5

1.4K 220 51
                                    

Yah, maaf ya jadinya uploadnya hari ini. Pas banget juga pembukaan November. Eh, gimana ini perjalanan kalian di bulan Oktober? Banyak bahagianya nggak? Atau banyak nangisnya?

Karena ini udah Chapter 5, bab selanjutnya akan mulai di publish pertengahan November ya!

Jangan lupa kasih vote. Pembaca yang baik tau cara menghargai penulisnya.

Ceileh.

Eh, sampe sini, kalian lebih suka kalau Chenle sama siapa nih? Jisung atau Sungchan?





Eh, sampe sini, kalian lebih suka kalau Chenle sama siapa nih? Jisung atau Sungchan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







LOVER APP.




"Ji, lo nggak ada niatan buat kenalin gebetan lo ke kita? Kita juga penasaran, Anjir!" Eric berseru, sementara Jisung cuma terkekeh sinis.

"Kemarin nyuruh gue ngurahin halu, sekarang ngerengek minta dikenalin. Emang labil ni remaja satu." Ledek Jisung.

"Ya kalau beneran kenalin dong, sekalian minta restu lo sama kita." Jaehyuk membela Eric. Di samping, Eric mengangguk semangat.

Jisung sih mau-mau saja kenalin Chenle ke teman-temannya tapi dia harus dapat persetujuan Chenle dulu. Meskipun Jisung itu penyewa, dia tetap tau diri. Kasihan juga kalau Chenle tiba-tiba dia kenalkan ke dua temannya itu, apalagi mulut teman-temannya sangat licin. Takutnya Chenle nggak nyaman.

"Restu, restu, gigi lo." Gerutu Jisung.

"Eh tapi beneran loh, Ji. Kalau restu temen itu mempengaruhi hubungan banget. Bahkan, kebanyakan temen tuh lebih tau orang itu cocok atau nggak sama lo— kayak kalau kita bilang 'ih jangan sama dia dah', pasti betulan bakal ada apa-apa sih."

Eric mengangguk. Mereka saling mendukung satu sama lain. "Gue pernah lihat juga di tiktok."

Jisung memutarkan bola matanya. "Jadi yang awal gue kenalin Sunoo ke kalian itu juga bener dong? Lo semua bilang 'cari yang lain dah, Ji'. Lupa?"

"Berarti itu gagal." Cengir Jaehyuk. "Lagian kita tau kalau lo nya aja yang kayak tai, anak orang dibiarin ngemis-ngemis perhatian."

"Mulai." Jisung mendengus sebal.

Jisung bukannya nggak mau mengakui kalau dia juga salah ya dihubungan yang sudah kandas itu. Dia salah— Oke, tapi dia nggak sepenuhnya salah. Karena apa, dari awal dia pacaran sama Sunoo, dia udah sayang. Sayang yang seperti sudah kenal Sunoo dari lama. Dia bahkan nggak mau kalau Sunoo merasa kesepian, dia selalu mau jadi orang yang selalu bisa diandalkan mantannya itu. Tapi, keadaan yang membuatnya sulit dan itu semua diluar kendali juga kuasa Jisung. Dia mau protes, tapi ke siapa?

Kemarin masa-masa Jisung sibuk sebagai Koordinator Sie Perkap di suatu acara kampus. Sibuk? Jelas. Dia koordinator, sudah pasti tugasnya lebih berat. Belum lagi, dia dikejar oleh deadline tugas. Okelah dia setuju jika itu konsekuensi, tapi dia juga manusia yang butuh istirahat kala capek, butuh mengembalikan mood setelah otak panas saat rapat plus nugas. Dia nggak mau jika moodnya yang jelek harus dipaksa bertemu dengan Sunoo— dia nggak mau menyakiti cowok itu.

LOVER APPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang