00.Prolog

49.5K 2.1K 58
                                    

Assalamualaikum teman-teman

Fyi ini adalah cerita pertama ku, ini murni hasil kehaluan aku wkwk, aku memang tidak pandai menulis jadi kalau ada kesalahan dalam penulisan atau bahasa yang kurang di mengerti mohon koreksi nya yaa...

Selamat membaca...

"Didunia ini tidak ada satupun yang benar-benar sejati untuk bisa dimiliki"

~Ayna Yara Humaira~

© RAFAYNA : Cinta dan Negara ©By : Mustika Meri Diana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

© RAFAYNA : Cinta dan Negara ©
By : Mustika Meri Diana

Dunia nya terasa berhenti, ketika ia harus siap menerima kenyataan pahit bahwa ibunya telah pergi meninggalkan nya dan ayah nya untuk selamanya.
Disini dirumah yang sederhana ini dia hanya tinggal berdua dengan ayah nya, setelah kematian ibunya beberapa tahun yang lalu. Hanya ayah satu-satunya keluarga yang ia miliki, ayah yang selalu mendengarkan keluh kesah serta kekhawatiran di dirinya.

Dia adalah Ayna Yara Humaira gadis cantik berusia 24 tahun yang bekerja di salah satu perusahaan swasta dikotanya, gadis yang telah mengorbankan masa mudanya untuk bekerja membantu ayahnya dan melupakan cita-citanya, bahkan untuk memikirkan urusan cinta pun dia tidak pernah, karna baginya adalah ayahnya cinta pertama seorang anak perempuan.


🔫🔫🔫

"Maaf om tapi Yara sudah punya calon" ucap Yara sambil menundukkan kepalanya tidak sanggup melihat lawan bicara didepannya.

"Dia adalah seorang tentara, dia komandan pleton di bataliyon 0429 Garuda hitam, untuk saat ini dia sedang melakukan tugas pengamanan di perbatasan Halmahera Utara" sambungnya.

Ayah Yara yaitu Krishna Sanjaya cukup kaget mendengar penuturan dari anak gadisnya itu, sebab selama ini Yara tidak pernah memberitahunya kalau dia memiliki seorang kekasih, bahkan lelaki yang disebutkan Yara tadipun tidak pernah datang kerumah mereka.

Mendengar penolakan dari Yara, Warto yang merupakan lelaki umur 40 tahun tersebut nampak kesal dan kecewa.

"Bagaimana kalau dia gugur dalam tugas? Bukan kah lebih baik menerima lamaran seseorang yang sudah pasti-pasti saja?" Ucap Warto meyakinkan

"Maaf om, umur jodoh rezeki itu sudah diatur oleh Allah. Memang benar jika ada yang sudah pasti kita harus menerimanya, tapi calon saya juga sudah berjanji setelah dia pulang nanti akan melamar saya, bahkan kedua orangtua kamipun sudah setuju om" ucap Yara dengan tenang.

"Baiklah jika memang begitu, saya sangat kecewa atas penolakan ini, harusnya kalian tau diri orang biasa-biasa saja seperti kalian ini kok ya terlalu sombong menolak lamaran dari orang kaya seperti saya" Warto yang marah karna lamarannya ditolakpun pergi setelah memaki-maki Yara yang katanya tidak tau sopan santun bahkan mengancam Yara akan membuat hidupnya sengsara.

🔫🔫🔫

"Bener nak kamu udah punya calon?" Tanya Krishna yang sedari tadi penasaran, karna tiba tiba anaknya bilang kalau sudah punya calon sedangkan ia tidak tau apa-apa

"Ya enggak lah yah, Yara cuman nggak tau aja harus nolak gimana. Lagian ayah mau emang Yara nikah sama om Warto?" Ucap Yara

"Astaghfirullah nak, nggak boleh gitu dong, kalaupun kamu mau nolak jangan dengan cara berbohong itu nggak baik Ra. Terus juga tadi pake bilang kalo kedua orang tua udah setuju itu nggak boleh Ra, ayah mana sih yang rela anak gadis nya menikah dengan laki-laki berumur dan berperilaku kurang baik, meskipun orang kaya wallahi ayah tidak akan pernah rela nak, lebih baik dia yang miskin harta tapi paham agama" ucap Krishna sambil memeluk putri kesayangannya.

"Maaf ayah, Yara enggak bermaksud buat bohong tapi Yara enggak tau harus gimana" ucap Yara menyesal.

"Jangan diulangi lagi ya"

"Iya ayah".

🔫🔫🔫

"Istirahat ditempat grak"

"Setelah ini kita akan melakukan patroli patok. Serda Andi, Pratu Rizky, Pratu Ali, Prada Gibran, dan Sertu Reza akan ikut bersama saya patroli, dan untuk yang lain silahkan melanjutkan tugasnya masing-masing". Ucap komandan kompi pasukan Satgas Pamtas yang tengah melakukan apel.

"Siap Komandan".

Kapten Inf. Rafassya Baihaqi Alhusayn seorang komandan kompi pasukan Satgas Pamtas yang tengah melakukan tugas di perbatasan Halmahera Utara, lelaki dengan perawakan tinggi 180 cm badan yang tegap, serta suara yang berat dan tegas. Siapapun tidak ada yang tidak mengenalnya, anak dari Kolonel Andri Alhusayn yang merupakan komandan batalyon infanteri 0429 Garuda hitam tersebut. Banyak perempuan yang sangat mengidolakan nya, tapi tidak demikian dengannya yang selalu menjaga jarak dengan perempuan.

🔫🔫🔫

"Bang kapan mau kasih mamah menantu" ucap seorang wanita paruh baya dari sambungan telepon.

"Mah, Abang kan lagi Satgas gimana mau bawa mantu buat mamah coba" jawabnya

"Pokoknya paling lambat sampe pulang Satgas mamah tunggu, kalo enggak mamah jodohin sama anak Tante Nori"

Sambungan telepon diputus begitu saja tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya.

"Harus nyari cewek dimana gue,yakali dijodohin sama anak nya Tante Nori" ucap Kapten Rafa putus asa.

🔫🔫🔫


Gimana nih prolog nya?

Lanjut part 1 nggk nih?

Jangan lupa vote dan komen ya gais

Assalamualaikum ☺️

RAFAYNA : CINTA DAN NEGARA☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang