Wang Yibo mondar-mandir tak jelas sambil sesekali mengecek ponselnya. Haikuan mengatakan, hasil tes obat itu akan selesai dalam jangka waktu dua jam. Tapi apalah daya, Wang Yibo tidak bisa bersabar jika menyangkut hal-hal mengenai Xiao Zhan, si remaja manis kesayangannya.
"Yibo? Kau tidak berangkat ke kantor?" Tanya Nyonya Wang yang barus saja muncul dari pintu depan. Tidak biasanya sang putra berada di rumah saat siang hari seperti ini.
"Aku sedang ada urusan, Ma." Jawabnya sambil masih sibuk mengutak-atik ponselnya.
Nyonya Wang mengernyit heran. "Urusan apa memangnya?"
Belum sempat menjawab, ponsel Yibo sudah berdering. Pemuda tampan itu buru-buru mengangkatnya.
"Kuan ge, apa hasilnya sudah keluar?" Tanyanya tanpa basa-basi. Nyonya Wang yang penasaran mencoba menguping pembicaraan putranya."Yibo, kau yakin Zhanzhan rutin mengkonsumsi obat itu?"
"Memangnya ada apa?" Yibo dapat merasakan debaran jantungnya meningkat karena tegang menunggu jawaban sang dokter.
"Obat itu... mengandung salah satu jenis narkotika yang sudah lama dilarang oleh pemerintah sebagai bahan baku obat-obatan. Dimana Xiao Zhan mendapatkannya?"
"Apa?" Yibo tentu saja terkejut.
"Ya, narkotika jenis ini bisa menurunkan imun tubuh dalam waktu cepat, dan kemungkinan besar akan menyebabkan kecanduan jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama." Jelasnya.
"..." Yibo terdiam, berusaha mencerna informasi yang baru saja diterimanya.
Pantas saja Xiao Zhan memiliki fisik yang lemah dan mudah sakit. Ternyata obat dari psikiaternya hanyalah akal-akalan Xiaoming agar bisa menahan putranya di dalam rumah dengan alasan kesehatan.
Wang Yibo mengepalkan tangannya menahan amarah. Memikirkan tingkah keji Huang Xiaoming yang menurutnya sudah sangat keterlaluan. Demi memonopoli Xiao Zhan untuk dirinya sendiri, dia tega merusak mental dan fisik anak itu secara perlahan.
"Yi-Yibo, ada apa?" Tanya Nyonya Wang khawatir melihat putranya yang terdiam setelah menerima panggilan telepon.
"Ma, aku pergi sebentar." Di tengah pikiran kalut, hal pertama yang terlintas dalam kepalanya adalah menemui Xiao Zhan dan membawanya pergi sesegera mungkin, menjauh dari ayah tirinya.
"Pergi kemana Yibo? Kau belum menjawab pertanyaan Mama— hei!" Nyonya Wang mengikuti punggung tegap putranya menuju kamar. Sedangkan Yibo mengambil jaket dan kunci mobil, lalu berbalik menghadap ibunya. Mengagetkan Nyonya Wang yang sedari tadi membuntutinya.
"Ma, ada yang ingin kukatakan tentang Zhanzhan."
Nyonya Wang sekali lagi mengernyit heran, menilik sorot mata putranya yang begitu serius. "Ada apa dengan Zhanzhan?"
.
.
Wang Yibo melajukan mobil sportnya dengan kecepatan di atas rata-rata membelah jalanan padat. Disalipnya satu per satu mobil-mobil lain yang dianggap menghalangi jalannya. Entah mengapa firasatnya tak enak. Semenjak menerima telepon dari Haikuan, ia sangat mencemaskan keadaan Xiao Zhan.
Ia mencengkram kemudinya kuat-kuat, menekan rasa gelisah yang terus menghantui. Jika Huang Xiaoming setega itu mencekoki narkoba pada tubuh Zhan terus menerus, maka tak mengherankan jika dia bisa melakukan hal lain lebih jauh.
Tiiinn Tiiiinn
Diabaikannya bunyi klakson bertubi-tubi dari pengendara lain yang menegurnya akibat cara mengemudinya yang terlalu ugal-ugalan di tengah padatnya traffic siang itu. Cemas mengingat remaja manis yang belum sembuh benar sejak sakit demamnya kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Symphony [Yizhan] END✔️
FanfictionXiao Zhan terkurung dalam sangkar emas karena obsesi sang ayah tiri padanya. Wang Yibo jatuh cinta pada Xiao Zhan saat mereka pertama kali bertemu pandangan mata. Dan beruntungnya ia ketika Xiao Zhan membalas perasaannya sama besarnya.