.
.
"Huh apa itu?"
Xiao Zhan memperhatikan Paman Lu Jing yang tengah berusaha menangkap sesuatu di dalam semak-semak dari kejauhan.
Masih menggunakan piyama bermotif kelinci yang kebesaran di tubuhnya dan rambut acak-acakan sehabis bangun tidur, Xiao Zhan menghampiri Paman Lu Jing dengan raut penasaran.
"Paman, apa yang sedang Paman lakukan?" Tanyanya.
"Ah, Paman melihat anak kucing yang berkeliaran di sekitar sini, jadi Paman coba menangkapnya." Jelasnya sambil mengelus buntalan berbulu di gendongannya.
Xiao Zhan melihat makhluk itu penuh minat. "Paman, aku mau menggendongnya." Pintanya.
Tetapi sebuah tangan lekas menahan lengannya, "Zhanzhan, jauhkan mahkluk kotor itu darimu. Nanti kau bisa terkena virus." Tegur Xiaoming yang tiba-tiba saja sudah muncul di sana. Ternyata pria paruh baya itu mengikuti putranya sejak keluar rumah tadi.
"Eumm kalau gitu Zhanzhan mau mengelusnya saja." Xiao Zhan yang merasa gemas tidak dapat menahan diri untuk mendaratkan tangannya dan mengelus mahkluk berbulu lembut tersebut. Si kucing mengeong nyaring seolah tengah menyapanya, Xiao Zhan tersenyum senang.
"Apa Tuan Muda menyukainya? Paman bisa memandikannya dulu, setelah bersih anda bisa mengajaknya bermain nanti." Tawar Paman Lu Jing sambil tersenyum melihat interaksi manis antara Xiao Zhan dengan si kucing.
Xiao Zhan menatap anak kucing gemuk berbulu putih tersebut agak lama, mata bulat miliknya dan si kucing saling beradu. "Aku akan menamainya si Putih, Paman cepat mandikan dia ya. Aku akan menyiapkan makanan dan susu untuk si Putih."
"Zhanzhan—" Xiaoming hendak menegurnya namun ia urungkan karena melihat putranya yang begitu antusias.
"Ayah, Zhanzhan mau pelihara si Putih." Mata bulatnya yang indah menatap Xiaoming penuh harap, kelihatannya anak itu siap menangis kapan saja jika sang ayah tiri tidak mengizinkannya. "Boleh kan Ayah?" Pintanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Symphony [Yizhan] END✔️
FanfictionXiao Zhan terkurung dalam sangkar emas karena obsesi sang ayah tiri padanya. Wang Yibo jatuh cinta pada Xiao Zhan saat mereka pertama kali bertemu pandangan mata. Dan beruntungnya ia ketika Xiao Zhan membalas perasaannya sama besarnya.