22

695 141 12
                                    


"Jika itu yang kakak mau ... akan kuturuti. Tapi pertama-tama, hentikan semua ini. Perbaiki dulu semua kesalahan kakak."

┬┴┬┴┤┈┈┈┈┈┈┈┈├┬┴┬┴


Diam. Tidak ada satu pun yang berbicara setelah jawaban Dainsleif. Sampai ....

"Apa?"

Pertanyaan Venti langsung dibalas oleh tindakannya. Dain mengeluarkan ponsel, menekan layar hingga setelah berselang beberapa detik, pria itu menunjukkan sebuah pesan pada mereka.

Qianfan
Menyerahlah.
Atau dia dalam bahaya.

Ruangan menjadi lebih hening dari sebelumnya, aura dingin pun menusuk. Tidak ada yang bergerak untuk beberapa detik, diisi oleh rasa kaget yang berujung tanda tanya.

Bagaimana bisa Qian mendapati (Y/n)?

Padahal semalam ....

Tidak. Di titik ini, mereka tidak perlu meragukan kemampuan seseorang sepertinya. Buktinya saja? Xu Qianfan berhasil meledakkan bangunan agensi besar TVT tanpa sepengetahuan siapa pun. Tidak ada yang tahu bagaimana bisa dia dan antek-anteknya memasang bom di sana, Qianfan sungguh berbahaya.

Jadi, mereka tidak perlu mempertanyakan bagaimana dia dapat "menculik" seorang gadis di tengah api yang berkobar. Meledakkan bangunan sebesar itu saja baginya mudah, apalagi mengambil (Y/n) yang sendirian.

Tiba-tiba, keheningan dipecahkan oleh suara meringis seseorang. Seluruh atensi berubah arah, menuju pada pemuda yang dikenal karena intuisinya.

"Ini ... gara-gara aku." Sontak, mereka terkejut mendengar bisikan Heizou.

"Andai di malam itu--"

"Bukan. Kita tidak ada yang salah. Yang salah itu Abyss. Bisa-bisanya mereka melakukan peledakan di akhir tahun."

Manik Heizou membulat karena potongan Kazuha. Yang lain ikut mengangguk. Mereka sudah bisa menebak apa yang ingin dikatakannya, menyalahkan diri sendiri sampai termakan oleh rasa bersalah tanpa ujung.

Tidak ada yang salah di sini. Mengingat kejadian semalam ....

.

.

.

.

.

"Oi! Katanya pesanan kita udah dateng! Kurirnya nunggu di bawah, tuh!" peringat Venti. Keempat yang lain langsung mengangguk, lalu sepakat untuk mengambilnya bersama-sama.

Walau dansa baru dimulai, mereka lebih tertarik untuk menyiapkan kejutan. Mereka tidak tahu lokasi (Y/n) saat itu, yang penting mereka turun terlebih dahulu untuk kuenya.

TING

Lift sudah sampai. Kira-kira di sekitar pukul 11.40, 5WIRL berjalan menuju ruang tunggu yang ada di lantai bawah. Begitu di depan pintu, Aether langsung mengeluarkan kunci untuk membuka pintunya sementara Xiao pergi keluar mengambil pesanan.

Singkat cerita, di sinilah mereka. Kue yang sudah dibuka, di atas meja dekat sofa yang diduduki lima pemuda pendek.

" ... kue sama seperti dulu, ya?"

Hening beberapa saat setelah komentar Kazuha. Benar, mereka memesan kue mora yang tak jauh berbeda ketika di Tevyat Fashion Week dulu. 5WIRL tidak sempat merayakannya sebab penculikan Qian kala itu, jadi kali ini mereka berharap, semuanya akan baik-baik saja hingga kue sampai di tangan (Y/n).

[END] 𝐁𝐞𝐡𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐀𝐍𝐀𝐆𝐄𝐑 ┆✘ Second BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang