1. NOT A BIG DEAL (TW! 18+)

1.1K 60 5
                                    




***

Langkah nya terhenti saat melihat sahabatnya yang melambaikan tangan, "Maaf membuatmu menunggu lama Rua, apa kau sudah pesan?" Rua memperhatikan Sarang penuh curiga, pasalnya cuaca hari ini yang sangat panas namun sahabatnya ini malah memakai hoodie dan celana training, "jangan melihat ku seperti itu."

Sarang melihat banyak menu dan Rua yakini Sarang bingung memilih apa, "Aglio e olio dan cola untuk 2 orang, terimakasih." Setelah itu pelayan tadi meninggalkan meja mereka.

"Hari ini panas, kenapa kau pakai hoodie?" Sarang tersenyum kecil, "aku kurang enak badan, tangan dan kaki ku terasa dingin, jangan hiraukan aku... oh ya kenapa mengajak ku bertemu disini?"

Mendengar itu, Rua melipat tangan nya di depan dada, "jika ku ajak makan di resto cina jalanan big deal kau tak pernah bisa karna pacar posesif mu itu, bagaimana kuliah mu? lancar?" tanya Rua penasaran, meski ada yang menganggu nya karna ia merasa Sarang tak bicara jujur.

"Lancar, sejak bersama Seongeun, aku tak perlu mencemaskan masalah uang untuk bayar kuliah, dia yang bilang menanggung semua dan dia juga selalu melarang ku untuk kerja~" Rua hanya bisa tersenyum setiap kali Sarang menceritakan tentang kekasihnya, "kau selalu membanggakan pacar mu itu, aku jadi penasaran dia orang yang seperti apa."

Mendengar perkataan Rua, Sarang tersenyum senang, "dia orang yang sangat perhatian dan baik secepatnya aku juga ingin kau bertemu dengan nya." Tak lama pesanan tiba, dan mereka kembali melanjutkan perbincangan.

~ ~ ~

"Hey, apa pelajaran nya tak sulit?" Sarang meneguk minuman nya, "lumayan, tapi dia membantuku mengerjakan tugas, apa kau punya niat untuk kuliah juga?" Rua tersenyum. "Kau tau aku mau tapi aku kan tak punya uang bigdeal mau menampung ku saja itu sudah cukup."

Sarang mengusap tangan Rua. "Tak seharusnya aku bertanya, maaf Rua. Bagaimana kabar yang lain? aku sudah lama tak bertemu Gimyung dan kak Sinwoo."

"Tak apa Sarang. Kak Sinwoo sibuk bucin, sementara yang lain nya begitu saja, main lah ke bigdeal, sudah 2 bulan kau tak ke sana, apa kau tak rindu menghajar orang-orang lagi?"

Seketika mereka berdua tertawa lepas jika mengingat saat Sarang masih bergabung dalam crew penuh romantisme itu, namun sejak memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan bertemu Seo Seongeun membuatnya meninggalkan itu semua.

"Aku benar-benar kasar dulu," Rua mengusap tangan Sarang, "bukan kasar, kau hanya menghajar orang yang jahat. Kami cukup kehilangan petarung wanita seperti mu, kami tak perlu khawatir saat kau pergi meninggalkan kami karna kau seorang petarung tentu tak kan ada yang bisa melukai mu kan~"

Rua kembali melanjutkan makan nya sementara Sarang hanya tertunduk, "ada, hanya satu orang yang bisa melukai ku, tapi itu bukan masalah besar." Batin Sarang menatap Rua yang sangat menyukai aglio e olio nya.

~ ~ ~

Bunyi kode pintu terbuka, dengan segera Sarang meninggalkan hal yang kini ia lakukan, ia berlarian memeluk sang kekasih yang baru pulang bekerja. "Hey," Seongeun memeluk kekasih nya itu, "mau ngapain dulu?" tanya Sarang membantu Seongeun membuka jas putih dan dasi nya.

"Aku mau mandi dulu , than kita dinner di luar ya~" Sarang mengiyakannya lalu menyiapkan air untuk mandi kekasihnya.

"Ayo mandi bareng," Seongeun menarik pergelangan kekasihnya pelan, "aku baru siap mandi tadi..."

"Gapapa, mandi sering-sering juga bagus~" tak menolak lagi, Sarang ikut masuk ke bathtub bersama Seo yang tersenyum.

Matanya berubah sendu melihat bekas pukulan di tubuh Sarang, ia mengecup bahu yang membiru itu penuh kelembutan, "maaf, pagi tadi aku terbawa emosi sayang..." mendengar itu Sarang mengusap pipi tirus Seongeun yang bersandar di bahu nya, "it's okay, aku yang buat kamu marah pagi itu."

Seongeun mengeratkan peluk nya, "maaf sayang, please jangan buat aku marah lagi, aku ga mau lukain kamu."

~ ~ ~

Mata Seongeun melihat buku-buku yang berserakan, "chagiya!" tak lama Sarang tiba, "ada apa?"

"Kamu ada tugas?" tanya Seo menatap Sarang, "ada, lusa di suruh kumpul, kenapa kamu masih shirtless?" Sarang baru selesai mengeringkan rambut nya sementara kekasihnya itu masih belum pakai baju, ia pun menuju lemari pakaian mencarikan baju untuk Seo.

"Dinner di rumah aja ya, aku masak yang cepet aja abis itu kerjain tugas kamu bareng-bareng, tuan putri duduk manis dulu di sini~" Seongeun mengambil baju kaos nya dan segera meninggalkan Sarang menuju dapur.

Sarang tersenyum manis memperlihatkan gingsul nya, dengan mudah nya ia bisa melupakan kejadian pagi tadi, sifat hangat kekasihnya ini selalu membuatnya luluh dengan mudah.

Langkah kakinya menghampiri Seongeun yang terlihat seperti seorang juru masak kini, "kebiasaan ga pakai apron." Ia memakaikan apron dan Seo kembali melanjutkan kesibukannya, "maaf aku lupa."

Sarang memperhatikan kekasih nya itu dalam diam, "kenapa ga tunggu di kamar aja? ini kalau udah selesai aku panggil, oh ya kamu tau aku masak apa?" Sarang memperhatikan bahan-bahan masak, "nasi goreng kimchi?" tebak nya.

"Betul, ini kan favorit kamu sama telur setengah mateng. Udah sana tunggu di kamar aja kita makan di kamar." Sarang segera meninggalkan dapur dan kembali ke kamarnya.

***

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang