9

973 164 52
                                    


"Apa? Eksperimen? Kenapa harus karyawanku? B-baiklah... kalau memang benar-benar dibutuhkan."

┬┴┬┴┤┈┈┈┈┈┈┈┈├┬┴┬┴

"Manajer. Tolong temani aku hari ini."

Permintaan Xiao dibalas oleh helaan napas pasrah dari (Y/n). Lagi-lagi, hari liburnya yang tenang terpaksa ditunda. Namun, untuk memastikan, (Y/n) ingin bertanya.

"Temani ke hotel Wangshu?"

"Bukan."

Sungguh hari ini akan terjadi apa lagi, (Y/n) bingung atas tempat yang ingin dituju anak bebek pendiam itu. (Y/n) mencoba menerka-nerka, restoran Almond Tofu? Bisa jadi kan, Xiao bosan dengan makanan hotel dan agensi terus.

"...apa kau ingin makan Almond Tofu?" tanya (Y/n), agar kalau misalnya jawabannya "iya", sang manajer akan menolak.

Tak disangka-sangka, Xiao menunjukkan ekspresi tegas dan serius. (Y/n) jadi mengurungkan niat untuk menolak. Nampaknya sesuatu yang penting.

"Bukan. Pokoknya... ada. Dan karena itulah, manajer harus menemaniku."

Bibir (Y/n) terkunci, ia menelan ludah pahit. (Y/n) tak mengira, ada hal besar yang menunggunya di balik perjalanan bersama Xiao.

╎┉┉✪✫✪┉┉╎

Ralat. (Y/n) dipermainkan.

Dua langkah kaki yang seirama, Xiao dengan penyamarannya, dan (Y/n) yang terbengong adalah peristiwa saat ini.

Musik DJ menggema di ruangan itu. Lampu kerlap-kerlip dan suasana ramai menjadi nilai plus untuk tempat tersebut. Beberapa orang berdansa, ada yang mengobrol, atau yang nongkrong di bagian minuman, dan ada pula yang... errr, kita skip saja bagian situ.

"Xiao... klub?"

(Y/n) tak percaya atas apa yang terjadi. Baru beberapa menit berlalu, mereka melewati hotel Wangshu dan si Alatus berhenti di sebuah tempat dengan papan nama CATACLUB. Awalnya (Y/n) tidak paham, dari luar bangunan ini nampak biasa-biasa saja, dihiasi cat ungu memakai desain modern. Ia tak menyangka... ternyata isinya...

"Kau, kenapa ke klub!?"

Jujur, (Y/n) tak habis pikir dengan anak bebek satu ini. Padahal Xiao yang paling kalem, paling pendiam, tetapi justru dialah yang paling beresiko terkenal skandal. Untungnya sekarang, (Y/n) benar-benar tidak ada niatan untuk mencurigainya. Kasus hotel berbulan-bulan lalu selalu dikenang. Pasti klub pun memiliki sejarah sendiri dalam kehidupan tragis seorang Alatus.

Namun tetap saja, kenapa Xiao selalu berhubungan dengan tempat-tempat yang...!?

Jawaban sama sekali tidak keluar dari mulut si Yaksha. Xiao terus melangkah maju, tidak ada jarak sedikitpun dengan (Y/n). Jari-jemarinya bertautan pada jari sang manajer, begitu erat seolah-olah tidak boleh dilepaskan. Walau Xiao diam seperti itu, tatapannya lurus dan waspada, ia memancarkan aura menyeramkan sehingga tidak ada satu pun yang berani mendekatinya dan (Y/n).

Gadis ceroboh menghela napas, untuk sekarang, ikuti saja dan baru nanti bertanya-tanya. Lagipula, dalam ruangan seribut ini, bukan waktu yang pas untuk berbincang.

[END] 𝐁𝐞𝐡𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐀𝐍𝐀𝐆𝐄𝐑 ┆✘ Second BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang