28.Baby Blues Syndrome

11.1K 832 30
                                    

"Maaf sayang. Andai aku tau betapa sulitnya menjadi dirimu, maka aku akan lebih mengerti dan memahami sikapmu."

~Rafassya Baihaqi Alhusayn~

© RAFAYNA Cinta dan Negara ©By Mustika Meri Diana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

© RAFAYNA Cinta dan Negara ©
By Mustika Meri Diana

Pagi ini, setelah selesai memandikan dan menidurkan Aldrien, Yara memilih untuk memasak didapur. Sedari tadi ia begitu sibuk berkutat dengan berbagai peralatan dan bahan makanan yang ada di dapur.

Penampilan Yara pagi ini jauh berbeda dari hari-hari sebelumnya. Biasanya saat ini ia sudah mandi sebelum memasak, namun kini ia hanya mengenakan setelah daster panjang dengan jilbab bergo saja.

Rafa yang sejak semalam sudah pergi karna ada tugas pun belum kembali. Jadi Yara harus mengurus rumah dan anaknya sendirian ditambah lagi dari semalam Aldrien begitu rewel tidak mau tidur, sehingga membuat Yara harus begadang.

"Huhh!! Capek" keluh Yara sambil menyeka keringat di pelipisnya.

Yara duduk dikursi meja makan sambil melamun menatap makanan yang baru saja ia masak. Pandangan nya kosong menatap kearah meja makan, wajah nya yang lusuh ditambah lagi penampilannya yang belum mandi menambah miris siapa pun yang melihat nya saat ini.

"Sayanggg. Hey!!" Panggil Rafa sambil menepuk pundak Yara.

"H-hah!!" Yara terkejut.

"Pagi-pagi kok ngelamun. Kenapa, hmm?" Ucap Rafa dan beralih duduk disamping Yara.

"Enggak papa kok. Capek aja abis masak" jawab Yara.

Rafa terkekeh. "Yaudah sana mandi gih. Abis itu sarapan bareng" ucap Rafa.

Yara mengangguk. Ia pun segera bangkit dari duduknya dan berlalu pergi untuk membersihkan diri.

Didalam kamar. Rafa sibuk mengusik tidur baby Al. Ia berusaha membangunkan sang anak dengan mentoel-toel pipi tembam nya. Rafa terkikik geli saat melihat baby Al yang menggeliat tidak nyaman karena tidurnya terusik.

"Mas!! Jangan di ganggu. Al baru tidur ihh" ucap Yara yang baru selesai mandi dan langsung menarik Rafa agar menjauh dari baby Al.

"Pengen main. Saya bangunin ya" ucap Rafa dan hendak membangunkan baby Al.

"Enggak!! Biarin dia tidur, kalo tidurnya enggak nyenyak nanti dia rewel" ucap Yara.

"Yaudah saya cuman liat dia tidur aja enggak ganggu." Rafa beralih menaiki kasur dan merebahkan tubuhnya disamping sang anak. Ia menatap anaknya yang tengah tertidur dengan tenang tersebut.

Namun sepertinya baby Al sudah tidak mengantuk lagi akibat keusilan papahnya tadi, sehingga ia memilih untuk membuka matanya. Baby Al terbangun.

Oeeekkk!!! Oeeekkk!!!

RAFAYNA : CINTA DAN NEGARA☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang