Belakangan ini Xiao Zhan selalu bersemangat saat sang Ayah tiri akan melakukan perjalanan bisnis ke kota lain untuk meninjau cabang perusahaan ataupun mengurus tender maupun kerjasama perusahaan. Xiao Zhan bahkan jadi sering bertanya pada Paman Lu Jing mengenai jadwal ayahnya.
Kabar baik hari ini adalah Xiaoming akan pergi ke Shanghai selama empat hari, membuat Xiao Zhan bersorak girang di dalam kamarnya.
"Zhanzhan sayang, Ayah pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik." Xiao Zhan dan beberapa pelayan serta Paman Lu Jing mengantarkan kepergian Xiaoming di beranda depan.
"Ayah pasti akan merindukanmu." Xiaoming menenggelamkan tubuh kurus Zhan dalam pelukannya. "Kau akan merindukan Ayahmu ini kan?" Pria itu mengelus pipi halus putranya.
Xiao Zhan hanya memberikan anggukan sekilas.
"Zhanzhanku sangat manis." Xiaoming mengecup pipi Zhan ringan, lalu mendaratkan bibirnya pada bibir mungil Xiao Zhan dan mengulumnya lembut.
"Eummh." Xiao Zhan segera mendorong dada bidang Xiaoming dan memberikan protesan pelan. "Se-Sebaiknya Ayah lekas berangkat agar malam nanti sudah sampai di Shanghai."
Xiaoming memberikan senyuman lebar. "Ternyata Zhanzhan sangat peduli padaku." Ia memeluk putranya sekali lagi dan menyesap harum lembut leher jenjang Xiao Zhan. "Tunggu Ayah kembali. Ayah akan memeluk Zhanzhan sepanjang malam setelah pulang nanti."
Xiao Zhan tersenyum kikuk menanggapinya. "Ba-Baiklah."
Setelah diakhiri dengan lambaian dari kaca jendela, sopir pribadi Huang Xiaoming menjalankan mobil mewah tersebut keluar dari pelataran rumah mereka.
Xiao Zhan bisa bernafas lega sekarang. Pemuda itu mengusap bibirnya kasar lalu masuk ke dalam rumah.
Paman Lu Jing hanya menatap punggung kecil Xiao Zhan dengan perasaan iba.
.
.
Xiao Zhan menyemprotkan parfum mahal yang diambilnya dari kamar ayah tirinya. Parfum berbau manis buah peach ini sungguh bukan selera Xiaoming sekali. Bahkan isinya masih penuh seperti tak pernah disentuh.
Pemuda itu merapikan penampilannya di depan jendela sebuah kios kecil. "Hmm Zhanzhan pasti sudah terlihat tampan hari ini." Ujar Xiao Zhan tersenyum puas sambil memasang beanie di kepalanya.
"Xiao Zhan." Panggil suara berat yang akrab.
Pemuda itu menoleh dan mendapati Wang Yibo tengah berdiri beberapa meter tak jauh darinya. Hari ini Yibo juga terlihat sangat tampan seperti terakhir kali mereka bertemu kemarin. "Wangyi!" Xiao Zhan berlari kecil menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Symphony [Yizhan] END✔️
FanfictionXiao Zhan terkurung dalam sangkar emas karena obsesi sang ayah tiri padanya. Wang Yibo jatuh cinta pada Xiao Zhan saat mereka pertama kali bertemu pandangan mata. Dan beruntungnya ia ketika Xiao Zhan membalas perasaannya sama besarnya.