20.

514 44 15
                                    

Bubaran sekolah, Enzy, Hanni dan Danielle langsung bergegas karena taksi online yang dipesan untuk Enzy pulang sudah tiba di depan gerbang sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bubaran sekolah, Enzy, Hanni dan Danielle langsung bergegas karena taksi online yang dipesan untuk Enzy pulang sudah tiba di depan gerbang sekolah.

Kaki Enzy yang belum pulih menyebabkan perjalanan mereka lambat seperti keong belum makan. Dari kelas ke depan gerbang memang agak jauh, karena kelasnya terletak belakang.

Ponsel Hanni berbunyi, supir taksi online sudah beberapa kali menelepon. Hanni sibuk melobby bapak driver agak tetap tenang menunggu.

"Yaelah masih liat-liatan aje." gumam Danielle saat melihat Enzy, sahabatnya sedang beradu tatap dengan Ayen.

Mereka berpapasan dengan Ayen dan teman-temannya. Entah akan ke mana tapi mereka berjalan berlawanan arah dengan Enzy, Hanni dan Danielle.

"Eh Handy!" panggil Hanni balik badan karena Ayen dan teman-temannya baru melintasi mereka.

"Kenapa?" tanya Handy.

"Minta satu relawan." jawab Hanni.

"Buat?" sahut Felix. Pertanyaan Felix diabaikan.

"Lo aja, badannya paling keker kayaknya." ajak Hanni menarik Ayen sambil senyum-senyum.

"Gue aje." usul Handy.

"Ogah, lo cerewet." sahut Hanni.

"Sueee." gerutu Handy. Padahal mereka berbadan standar Asia semua.

Nasib Ayen berakhir sebagai relawan penggendong Enzy agar cepat sampai depan gerbang karena driver taksi onlinenya sudah mencak-mencak karena lama menunggu. Hanni sengaja memilih Ayen agar sahabatnya sedikit terhibur dan melupakan kesedihannya.

"Di sini aja." ujar Enzy.

Ayen menurunkan Enzy tepat di depan gerbang sesuai permintaan Enzy. Sedangkan Hanni dan Danielle sibuk mencari mobil drivernya.

"Makasih ya," ujar Enzy kikuk sambil berdiri menggunakan tongkat.

"Oke, gue cabut ya." pamit Ayen.

Dan saat itulah Jazzel muncul. Ayen tersenyum ketika melakukan kontak mata dengan Jazzel. Sedangkan Jazzel hanya menatapnya datar. Ayen berlalu, kini tersisa Enzy dengan kekikukannya.

Jazzel sudah membuntuti Enzy sejak ia digendong Ayen tadi. Ia memang sengaja membiarkan Ayen menggendong pacarnya, meski rasa cemburunya sudah luber. Jazzel tak ingin ada keributan lagi dengan Ayen.

"Zy, ayo, ini drivernya udah ketemu." ajak Hanni.

"Jazz..." ucap Danielle saat menyadari keberadaan Jazzel.

"Gue anter pulang, tunggu di sini, gue ambil mobil dulu." ujar Jazzel.

"What the f***!" umpat Hanni.

Hello || Jeongwoo MinjiWhere stories live. Discover now