetnya mikirin Sunoo kan?" Jaehyuk bertanya meledek.
"Enggak, rusak karena ada orang yang nabrak gue tadi." Jelasnya singkat.
Jaehyuk cuma manggut-manggut lalu nggak peduli. "Eh iya! Lo dateng kan ke pestanya?"
"Dateng lah, masak sih cuma karena status mantan, lo sampai cupu nggak dateng ke pestanya Sunoo?" Kata Eric kompor.
"Nah iya. Cupu banget! Keliatan belum move onnya." Jaehyuk ikut memanas-manasi.
Jisung cuma menatap kedua temannya lalu berdecak. Dia nggak langsung menjawab, malah menghidupkan rokok dan menghisap rokok itu kuat-kuat sebelum dia semburkan asapnya ke muka dua teman laknatnya itu. Lagi-lagi, Eric dan Jaehyuk cuma bisa tertawa.
"Apa... lo malu ya karena diundangan itu ditulis harus bawa pasangan? Lo aja masih jombs nih habis putus sama Sunoo." Eric tersenyum miring, dia lalu menepuk-nepuk bahu Jisung yang langsung ditepis oleh empunya.
"Jangan banyak tanya, nafas lo bau neraka." Kesal Jisung.
Ah soal pesta... Iya, pesta itu membuat Jisung nggak tenang akhir-akhir ini. Bukannya apa-apa, perjalanan kisahnya dengan Sunoo memang harus kandas karena Jisung terlalu sibuk dengan tugas-tugas dan organisasinya— sebenarnya, Jisung juga masih denial karena Sunoo dengan gampangnya mengucapkan kata putus secara sepihak dan berkata kalau dia lelah. Memang, dia pikir Jisung nggak lelah? Dia juga lelah karena harus selalu berusaha mengerti apa mau Sunoo, selalu berusaha untuk ada buat cowok itu. Tapi kok, rasa-rasanya usaha yang dia berikan nggak pernah benar dimata Sunoo?
Terus, tau-tau Sunoo dapat penggantinya setelah satu minggu putus. Cih, dia jadi berpikir apakah Sunoo benar-benar lelah atau memang dia sudah menemukan orang baru?
Tapi bukan, bukan itu yang mengganggu pikirannya. Meskipun dia masih denial, dia berusaha untuk menerima dan menjalani rasa sakit ini pelan-pelan, menikmati kerinduan yang membuncah. Well, memang terasa berbeda ketika dulu, hari-harinya dipenuhi oleh Sunoo, sekarang mendadak kosong. Yang jadi masalahnya adalah bagaimana caranya dia datang di acara pesta Sunoo tanpa terlihat menyedihkan setelah putus cinta? Jisung tentu nggak mau jika Sunoo melihatnya sedih dan terpuruk.
