Bab 10🥀

2.1K 53 0
                                    

Kejadian beberapa bulan yang lalu

Lebih bertepatan pada H-1 sebelum acara ulang tahun sekolah. Semua orang di sibukan dengan berbagai macam persiapan. Seluruh penghuni sekolah adalah panitia. mereka semua mempunyai tugas masing-masing.

tak terkecuali Sea, gadis itu mendapatkan bagian konsumsi, dimana ia harus mempersiapkan semuanya dan memastikan agar tidak ada tamu atau para undangan yang tidak kebagian Snack.

hampir setengahnya dari siswa-siswi itu pulang malam dikarenakan tugas mereka belum selesai. Sea yang masih sibuk menghitung jumlah Snack yang akan di pesan pun mau tidak mau ia harus pulang larut malam.

"Sea, kamu bisa pergi ketempat pak Jeno gak? soalnya ibu hubungi pak Jeno tapi gak aktif. Padahal pak Jeno belum ngirim alamat tempat pengambilan Snack untuk besok," ucap Bu Ida selaku PJ kosumsi.

"tapi Sea pergi nya pakai apa buk? ini kan udah malam," tolak Sea secara halus. bisa dibilang jarak rumah pak Jeno jauh dari sekolah.

gadis itu cukup sadar dan berharap buk Ida menyuruh orang lain saja untuk pergi kerumah pak Jeno. sejujurnya tubuh Sea sudah amat lelah, ia ingin cepat-cepat pulang dan beristirahat.

"Kan papa Bara kamu ada yang mau nganterin," celetuk buk Reni yang disampingnya ada bunda Tania.

Kedekatan mereka memang sudah di ketahui oleh seluruh penghuni sekolah, Tania sudah menganggap Sea sebagai anaknya sendiri dan itu pula tak luput dari sepengetahuan penghuni sekolah.

"Tapi kan Sea gak enak mintak pak Bara anterin Sea," tolak Sea.

"Pak Bara gak bakalan marah kok, Sea," ucap buk Reni menyakinkan Sea.

"Sea takut sama pak Bara? Yaudah biar bunda ada yang bilangin," Tania terkekeh saat melihat wajah Sea yang memelas.

Tania mengeluarkan benda pipih dari dalam tas kecil miliknya. wanita itu mulai mengetikan sesuatu. hingga tak lama kemudian pak Bara datang dengan mobil berwarna putih miliknya.

rumah Bara dan Tania tidaklah jauh dari sekolah, hanya berjarak dua rumah setelah gerbang sekolah. Sehingga Tania tidak perlu khawatir jika harus pulang malam-malam seperti ini.

"Tuh pak Bara udah sampai, hati-hati ya?" kata Tania tersenyum lembut. Sea mengangguk lalu pergi setelah berpamitan dengan orang-orang yang berada di sana.

Sea membuka pintu mobil Bara dan duduk di sebelah pria itu. gadis itu menyandarkan tubuhnya di kursinya, tubuhnya terasa begitu lelah karena sedari pagi ia tak pernah istirahat.

"Sea ngantuk? Jangan tidur di sini ya," canda Bara membuka topik pembicaraan.

"Sea capek, pak. dari pagi gak ada istirahatnya," ucap gadis itu mengdengus kesal. Bara terkekeh melihat Sea yang mengupat.

Tidak hanya Sea yang mengupat seperti itu, bahkan orang-orang yang terdahulu juga sering mengeluh setiap acara HUT sekolah.

"Untung kerjaan bapak udah selesai," ucap Bara dengan nada mengejek Sea.

"Sea harusnya juga udah selesai, pak. tapi kan bapak tau, kerjaan dari Devisi lain juga banyak," keluh Sea.

"Udah ngomelnya, kita udah sampai dirumah pak Jeno," ucap Bara sembari terkekeh.

Sea turun dari mobil dan disusul oleh Bara di belakangnya. Sea sudah tidak sabar untuk menemui guru muda itu, lalu setelahnya pulang dan beristirahat agar besok ia bisa kembali lagi kesekolah dengan vit.

my teacher is my husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang