Sea sudah siap dengan celemek yang melekat di pinggangnya. pagi ini gadis itu berniat ingin membuat mie goreng yang biasa gadis buat. Entah kenapa saat ini ia sangat ingin memakan mie goreng itu.
"enak banget sih masakan gue," puji Sea saat mencicipi masakannya sendiri.
Setelah selesai memasak mie goreng itu, Sea pun meletakkan mie goreng yang sudah matang itu di atas piring. gadis itu tersenyum lalu berjalan menuju meja makan untuk memulai ritual makan nya.
"ya ampun bagus banget sih warna ungu, Sea suka," ucap Sea sembari melihat-lihat berbagai macam barang-barang elektronik berwarna ungu.
hingga tak lama kemudian seorang pria berjalan menuruni tangga untuk menghampiri gadis itu. dia adalah Bara, pria itu terlihat dingin dan wajahnya terlihat kurang bersahabat.
"buat saya mana?" tanya Bara saat melihat Sea makan dengan begitu hikmat.
Sea melirik kearah Bara yang memasang wajah datarnya. gadis itu terlihat begitu lucu dengan Hoodie oversize berwarna ungu yang ia kenakan "pak Bara mau makan?" tanya Sea dengan wajah polosnya.
Bara mengangguk singkat lalu beralih menarik kursi yang berada di depan Sea. pria itu menatap wajah Sea yang menggembung karena sedang mengunyah mie goreng.
"Sea, saya lapar," panggil Bara
"Bapak mau makan apa? Mau mie goreng?" tanya Sea sembari menyodorkan piringnya yang tersisa setengahnya dari mie yang Sea buat.
Bara menggeleng, pria itu tidak suka mie goreng. Sea menyendokan mie goreng itu untuk ia suapkan kepada Bara.
pria itu membeku, ia bisa melihat betapa tulusnya Sea kepada Bara. padahal pria itu sudah merusak dan merenggut masa depan Sea.
dengan canggung pria itu menganga lalu memakan mie goreng yang Sea sendokan itu kepadanya. Bara terkejut saat memakan mie goreng yang Sea buat.
"Sea tau kok kalau mie goreng buatan Sea enak," ucap Sea seolah tau apa yang sedang Bara pikirkan.
"Itu karena saya lapar," elak Bara gengsi
"Iya deh, bapak Bara yang paling ganteng," Bara tersenyum tipis, gadis itu tidak pernah berubah. bisa saja Sea dendam kepadanya, namun gadis itu tetap memperlakukan Bara dengan baik, bahkan Bara tidak melihat perubahan Sea saat menikah pada saat sebelum ia merusak gadis itu pada malam itu.
hingga tanpa sadar Bara melamun sembari memandang Sea yang masih sibuk menghabiskan makanannya.
"Ekhem" terdengar suara deheman dari seorang pria yang terlihat tengah mendorong sebuah koper.
Dia adalah Daniel yang akan pergi dari rumah itu kan membiarkan Bara dan Sea tinggal dirumah itu dan hidup damai tanpa harus ada dirinya.
"Sea, Bara. papa mau pindah rumah, kalian baik-baik ya dirumah ini," Daniel pergi tanpa menunggu persetujuan anak dan menantunya itu.
bahkan Sea sendiri pun belum sempat berdiri untuk menyalami ayahnya itu. Sea melirik kearah Bara yang diam masih dengan posisi yang sama.
"Sea. Saya pengen makan mie rebus," pinta Bara seakan pria itu sudah tidak tahan dengan rasa lapar yang ia rasakan.
Sea mengangguk, gadis itu bangkit dari duduknya dan bergegas mengambil mie instan di lemarinya. gadis itu mulai berkutat di dapur untuk membuatkan suaminya itu mie rebus.
Bara yang melihat Sea kesusahan saat memperbaiki rambutnya yang panjang itu pun segera berjalan mendekati gadis itu. Bara menjedai rambut Sea dengan jedai yang terletak di atas meja makan.
"Kalau aktivitas, jangan lupa beresin rambutnya. Kalau jatuh ke makanannya gimana?" Tanya Bara dengan suara yang dingin.
Sea tersenyum, gadis itu mencium dagu Bara yang di tumbuhi rambut di sekitarnya "makasih pak suami," Bara sempat kaget saat Sea tiba-tiba mencium dagunya.
sebenarnya Sea ingin mencium pipi Bara, dikarenakan tubuh Sea tidak sampai untuk mencium pipi Bara, akhirnya Sea hanya bisa mencium dagu Bara saja.
"Ini mie nya udah jadi," ucap Sea menyodorkan sebuah mangkuk yang berisikan mie kuah yang Bara inginkan.
"Pak suami makan dulu ya, Sea mau mandi," tanpa menunggu jawaban dari Bara, Sea pun pergi meninggalkan suaminya itu dengan mangkuk mie kuah yang baru saja ia masak.
tak butuh waktu lama, Sea sudah benar-benar hilang hari pandangan Bara. "Maaf, Sea. saya gak bisa cinta sama kamu, saya masih punya Tania yang harus saya pertanggungjawabkan," ucap Bara.
Entah kenapa hati Bara sampai saat ini belum bisa menerima Sea didalam hidupnya, di tambah Sea yang memiliki sifat kekanak-kanakan membuat Bara yang biasanya selalu didampingi oleh Tania seorang wanita yang dewasa itu pun merasa susah untuk mengurus Sea.
"saya hanya akan nunggu bayi itu lahir, Sea. setelah itu, maaf. Saya harus pergi," monolog Bara
Halo pren
Jangan lupa follow Ig author Chaptr794
Setuju gak kalau kita bikin sosmed my teacher is husband?
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher is my husband
Teen Fictiontentang seorang Nasea Adriana yang kesuciannya di renggut oleh guru Kimia nya yaitu Arseno Barata, pria yang disebut Bara itu ternyata sudah mempunyai seorang istri yang bernama Tania Melinda. Padahal Tania dan Sea dulu nya adalah sepasang guru dan...