Enzy keluar lapangan voli setelah bertemu dengan pelatihnya. Ia menelepon Jazzel yang bilang akan menunggunya dan pulang bareng seperti biasa. Karena teleponnya tak kunjung diangkat, akhirnya Enzy berjalan ke warkop di belakang sekolah tempat biasa Jazzel nongkrong.
Meskipun sudah beberapa kali nongkrong di sana sepulang sekolah, tetap saja Enzy masih merasa risih karena ada banyak siswa di sana. Enzy juga harus bertemu para pacar dari teman-teman Jazzel. Mau tak mau Enzy harus menyapa meski malas.
Tiba di depan warkop, Enzy hanya berdiri melongok keberadaan Jazzel. Tak lama ada tangan yang menggandengnya masuk ke dalam warkop. Ia adalah Riyu, pacar Dani teman sekelas Jazzel. Sedang Riyu adalah teman Yuna, pacar Ayen. Ini yang Enzy tak suka jika berkumpul di warkop, ada saja hal yang bikin canggung.
"Nih, beruang dateng." ujar Riyu saat tiba di dalam warkop.
Jazzel terlihat sedang adu panco dengan Jaden. Riyu melepas tangan Enzy lalu lari ke pelukan Dani pacarnya.
"Kok gak nelpon?" tanya Jazzel pada Enzy dan menyudahi bermainnya dengan Jaden.
Awan langsung berdiri sambil nyengir kuda. Karena sejak tadi dialah yang pegang ponsel Jazzel untuk main game. Ia mengembalikan ponselnya pada Jazzel dan merasa bersalah karena terus mematikan panggilan telepon dari Enzy tadi.
"Sini, duduk dulu." suruh Jazzel menepuk kursi kayu panjang di sebelahnya.
"Ayo pulang ajaaa," ajak Enzy manja.
"Sini dulu sebentaar," sahut Jazzel tak kalah manja di posisi yang sama.
Mereka yang ada di situ kompak mendesah malas mendengar dua sejoli ini merajuk. Jazzel dan Enzy sukses jadi tontonan yang kebanyakan teman sekelas Jazzel.
"Nih, liat, sejak dua minggu yang lalu, pasti ada iket rambut di tangannya," ungkap Jaden mengangkat tangan kanan Jazzel yang di pergelangan tangannya melingkar ikat rambut warna hitam.
"Buat apa sih Jazz?" goda Eugene, pacar Ziyan.
"Ya buat nguncir rambutlah." sahut Jazzel ringan.
"Ngapain pake nguncir rambut?" tanya Ziyan.
"Iya, ngapain nguncir rambut?" tanya Haruto lagi.
"Ya kalo dia mau makan..eh anjing lo yak pada," umpat Jazzel pada teman-temannya karena ia jadi tertawa sendiri memikirkan hal yang tidak-tidak.
"Makan affah?" ledek Dani.
"Haduh, otak saya travelling," ceteluk Azam sambil menepuk-nepuk kepalanya.