111. yang berlutut 💍

338 65 61
                                    

💙💛💚


💙💛💚

Juli kaget atas kedatangan Sean yang tiba-tiba ke kamar, dimana Juli tengah bersiap untuk membersihkan diri sebelum tidur.

Setelah acara pernikahan juga resepsi Dimas dan Airin di hall, mereka sekeluarga termasuk Juli menginap di hotel sebelum balik ke rumah esok hari.

Di sinilah Sean berada di kamar yang nantinya akan Juli gunakan bersama Sena.

Atas pertimbangan Ibundo dan saran Bapak, Doy, Sean dan Diaz akan berbagi kamar sementara Sena, Bumi dan Juli berada di kamar yang berbeda.

Juli yang masih gantian dengan adiknya Sean untuk menggunakan kamar mandi itu kini sedikit tercekat saat Sean masuk karena pintu yang memang tidak tertutup.

"Juliana Asia Purnawan." Panggil Sean dengan suara lembut, membuat jantung Juli memompa dengan lebih cepat mengakibatkan tubuhnya terasa tidak normal kini.

Itu adalah kalimat pertama yang diucapkan oleh Sean kepada yang didepannya secara pribadi, setelah 2 hari ini tinggal serumah lagi.

"Sean! Hmm kamu mau istirahat di sini?" Tanya Juli mengambil tas tangannya dan menggunakan sandal Hotel, sepertinya dia ingin beranjak pergi.

"Tolong jangan hindari aku lagi."

Langkah Juli terhenti oleh perkataan Sean. Tubuh Juli berbalik dan mendapati Sean tengah berlutut di depannya dengan sebuah tangan memegang sebuah kotak beludru berwarna merah hati.

"Ya Allah!"

"Juli?"

"Jangan-"

"Jadilah istriku!"

"-dilanjutin!"

Keadaan menjadi begitu canggung setelah kedua anak manusia beda jenis itu menyelesaikan kalimatnya.

Apalagi tangan Juli yang terbuka menunjukkan bahwa dia meminta Sean untuk tidak melakukan ini.

Sena yang melihat itu terdiam di depan toilet. Baik Doy dan Diaz tidak jadi mengantar Bumi untuk masuk kembali ke kamar karena mendengar apa yang terjadi di dalam.

"Sebentar." Sean masih berlutut dan kemudian membuka kotak beludru yang didalamnya ada sebuah cincin emas berbentuk love knot.

Juli secara bergantian melihat ke arah cincin, Sena, dan pintu yang terbuka serta orang-orang yang ada di sana.

"Sean. Kenapa kamu ngelakuin ini?" Juli bertanya kemudian menyatukan kedua tangannya.

"Ga tau. Setelah banyak berfikir aku kira ini pilihan terbaik." Tubuh itu masih berlutut di lantai.

"Apa alasannya?" Juli memberanikan diri untuk mendekat.

"Mungkin karena aku pengen minta maaf juga atas apa yang terjadi."

"Apakah pengen minta maaf adalah alasan terbaik untuk menikah?"

"Emmm. Ga sih, alasan terbaik untuk menikah biasanya hamil."

Doy yang masih menimang Bumi itu menarik nafas panjang karena kesal, tidak jauh berbeda dengan Diaz yang juga ikut mendengarkan di sebelahnya.

Pandangn keduanya bertemu dan saling canggung, Diaz mengingat itu alasan Sena menjadi istri dari orang yang ada di sebelahnya kini.

[Tamat] KAWAN 3 ©2022 | AU Rocket SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang