- Ending -

1K 154 9
                                    


"Manajer baru?"

"Ya. Kayaknya bentar lagi dia datang, "

Ruangan seketika menjadi hening. Kelima pria muda saling bertatapan, lalu menatap pria dengan mata bintang ini.

"Heh."

Venti mendengkus geli, lalu tak lama kemudian terbahak-bahak bersama yang lainnya.

"Hahahahah! Seperti dulu, ya?"

"Bagaimana kalau kita ngikutin seperti dulu?"

Mereka saling tatap-menatap dan menyengir, Dainsleif hanya tersenyum pelan dan menggelengkan kepala.

"Aku nggak ikutan."

"Heeee!? Kak Dain kan direkturnya!"

"Pemilik. Direktur masih Paimon."

Jawaban tanpa segan itu membuat 5WIRL cemberut. Dainsleif tidak ingin mengikuti keusilan mereka, ya sudahlah.

"Aku mau ke persidangan. Jangan buat masalah pada manajer baru kalian," Dainsleif tersenyum sebelum melangkah pergi, "aku yakin kok, manajer baru kalian pasti ramah dan kompeten."

Menyaksikan Dainsleif keluar dari pintu, 5WIRL hanya tersenyum. Mereka agak setuju dengan perkataan terakhir. Iya, lebih tepatnya ramah kalau ada mora dan kompeten kalau nggak ceroboh.

╎┉┉✪✫✪┉┉╎

"Sial (Y/n)! Hari pertamanya aja sudah terlambat!?"

Napas tersengal-sengal, keringat bercucuran, setidaknya yang berubah kali ini dia memakai sepatu wanita biasa tanpa hak tinggi lagi. Kemeja putih dengan jas hitam dan rok hitam adalah andalannya, sembari memegang sebuah map plastik berisi dokumen agensi.

Menarik napas, (Y/n) menatapi bangunan di hadapannya.

Tidaklah besar, bahkan tidak bertingkat. Seperti kantor kecil, dengan beberapa ruangan di dalamnya. Ketika masuk dari gerbang, akan disambut taman kecil dan jalan setapak menuju pintu. Bisa dibilang, bangunan ini lebih kecil dari asrama 5WIRL.

Namun di sinilah awal baru.

(Y/n) tersenyum, melangkah percaya diri.

"Demi duit!"

... bukan.

Langkah (Y/n) terhenti.

"Demi 5WIRL!"

Barulah ia lanjut melangkah masuk!

.

.

.

.

.

"Apa perlu saya antarkan ke ruang latihan, nona (Y/n)?"

Mendengar pertanyaan Paimon, (Y/n) menggeleng. Dia sudah hafal denah tempat ini, untuk apa merepotkan orang lain? Tanpa basa-basi, (Y/n) pamit dan menuju pada tujuan lokasi.

Sebuah ruangan berpintu kaca dan satu sisi dindingnya ditutupi kaca sedang diisi oleh lima pemuda pendek. (Y/n) membuka pintu, seketika seluruh pandangan mengarah padanya.

"Siapa dia?"

Aether duluan angkat bicara, manik (Y/n) pun terbelalak. Yang lain ikut menghentikan aktivitas mereka, menatap (Y/n) bersama alis mengerut.

[END] 𝐁𝐞𝐡𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐀𝐍𝐀𝐆𝐄𝐑 ┆✘ Second BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang