83. Yang ngunduh mantu 👰🏻🤵🏻

463 83 56
                                    

💚💙💛

Acara unduh mantu yang sederhana tidak terlalu banyak mengambil orang luar sebagai koordinator.

Selain dekorasi, katering dan undangan Juli memilih untuk memberdayakan orang-orangnya untuk mensukseskan acara yang akan berlangsung hingga sore hari itu.

Kristal dan Sulang diminta secara khusus sebagai MUA untuk merias Safa dan anggota keluarga. Juli mengarahkan Candra untuk berganti baju di ruangan yang berbeda. Karena kamar Sean sedang kosong ia pun berganti baju di sana.

Rumah yang kemarin ramai kini hanya dipenuhi oleh keluarga inti Safa dan Candra. Orang tua Candra dan Juli semalam tidur di kamar anak perempuan mereka. Kamar Safa diisi oleh Mina adik Safa dan Yerin. Kamar KAI diisi oleh Sekar dan Juli. Sedangkan KAI dan Sean kini harus mengungsi ke rumah kost seperti biasa.

Semua sudah siap termasuk juga dokumentasi. Tyo yang memang ahli mengambil gambar dipercaya sebagai dokumentasi dibantu oleh Ciccio.

Urusan katering dipegang oleh Sena dan dibantu oleh Annie untuk mengarahkan para tamu untuk menikmati jajanan pasar dan minuman atau langsung mengambil kotakan di meja dekat jalur tamu keluar.

Sekar bersama KAI mengambil tanggungjawab sebagai MC dan mengambil tempat di dekat panggung hiburan.

Di samping keduanya ada Malih, Johnny, Henry dan Teddy sudah bersiap dengan hiburan live music. Mereka memindahkan alat band dari rumah kost dan menciptakan panggung mereka sendiri di venue.

Semuanya menggunakan batik seragam dan kebaya yang memang sudah Juli persiapkan, kecuali KAI dan Sean. Walaupun di dominasi oleh laki-laki buktinya sejauh ini mereka bisa profesional dan sudah bersiap di posisi masing-masing.

Juli yang sudah bolak-balik venue dan rumah kini sudah memastikan semuanya siap tinggal menunggu keluarga besar tiba.

Tepat pukul delapan pagi Safa dan Candra sudah siap di ruang tamu setelah seluruh keluarga besar berkumpul di depan rumah.

Acara Pangombyong pun dimulai, Safa dan Candra yang telah siap bersama keluarga dari pihak Safa dan dibantu oleh beberapa tetangga membawa pengantin itu berjalan dari rumah untuk menyebrang ke venue acara. Di iringi oleh suara Gending boyong pengantin, acara itu terasa begitu khidmat dan Juli menjadi begitu emosional.

Iringan pengantin itu tiba di venue dan di sambut oleh keluarga besar Pak Angga. Menandakan acara Imbal Wicara dimulai.

Proses ngunduh mantu kedua adalah berupa dialog dari keluarga pengantin wanita kepada keluarga pengantin pria, dengan maksud menyerahkannya.

KAI memberikan mic nya pada Pak Sophian dan milik Sekar pada Pak Angga.

Dalam dialog panjang itu Pak Sophian terselip sebuah petuah yang pernah ia katakan kepada Candra saat mereka berdua baru menikah dan membuat Candra kembali teringat.

"Safreyana saat ini mungkin menjadi yang paling engkau cintai. Mungkin kini ia begitu sempurna di mata nak Candra. Namun di dalam sebuah pernikahan tidak akan berjalan lurus segala sesuatunya. Jika engkau marah padanya, tidak enak hati, atau mungkin dia melakukan sesuatu yang membuat hati nak Candra dongkol. Maka ambil lah waktu untuk menenangkan diri, beri waktu pada nak Candra untuk berfikir segala kebaikan-kebaikan Putri kecilku ini walaupun sedikit. Karena di dalam suatu keburukan pasti ada kebaikan begitupun sebaliknya." Mendengar hal itu Safa menjadi emosional. Ia kembali mengingat bagaimana pertengkarannya dengan Candra beberapa waktu lalu hanya karena sebuah Noodle Maker. Namun yang di sampingnya masih begitu sabar untuk berbicara baik-baik dengan dirinya.

Genggaman tangan Safa mengerat pada suaminya membuat Candra teralih dari dialog panjang di depan mereka.

Mereka saling bertukar pandang dengan tangan mereka yang saling bertaut berbagi kehangatan digenggaman mereka pada pagi yang cukup sejuk.

[Tamat] KAWAN 3 ©2022 | AU Rocket SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang