Ternyata cukup sulit pendekatan dengan cowok seperti Jazzel. Enzy harus ekstra sabar karena Jazzel bukan tipikal cowok yang bisa 24/7 berbalas pesan dengannya. Isi chatnya dengan Jazzel sangat sedikit dan bahkan hanya berisi ajakan pulang saja.
Enzy tersenyum kecil saat tahu Jazzel bawa mobil. Mobil SUV hitam dengan sunroof. Belum ada percakapan di antara mereka hingga mobilnya keluar gerbang sekolah.
Enzy tak pernah secanggung ini selama hidupnya. Atau mungkin karena ia bisa sedekat ini lagi dengan idolanya. Untuk meliriknya saja Enzy tak sanggup.
Mobil Jazzel melintasi gang belakang sekolah, tempat banyak anak cowok nongkrong sepulang sekolah.
Kondisi warung itu sedang ramai saat ini. Ada beberapa anak kelas Enzy, namun kebanyakan dari kelas Jazzel. Bahkan terlihat Chris, Handy dan Felix teman dekat Ayen sedang berjongkok di emperan warkop.
Enzy takut kalau Jazzel mungkin akan mengajaknya nongkrong dulu bersama para cowok-cowok warkop.
Mobil Jazzel berhenti tepat di depan warkop sedetik kemudian kaca di sebelah Enzy turun perlahan. Enzy hanya bisa menunduk pura-pura memainkan ponselnya. Karena semua mata penasaran dengan kaca mobil yang terbuka.
Tak lama Jadden melongok.
"Weits, bapak, bawa siapa nih Pak? Beruang ya?" canda Jadden terdengar ramah.
Enzy hanya tersenyum malu.
Tujuan Jazzel selain mengambil ponselnya yang dipinjam Azam, ia memang ingin memamerkan Enzy pada anak-anak yang nongkrong.
"Haruto mana? Udah balik dia?" tanya Jazzel lagi.
"Di dalem, sama anak-anak," jawab Jadden.
"Beruang mau dibawa kemana?" tanya Azam.
Tiba-tiba Azam menggeser Jadden dan ikut-ikutan melongok Enzy di kaca sebelahnya yang terbuka. Enzy tak bisa menahan tawanya, ia menutupi mukanya menggunakan ranselnya. Bocah-bocah freak.
"Mana hp gua buruan!" sungut Jazzel.
"Hp lo sama Awan, Awaaaaan!!!! Sini Awan! Ada beruang!" teriak Azam receh.
Tak lama Awan datang ikut melongok hingga kaca mobil di sebelah Enzy tertutup oleh badan mereka bertiga.
"Lu pada kayak gak pernah liat cewek, malu-maluin banget bgst, sini hp gue!!" seru Jazzel merangsek merebut ponselnya dari Awan hingga membuat Enzy menegakkan badannya.
Jazzel sungguh berada sejengkal di depan matanya. Hingga aroma wangi tubuhnya memenuhi di indera penciuman Enzy. Ia melipat bibirnya ke dalam sambil menahan salah tingkah. Hidung Enzy sampai kembang kempis saking deg-degannya.
Jazzel kembali ke posisinya setelah mendapatkan ponselnya bersamaan dengan datangnya Haruto. Ia melongok Enzy sambil menyesap rokoknya. Masih ada bekas luka di bibirnya akibat berkelahi dengan Shaka.