6

1.5K 206 45
                                    

Makasih ya udah nunggu cerita ini di up lagi! Aku balik! (Meski agak telat hehehe). Ada yang nungguin cerita ini? Cung!







 Ada yang nungguin cerita ini? Cung!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



LOVER APP.




Sedari tadi, Chenle cuma bisa diam mendengarkan semua cerita Jisung. Dia pikir, kesalnya Jisung akan berlanjut lama tapi ternyata nggak. Cowok itu tipe yang kalau sudah selesai masalahnya, ya sudah. Nggak akan dikeruk-keruk lagi sampai jadi perdebatan serius. Untunglah, tapi tetap saja, ciuman itu seharusnya tidak sampai terjadi jika Jisung memberikannya kesempatan untuk menjelaskan semuanya.

Bicara soal Jisung, sekarang dia tau alasan cowok itu menyewanya sebagai pacar. Oke, mungkin Chenle nggak pernah tau rasanya sakit hati karena orang kita sayang— dalam konteks pacaran itu— seperti apa. Tapi yang pasti, dia melihat Jisung benar-benar menggebu ingin menunjukkan kalau dia masih baik-baik saja meski hatinya sudah dihancurkan hingga pecah berkeping-keping. Skip, dia rasa dia terlalu hiperbola.

Kepulan asap dari fuyunghai, oseng sawi dan nasi masih menjadi aroma yang menemani perbincangan mereka berdua. Sesuai kata Jisung, Chenle diajak ke tempatnya untuk makan bersama sambil bercerita. Dan ya... yang memasak fuyunghai dan sayur sawi itu adalah Jisung— padahal dia ragu jika Jisung bisa masak. Tapi ternyata Jisung jago soal masak memasak dan kelihatannya masakannya enak.

Jisung memotong fuyunghai itu dan meletakkan pada piring Chenle. "Jadi itu alasan kenapa gue mau go public— makan, suara perut lo berisik."

Chenle membelak. "Lo denger?!"

"Telinga gue kan nggak tuli." Jawab Jisung. Dia juga mengambilkan Chenle nasi berikut sayur. Baru setelahnya, dia mengambil nasi serta lauk untuk dirinya.

Chenle jadi tengsin sendiri, selain insting cowok itu yang kuat, ternyata pendengaran Jisung sangat baik. Oke, merendahkan dirinya sendiri karena dia lapar betulan, akhirnya Chenle mulai makan yang bikin Jisung terkekeh kecil melihatnya.

"Balik lagi, jadi gimana, lo mau go pub?" Tanya Jisung lagi.

Chenle mengunyah makannnya sambil berpikir. Dia masih meragukan bagaimana jika dirinya dan Jisung tampil tiba-tiba ke publik sebagai pasangan? Yang dia pikirkan adalah teman-temannya, apalagi Ruto. Mulut cowok itu paling licin diantara yang lain, ditambah lagi sialnya dia melihatnya bersama Jisung berada di festival kemarin. Lalu, Sungchan? Tapi... kenapa juga dia memikirkan itu? Bukankah haknya dekat dengan siapa saja? Dia hanya perlu menjelaskan saja kan jika ada yang bertanya?

Tok!

Jisung mengetuk meja makannya sekali, membuat Chenle langsung melirik.

"Gue butuh jawaban lo."

"Gue lagi mikir." Jawab Chenle dengan dengusan kecil.

"Takut cowok lo yang tadi marah?" Tanya Jisung memancing.

LOVER APPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang