💚💛💙
"Rin! Nitip Juli,yah!" Pamit Candra pada orang diujung panggilan. Ia tengah menikmati makan malam di bandara sebelum keberangkatan.
"Iya. Abang hati-hati." Balas yang diujung panggilan.
"Oh iya bang, hampir lupa. Kemarin mba Safa bukannya pen dinner di Cruise ship?" Mendengar itu Candra menatap Safa yang sedang menikmati Zuppa soup didepannya.
"Oh iya. Sorry banget. Bisa dicancel ga yah?" Tanya Candra sambil melap bibir atas istrinya yang sedikit celemotan karena soup.
"Waduh bang. Sorry banget, kagak bisa soalnya udah Abang bayar juga itu." Sesal Yerin, karena benar jika sudah membayar full wisata makan malam itu tidak bisa dibatalkan.
"Hmm. Kasih ke Kai aja dah itung-itung hadiah wedding." Mendengar itu alis Safa menyempit dan memperhatikan pembicaraan suaminya.
"Oh okay." Balas Yerin lagi dengan tangan yang sepertinya sibuk menorehkan sesuatu karena bunyi kertas dicoret dengan pulpen itu terdengar hingga ke panggilan mereka.
"Nanti langsung kabarin mereka aja. Sekali lagi makasih yah udah banyak direpotkan sama kita." Ungkap Candra karena sepertinya banyak merepotkan adik sepupunya itu. Terlebih request mereka yang kadang mengada-ada.
"Idih! Si Abang kek sama siapa aja." Ejek Yerin sambil tertawa di ujung panggilan.
"Okay deh. Gue tutup kalo gitu." Tutup Candra dan dibalas oleh Yerin dengan, "Safe flight!".
Telfon itu ditutup Candra sebelum mereka berjalan menuju check in bandara.
Seperti kata Candra begitu keadaan Safa membaik keduanya langsung mengambil penerbangan ke tanah kelahiran Candra. Menitipkan Juli kepada Yerin yang tentu saja sangat sibuk di musim libur seperti ini. Beruntung keenam sobat itu tidak memesan tiket PP jadi tidak perlu ambil pusing menjadwalkan ulang penerbangan mereka.
Sementara itu Sekar dan KAI tengah menikmati fasilitas hotel bintang tempat mereka menginap selanjutnya. Trang resort Bali. Resorts mewah dengan kolam renang besar yang biasanya ditinggali oleh artis-artis lokal dan luar negri itu kini tengah dinikmati oleh mereka. Kedua pasangan suami istri itu harus berterimakasih kepada Yerin.
Atas kebaikan Yerin pula lah kedua pasangan yang tidak pernah menduga akan meninggalkan pulau Jawa itu dapat menikmati kolam serta fasilitas mewah seperti ini.
Keduanya tengah bermain air sambil menggunakan pelampung. Sekar terlihat bak anak balita kini dituntun oleh suaminya menyusuri kolam panjang sepanjang kompleks resort.
"Mas! Awas!"
Tanpa sengaja punggung KAI menabrak seseorang dibelakangnya karena pria itu berjalan mundur.
"Ehh maaf!" KAI melepas tangan Sekar kemudian menyatukan kedua tangannya meminta maaf kepada yang tadi ia tabrak. Ternyata itu seorang pria paruh baya yang tengah bermain dengan anak kecil.
Daripada bermain dengan anaknya, sepertinya ia tengah bermain dengan cucunya. KAI agak kaget dengan siapa yang tidak sengaja ia tabrak tadi.
Namun setelah meraup wajahnya agar yakin bahwa ini bukan mimpi, akhirnya dia percaya jika dia tidak salah liat ataupun bermimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tamat] KAWAN 3 ©2022 | AU Rocket SKY
Fiksi PenggemarRumah nenek Candra ternyata sudah laku dan para kawan sudah harus mencari tempat tinggal baru. Baca kelanjutan kisah mereka di buku ke 3 ini. ©2022