"Kamu adalah bukti, berapa indahnya ciptaan tuhan dibumi ini"
~Rafassya Baihaqi Alhusayn~
Selamat membaca....
© RAFAYNA : Cinta dan Negara ©
By : Mustika Meri Diana"Assalamualaikum nak, mamah denger dari dokter Rani kamu udah pulang ya?" ucap Sekar dalam sambungan telepon
"Waalaikumsalam Bu, iya Yara udah pulang tadi pagi sama ayah sama Rayna" ucap Yara dari sambungan telepon
"Emang kamu udah sembuh? Kok udah pulang aja, kamu enggak usah khawatir masalah biaya rumah sakit, udah mamah urus" ucap Sekar
"Yara emang udah sembuh kok Bu, enggak enak juga tinggal lama-lama dirumah sakit" satu hal yang membuat Yara tidak enak hati adalah perlakuan Sekar yang menyayanginya terlalu berlebihan, padahal dirinya bukan siapa-siapa, hanya saja Yara merasa tidak ingin merepotkan orang lain.
"Hehe maaf ya Bu, janji deh nanti Yara main kerumah ibu sesuai janji kita" ucap Yara seraya membujuk Sekar supaya tidak mengkhawatirkan nya"Hiss kamu nih yaa pinter banget buat mamah seneng + gemes sama kamu" ucap Sekar seraya terkekeh
"Yara?" Tanya Andri yang baru saja datang dan duduk di kursi meja makan bersama kedua putranya Rafa dan Rushdan
"Iya katanya mau main kesini" jawab Sekar sambil tersenyum
"Assalamualaikum Yara, kapan nak main kesini?" Tanya Andri seraya mengloudspeaker sambungan telepon nya hingga suara Yara terdengar jelas oleh mereka ber-empat
"Waalaikumsalam pak, insha Allah hari Minggu ya pak Yara main kerumah" ucap Yara. Mendengar suara perempuan dari sambungan telepon dan kedua orangtuanya yang sedang asyik berbicara dengan perempuan tersebut membuat Rafa dan Rushdan saling menatap bingung, siapakah perempuan itu sampai membuat kedua orangtuanya sebahagia ini.
Setelah sambungan telepon terputus Rafa pun bertanya kepada orangtuanya mengenai perempuan tadi.
"Itu yang tadi mamah bilang anak perempuan mamah" tanya Rafa"Iya katanya hari Minggu mau main kesini, iiihhhh seneng banget deh mamah" jawabnya dengan semangat
"Mamah kenal dimana? Jangan terlalu percaya sama orang mah" ucap Rafa mengingatkan
"Iya mah, kita belum tau dia orang nya gimana, gimana kalau dia punya niat yang enggak baik sama keluarga kita" sambung Rushdan
"Enggak mungkin lah, mamah tuh kenal sama dia, dia anaknya baik, sholehah, mandiri, pekerja keras" ucap Sekar. Sekarpun kemudian menceritakan bagaimana awal mula pertemuannya dengan Yara yang menolongnya saat hampir di tabrak mobil, Yara yang selalu menghiburnya, menemani nya disaat bosan, Yara yang baik, Yara yang ceria yang selalu bisa menjadi moodbooster setiap orang yang ada di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAYNA : CINTA DAN NEGARA☑️
Beletrie⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ⚠️ Romansa - Spiritual - Militer Halunya Komandan pleton eh dapetnya Komandan Kompi Niat baik Yara untuk menolong seorang wanita paruh baya yang hampir tertabrak mobil justru membuatnya harus menikah dengan seorang ka...