22.Tujuh Bulanan Baby A

10.3K 735 19
                                    

"Cinta itu tidak untuk menyempurnakan, namun ikhlas untuk menerima kekurangan. Bukan untuk saling melengkapi, namun saling mengisi."

~Ayna Yara Humaira~

© RAFAYNA : Cinta dan Negara ©By Mustika Meri Diana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

© RAFAYNA : Cinta dan Negara ©
By Mustika Meri Diana

Yara mengusap perutnya yang besar, kehamilan Yara kini telah memasuki usia 7 bulan. Banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi selama proses kehamilannya ini. Mulai dari ngidam nya yang aneh-aneh, bahkan hal kecil pun jika tak sesuai dengan keinginan hatinya ia akan menangis.

Seperti saat ini ia tengah menatap pantulan dirinya di depan cermin. Ia sedang berusaha memakai gamis berwarna biru Dongker, namun ia nampak kesulitan karena ukuran gamis tersebut sudah tidak cukup untuk tubuhnya.

"Hiks... Enggak mau masuk!!" Kesalnya.

Rafa yang baru saja keluar kamar mandi pun mendapati istrinya tengah kesulitan pun menghampirinya dan membantunya.

"Kenapa sayang, hmmm?" Tanya Rafa.

"Liat!! Enggak mau masuk!!" Ucap Yara.

Rafa terkekeh melihat ekspresi wajah istrinya yang sedang kesal itu. Lucu sekali.

"Jangan ketawa, iiihh!!"

"Abis nya kamu lucu banget sih" ujar Rafa.

"Enggak suka.. hiks" Isak Yara.

"Apanya yang enggak suka, hmmm?" Tanya Rafa.

"Gamis nya enggak muat, enggak bisa di pake"

"Itu karna kamu tambah gemuk sekarang, makanya enggak muat sayangku" ucap Rafa sambil mencubit pipi Yara.

Mendengar ucapan Rafa membuat Yara semakin kesal. Kini ia tengah menatap suaminya itu dengan tatapan tajam.

"Jadi aku gendut!!" Ucap Yara dingin.

Damn!! Tamatlah riwayat mu kapten.
Rafa yang merasa telah salah berucap pun menelan Saliva nya dengan susah payah karna mendapatkan tatapan tajam dari istrinya itu. Sepertinya ia telah melakukan kesalahan karna membuat harimau betina itu kesal pagi-pagi ini.

"Enggak gitu yang. Maksud-" ucapan Rafa terhenti saat jari telunjuk Yara menyentuh bibirnya.

Yara tak berucap sepatah kata pun, ia mengambil baju gamis yang lain lalu pergi meninggalkan Rafa yang masih terdiam.

RAFAYNA : CINTA DAN NEGARA☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang