- Alternative Ending -

1.1K 153 32
                                    


ALBEDO
───────────────

"Nyonya Cretaceus, tolong review laporan ini!"

"Apakah e-mailnya sudah di-cek?"

"Saya kagum dengan Anda! Boleh minta tanda tangan!?"

(Y/n) menghela napas berat lalu bersandar di kursi kerjanya. Orang-orang berkemeja mengelilingi tempat (Y/n), masing-masing menghadap pada komputer dan ada beberapa yang menghadap (Y/n) langsung.

Hari berat. Seperti biasanya.

Dia jadi merindukan masa-masa ketika masih menjadi manajer 5WIRL.

Iya juga ... bagaimana kabar 5WIRL sekarang, ya?

"MAMAAA ...!!!"

Seorang anak perempuan berambut krim muda kuncir dua menghambur masuk dan berteriak sekencang mungkin. Hancur sudah. Hancur sudah hari tenang (Y/n).

Anak itu tersenyum lebar, berhenti tepat di hadapan orang yang dipanggilnya "Mama". Kemudian, ia menjulurkan tangan tanpa tahu rasa malu.

"Minta mora!"

"Haaaaa ...."

Helaan napas panjang terjadi. Mau tak mau, (Y/n) merogoh sakunya dan memberikan beberapa kepingan koin emas. Anak itu tambah tersenyum, lalu pergi dengan teriakan terakhir.

"MAKASIH, MA! JANGAN LUPAKAN KENCAN SAMA AYAH!"

Sudah berapa tahun, ya? Semenjak hari terakhirnya menjadi Manajer?

Kalau Altara tahun ini genap enam tahun ... berarti sudah hampir sepuluh tahun?

(Y/n) menatap langit-langit kantor, tak memedulikan suara bising telepon dan bau-bau kertas. Untuk hari ini, mejanya bergabung dengan asisten sementara. Ruangan direktur tengah dipakai rapat.

Hari itu, hari di mana mereka membangun agensi baru setelah jatuhnya TVT akan terus mengiang dalam benak (Y/n). Mereka mengulang segalanya, berusaha lagi dari nol. Tidak dapat apartemen mewah, hidup pas-pasan, tetapi semangat idol 5WIRL semakin meningkat. Masa-masa itu bagai masa lalu, masa terberatnya saat masih berstatus "Manajer".

Namun setelah bertahun-tahun, perlahan-lahan 5WIRL dibubarkan atas keinginan mereka sendiri. (Y/n) ingin menertawakan dirinya yang dulu begitu sensitif, menangis di hari perpisahan. Mereka saling bertukar kontak, kadang-kadang bertemu secara kebetulan.

Namun yang paling dikenang (Y/n) adalah ....

"Kak Mora lagi nganggur cari kerjaan? Bagaimana kalau bekerja di Cataclysm?"

Ia sama sekali tidak menyangka jawaban anggukannya akan membawanya ke masa sekarang.

"Kak Mora tahu? Posisi penerusku kosong. Bagaimana kalau nanti kak Mora saja yang tempati?"

Hari itu, hari di mana waktu terhenti bagi (Y/n).

"Jadilah rekan kerjaku ... dan rekan hidupku, (Y/n)."

Hm. Siapa yang pernah menyangka masa depan akan seperti ini?

DAINSLEIF
───────────────

"Hiks ... hiks ...."

"Sudah, sudah! Cup, cup, cup!"

Seorang anak laki-laki menangis tersedu-sedu dalam dekapan ibunya. Si ibu membelai pelan rambut pirang, sedangkan mata biru muda itu tak henti-hentinya mengeluarkan air kristal.

"Besok-besok, kalau mereka rebut uang Dian lagi, hajar aja! Atau lapor ke guru!"

(Y/n) kesal pulang-pulang ia mendapat kabar anaknya menjadi bahan bulian di sekolah. Sepertinya besok dia harus datang, atau menyuruh Dainsleif sendiri yang mengurus segalanya.

Yang unik di sini, ingin rasanya (Y/n) terkekeh. Anak itu secara fisik sangat mirip ayahnya, sedangkan sifat diambil dari kelemahan kedua orang tuanya. Kalau jujur, Dianathan ini memang anak yang sensitif dan pemalu, cukup mengkhawatirkan (Y/n) bagi ukuran anak laki-laki.

Hari di mana ia menjawab pernyataan Dainsleif masih terngiang dalam benaknya.

"Soal perasaanmu malam itu ... maaf ya, Dain. Aku masih mau fokus pada pekerjaan manajerku."

Tak ada kebohongan. (Y/n) sungguh ingin fokus mengurusi kelima anak bebeknya dulu. Oleh karenanya  ... jawabannya masih berlanjut.

"Tapi ... k-kalau kau m-mau ... bisakah menunggu?"

Dan ya. Terjadi. Bertahun-tahun, Dainsleif benar-benar menunggu. Lagipula, dirinya memang sudah terbiasa menunggu (Y/n) dari dulu.

Hari itu (Y/n) sangat terkejut. Rupanya, penantian Dainsleif tidaklah main-main. Kalau sudah begitu ... bagaimana bisa jantung (Y/n) tak berdebar kencang?

" ... teruslah berada di sisiku."

Sesimpel itu, membawa (Y/n) pada masa sekarang.

Akhirnya Dian berhenti menangis, (Y/n) pun menepuk kedua pundaknya. "Sudah, kan? Bagaimana kalau sekarang Dian siapin hadiah sambutan? Bentar lagi Paman Chi keluar dari penjara, lho."

Manik biru muda itu berubah drastis, menjadi berbinar-binar. Dia hanya mengangguk mantap, tanpa memerlukan kata-kata dia langsung berlari meninggalkan (Y/n) sendirian.

"Terima kasih sudah menerimaku, (Y/n)."

Justru dialah yang harusnya berterima kasih. Keluarga kecil ini ... hal paling berharga untuknya sekarang.

┏───── ◈ ─────┓
- 𝕋𝔸𝕄𝔸𝕋 -
┗──── {.⋅ ✮ ⋅.} ───┛

[END] 𝐁𝐞𝐡𝐢𝐧𝐝 𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐀𝐍𝐀𝐆𝐄𝐑 ┆✘ Second BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang