Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Dia duluan Pak yang sengaja nginjek kaki saya!" ujar Haya ngotot.
Danielle hanya duduk bersedekap menatap Haya tajam.
"Kalian ini, baru aja tadi dibilangin pas upacara, jaga ketertiban sekolah, lagian kalian ini cewek kok brutal amat ya, mana sekelas lagi." cerocos Pak Bara selaku guru BK.
"Saya salah Pak, saya gak bakal ngulangin lagi, saya janji, saya permisi." ujar Danielle keluar dari ruang BK tanpa mempedulikan Haya dan Pak Bara.
BRUKK!
Danielle menabrak seseorang di depan pintu ruang BK.
"Kenapa?" tanya Jay.
"Gak apa-apa." jawabnya.
Danielle melenggang ke kelas diikuti Jay yang mengekor.
"Kenapa sih sama Haya?" tanya Jay melangkah di samping Danielle.
"Dia itu mulutnya gak bisa diem, udah tau temen lagi kena musibah, tapi buat bahan bercandaan mulu di tempat umum, rasanya pengen aku jahit mulutnya." cerocos Danielle.
Jay tersenyum.
"Jangan suka berantem lagi ah, rambut kamu jadi gak kaya model iklan autan lagi deh." ledek Jay sambil merapikan rambut Danielle.
Jay menarik tangan Danielle hingga membuat Danielle berhenti melangkah.
"Maafin aku ya kalo bikin kamu kesel terus." ucap Jay sembari mengelus pipi Danielle.
"Kok kamu minta maaf?" tanya Danielle curiga.
"Aku balikan sama dia." jawab Jay.
Sedetik kemudian keluar helaan napas panjang Danielle. Ia mengangguk lemah sambil menunduk. Air matanya hampir saja menetes.
"Masuk woy!" teriak Jake dari depan pintu kelas.
Sudah beberapa bulan ini Danielle dan Jay menjalin hubungan. Mereka memang sangat dekat lebih dari sekadar gebetan. Di mata orang-orang mereka adalah sepasang kekasih. Namun rumit bagi Danielle dan Jay sendiri harus menyebut status mereka apa.
Pasalnya, Jay dekat dengan Danielle saat ia baru putus dengan Jennifer yang sudah berpacaran lama. Mereka menjadi dekat dan saling nyaman.
Sakitnya, saat sedang bersama Danielle pun Jennifer masih sering mengirimi Jay chat, tak jarang Jay membalasnya. Dan masih sering bertemu walaupun sudah putus.
