Chapter 05

2.7K 253 22
                                    

Tidak seperti hari-hari biasanya, hari ini Wang Yibo bangun lebih pagi di hari libur tanpa paksaan dari sang ibu. Dan berbeda dari hari biasanya pula, Yibo terlihat kebingungan memilih pakaian.

Dia harus terlihat tampan di depan calon kekasihnya. Ya, hari ini setelah mengetahui bahwa Huang Xiaoming tengah melakukan perjalanan bisnis ke luar kota, Yibo berencana untuk menemui Xiao Zhan diam-diam. Entah bagaimana caranya, akan ia pikirkan setelah sampai di sana.

Setelah menjatuhkan pilihannya pada blazer chanel berwarna biru muda dan celana bahan hitam, Yibo segera beranjak.

"Wang Yibo?" Panggil Nyonya Wang saat melihat putranya menuruni tangga. "Pa, apakah mataku salah lihat? Tidak mungkin anak kita sudah berdandan rapi pagi-pagi sekali di hari libur seperti ini kan." Tanyanya pada suaminya yang tengah menikmati kopinya.

"Hmm mungkin dia sedang ada kencan." Jawab Tuan Wang acuh. Pria paruh baya itu membuka koran paginya dan mulai membaca.

"Apa?!" Pekik Nyonya Wang menampilkan raut tak percaya. Namun sedetik kemudian ia tersenyum bungah. "Apakah ini pertanda kalau putraku akan segera menikah?" Gumamnya pada diri sendiri.

Yibo tidak mau menghiraukan panggilan ibunya dan bergegas menuju mobilnya, bisa gawat kalau ibunya menanyai macam-macam. Disetirnya kemudi dan diinjaknya gas dengan kencang. Sudah tak sabar ingin menemui Xiao Zhannya yang manis.

Ketika sampai di area kediaman Xiaoming, Yibo menepikan mobil dan memarkirnya di pinggir jalan. Ia sedang memikirkan cara untuk menyusup ke dalam rumah yang dikelilingi pagar tembok yang menjulang tinggi.

"Sepertinya aku butuh tangga." Gumamnya.

Idenya memang sangat nekat, namun jika seandainya ketahuan pun Yibo masih punya 1001 alasan menggunakan topik kerjasama perusahaannya dan Xiaoming. Meskipun akan terdengar konyol, tapi apa boleh buat. Semua akan dilakukannya demi bisa bertemu dengan sang pujaan hati.

"Sebaiknya pinjam ke tetangga saja."
Wang Yibo berniat menyambangi rumah sederhana di samping kediaman Xiaoming, tetapi langkahnya terhenti ketika melihat sosok yang dicarinya keluar dari sana.

"Xiao Zhan?" Yibo memberanikan diri untuk menyapa. "Apa yang kau lakukan di sini?"

Xiao Zhan menoleh dengan kikuk, seperti sedang terpergok melakukan kesalahan. "Pa-Paman siapa? Kenapa bisa tahu namaku?" Tanyanya waspada.

Wang Yibo megernyitkan alisnya tersinggung. Xiao Zhan memanggilnya apa barusan? Yibo merasa dirinya bahkan terlalu tampan untuk dipanggil 'paman'. "Namaku Wang Yibo, rekan kerja Tuan Xiaoming. Dan jangan panggil aku dengan sebutan paman, umur kita mungkin terpaut tak terlalu jauh."

"Ma-Maaf gege, kalau begitu kenapa gege ada di sini? Ayah sedang pergi ke luar kota."

'Tentu saja untuk bertemu denganmu.' Jawabnya dalam hati. Tapi Yibo tak mau cari mati dengan mengatakannya, sebaliknya dia malah balik bertanya, "Kalau kau sedang apa di sini Zhanzhan?"

"Aku akan pergi ke festival lampion." Jawab pemuda itu dengan senyuman lebar. "Gege, tolong jangan katakan ini pada Ayahku ya." Pintanya.

Yibo mengangguk. "Baiklah, mau kuantar?"

"Eh tidak usah, Zhanzhan lebih baik berangkat sendiri saja daripada merepotkanmu ge." Tolaknya karena merasa tak enak.

"Bagaimana kalau ada yang menculikmu nanti?" Ujar Yibo menakut-nakuti. "Biar kuantar saja ya."

Xiao Zhan menggeleng ragu.

"Kalau tidak mau aku akan menelepon ayahmu saja." Yibo berpura-pura mengambil ponsel dari sakunya dan menggeser-geser layar sentuh itu. Xiao Zhan membulatkan mata kaget.

Bittersweet Symphony [Yizhan] END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang