Beberapa petugas menerobos masuk, diikuti oleh seorang kapten serta komandan polisi. Dan yang membuat Xiao Zhan sekali lagi terkejut, Tuan serta Nyonya Wang juga turut hadir bersama mereka.
"Yibo! Apa yang terjadi padamu, Nak?" Nyonya Wang segera menghampiri putranya yang tergeletak lemah, dua orang yang menahan Yibo tadi telah dibekuk dan diamankan. Sedangkan beberapa orang yang terluka, termasuk Paman Lu Jing, telah ditangani oleh tim medis.
"Jangan khawatir, Ma." Yibo tersenyum lemah, segala ketegangannya hari ini kini telah lenyap saat melihat orang tuanya ada di sana untuknya. "Aku hanya butuh istirahat sebentar," ujarnya menenangkan.
"Kau ini, dasar anak bodoh, huhuu..." tangis Nyonya Wang tersedu. Kerinduannya telah terobati setelah ia bisa melihat putranya dengan mata kepala sendiri. Namun, segera tergantikan oleh kekhawatiran karena saat ini kondisi putranya tak bisa dibilang baik. "Mengapa sangat terlambat mengabari Mama, huh?" omel wanita paruh baya itu, sambil mengelap mata sembabnya.
"Maaf."
"Sudah-sudah, sebaiknya putramu lekas dibawa oleh tim medis untuk mendapatkan penanganan," tegur Tuan Wang sambil mengarahkan tim medis agar segera membawa putranya.
"Ma, Pa, tolong jaga Zhanzhan untukku," lirihnya sebelum dibawa pergi menggunakan tandu. Tangannya mengambil dua buah benda pipih kecil dari dalam saku dan menyerahkan benda tersebut pada sang Ayah. Sebuah flashdisk dan recorder.
Nyonya Wang menoleh ke arah lain dan mendapati Xiao Zhan tengah memperhatikan ke arahnya. Merasa diawasi, anak itu segera menunduk takut-takut. Wajah sembab yang bernodakan warna merah membuat Xiao Zhan terlihat menyedihkan. Nyonya Wang segera tersadar dan menghampirinya.
"Zhanzhan," panggilnya.
Xiao Zhan yang melihat Nyonya Wang berjalan mendekat, segera menjatuhkan diri dan bersujud pada kaki wanita paruh baya itu. "Ma-maaf. Maafkan Zhanzhan, Nyonya Wang, Zhanzhan telah menyebabkan kekacauan besar pada keluarga Nyonya, Zhanzhan pasti akan berusaha menebus semuanya, hiks..." sesalnya dengan perasaan bersalah. Jika saja bukan karena dirinya, maka Wang Yibo tidak akan terluka, lalu keluarga Wang juga tak akan tertimpa masalah.
Nyonya Wang terenyuh melihat punggung kecil anak itu yang bergetar akibat menangis. Mengapa Xiao Zhan harus meminta maaf atas kesalahan yang bukan miliknya? Justru pemuda itu telah banyak menanggung derita selama ini. Nyonya Wang segera meraih pundak Xiao Zhan dan merengkuhnya ke dalam pelukan. "Mengapa Zhanzhan meminta maaf, hm?" tanyanya lembut.
"Semua ini terjadi karena salah Zhanzhan, hiks..." tangisnya dalam pelukan hangat Nyonya Wang.
"Sshh, itu tidak benar." Nyonya Wang mengusap mata bulat yang basah oleh air mata itu. "Kita jelas tahu siapa yang salah di sini, dan dia pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal. Zhanzhan hebat bisa melewati masa-masa sulit itu sendirian, dan Yibo mungkin adalah jawaban dari setiap doa yang kau minta selama ini, lihat kan? Buktinya, sekarang kalian berdua selamat," hiburnya.
Tangis Xiao Zhan perlahan mereda, meskipun rasa bersalah dalam hati tak sepenuhnya hilang.
"Terima kasih sudah bertahan sejauh ini, Zhanzhan." Dielusnya punggung rapuh itu dengan sayang. "Dan tolong panggil aku dengan sebutan Mama. Zhanzhan, 'kan, putra Mama juga."
"Ma-Mama?" ucap Zhan terbata.
Nyonya Wang mengangguk meyakinkan, disusul oleh Tuan Wang yang menepuk bahu mereka berdua pelan, lalu berkata, "ayo kita pulang dan membersihkan diri. Kalian tidak lupa, 'kan, kalau Yibo ada di rumah sakit sekarang?"
"Ah, benar. Mari Zhanzhan, kita pulang," ajak Nyonya Wang.
"Pu-pulang?"
Nyonya Wang mengangguk dan tersenyum tipis. "Ayo kita pulang ke rumah," ajaknya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Symphony [Yizhan] END✔️
FanfictionXiao Zhan terkurung dalam sangkar emas karena obsesi sang ayah tiri padanya. Wang Yibo jatuh cinta pada Xiao Zhan saat mereka pertama kali bertemu pandangan mata. Dan beruntungnya ia ketika Xiao Zhan membalas perasaannya sama besarnya.