💛💙💚
Panggung, Tenda dan dekorasi sudah berdiri kokoh di lapangan futsal tempat biasa anak kost menghabiskan waktu berolahraga.
Kursi-kursi yang biasanya selalu disimpan di kelurahan itu kini mulai diturunkan dari mobil carry yang disupiri oleh Armand.
Ciccio dan Teddy membantu Armand, Jepri dan Tyo menurunkan kursi kemudian mulai menyusun kursi-kursi itu di samping kiri dan kanan altar yang tengah diatur oleh Wedding Organizer.
Henry juga Kunto tengah sibuk membuat janur. Tidak perlu terlalu bagus. Yang simple saja sesuai permintaan Safa.
Setelah perdebatan Safa dengan Candra beberapa waktu lalu. Candra lebih hati-hati untuk mengambil keputusan. Apalagi Safa agak selektif dalam segalanya.
Saat ini Henry dan Kunto dibantu oleh Johnny memasang janur di gapura kompleks dan gang. Karena Johnny yang paling tinggi ia pun menjadi yang harus mengikat simpul diantara daun kelapa muda dan tiang nama blok itu.
Berbekal naik ke kepala mobil carry pick up Johnny berusaha mengikatkan janur yang agak besar itu ke tiang nama blok.
"Bener ga nih?" Tanya Johnny sambil masih mengencangkan simpulnya agar tidak lepas.
"Udah bener kok!" Johnny di kejutkan oleh suara yang familiar.
"Annie?" Johnny bertanya sambil menoleh kebelakang dan benar saja Annie tengah melihatnya dari bawah dengan tangan yang berusaha menghindari silau matahari.
"Haiiii!" Jawaban itu membuat Johnny buru-buru turun dari kepala mobil dan menghampiri Annie yang ada dibawah.
Johnny ingin memeluk tapi Annie mengulurkan tangan. Mereka salah langkah dan ingin mengikuti di depannya. Johnny mengulurkan tangan untuk salaman dan Annie ingin memeluk Johnny.
Canggung kembali menyelimuti keduanya.
"Dih peluk atuh, kang!" Henry kini mulai menyoraki keduanya.
"Ihh! Ga boleh gitu ga sopan!" Omel Kunto yang emang typical man with manner.
"Bang! Pulang aja yuk! Kasian Mba-nya." Ajak Kunto kemudian menggulung tali rafia juga memungut gunting yang tadi mereka gunakan untuk membuat janur di tiang.
Mereka pun masuk ke mobil, saat Annie dan Johnny sudah masuk Henry juga ingin masuk ke dalam mobil tapi di tarik oleh Kunto.
"Di belakang aja temenin gue!" Perintah Kunto dan langsung dituruti oleh Henry. Setelah melihat Kunto dan Henry duduk Johnny pun menjalankan mobil pinjaman dari pak RT itu.
"Kapan sampai?" Tanya Johnny memecah keheningan mereka.
"Kemarin malam. Tadi aku naik gojek dari rumah Sena terus pengen ke sini." Jawab Annie sambil melihat-lihat ke arah jendela di sampingnya.
"Kalau kamu kesini artinya?" Tanya Johnny melirik Annie dari ekor matanya. Yang dilirik kini sibuk melihat sesuatu yang tadi tidak sengaja ia duduki.
"Aku mau nemenin Sena jagain bumi di rumah Mas Candra." Jawab Annie masih menjauhkan jaket yang entah punya siapa tapi ada sesuatu yang cukup tajam menyakiti pinggangnya.
"Ooh." Mendengar jawaban singkat Johnny yang merubah ekspresinya menjadi cemberut itu membuat tangan Annie tidak sadar mencubit gemas pipi Johnny.
"Sekalian nemuin kakak juga."
💚
Sekar lagi sibuk memberikan perawatan berupa mandi uap dan lulur pada Safa di kamar mandi belakang. Karena tau sendiri di dalam terlalu ramai. Bukan hanya keluarga Safa yang juga datang, kini keluarga Candra juga sedang sibuk mempersiapkan acara untuk besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tamat] KAWAN 3 ©2022 | AU Rocket SKY
FanficRumah nenek Candra ternyata sudah laku dan para kawan sudah harus mencari tempat tinggal baru. Baca kelanjutan kisah mereka di buku ke 3 ini. ©2022