Ehem Ehem

3.2K 176 5
                                        

Seorang gadis sedang terlelap dalam tidurnya, terbuai mimpi akan pangeran tampan yang datang menjemputnya.

Dengan menaiki motor Harley Davidson (kalo kuda putih sudah mainstream) dengan gagah pangeran itu menghampiri sang gadis dan kemudian tersenyum manis kearahnya.

Tapi tunggu seketika raut wajah sang pangeran berubah menyeramkan, sangat menyeramkan. Senyum manisnya yang tadi berubah menjadi seringai jahat yang mengerikan.

Sang gadis mulai ketakutan ketika pangeran itu mulai mendekat. Kini sang pangeran sudah berada tepat di hadapan sang gadis.

Dengan muka datar sang pangeran meraih pergelangan tangan sang gadis.

Srekkk... Krauss... Krauss..

Entah apa yg terjadi, tiba-tiba saja sang pangeran menggigit kasar tangan sang gadis... dan...

Jedder....

"Waaaa.... Mami Papi...." teriak Prilly nyaring, suara petir barusan sukses membuatnya terbangun dari mimpi buruknya.

Braakk...

Ali yang mendengar jeritan Prilly segera berlari dan mendobrak kasar pintu kamar Prilly.

"Ada apa? Kenapa? Ada maling ya? Mana malingnya?" Serbu Ali dengan pertanyaan bertubi-tubi.

Prilly hanya diam, telinganya masih terasa pengang mendengar bunyi petir barusan.

Dia meringkuk di ujung tempat tidur sambil menutup kedua telinganya.

Ali menghampiri Prilly yang masih ketakutan. Ali mencoba meraih kedua tangan Prilly, tapi dengan cekatan di tepis oleh Prilly.

"Hey ada apa? Ini gue Ali.. A-LI, lo gak perlu takut" kata Ali sambil perlahan duduk di samping Prilly.

Jedder...

Kali ini bunyi petir yang barusan terdengar lebih keras daripada sebelumnya.

Seketika Prilly langsung menghambur ke dalam pelukan Ali.

"Gu.. Gue.. Takut Li" ucap Prilly terbata sambil memeluk Ali.

"Ya elah.. Gue kirain ada apa'an.. Sama petir aja takut!! Padahal suara lo lebih nyaring daripada bunyi petir" goda Ali yang kemudian di balas sebuah pelototan oleh Prilly.

"Hehe.. Bercanda kok.. Ya udah sini gue temenin" kata Ali sambil mengeratkan pelukanya.

Entah kenapa lagi-lagi Prilly merasa nyaman berada dalam pelukan Ali.

Tapi kali ini sedikit berbeda, pelukan Ali kali ini terasa lebih hangat daripada sebelumnya. Terakhir kali Prilly memeluk Ali, badannya terasa dingin.

"Ya udah sana tidur gih, besok sekolah.. Anak kecil gak boleh tidur malem-malem" Kata Ali sambil terkekeh.

"Enak aja lo ngatain gue anak kecil, lo gak liat badan gue segede gini. Tapi ntar lo ninggalin gue lagi" balas Prilly sewot

"Hahaha.. Udah tenang aja gue gak bakalan ninggalin elo kok. Sana tidur" kata Ali lembut.

Di usapnya perlahan ujung kepala Prilly. Lalu dengan perlahan Ali membawa tubuh Prilly untuk mengikutinya rebahan.

Sehingga kini posisi mereka tiduran sambil berpelukan, sedangkan Prilly menggunakan dada Ali sebagai bantalan kepalanya.

Suasana menjadi hening tanpa suara,
Prilly yang masih mengantuk perlahan mulai terlelap.

Tapi gagal tidur lagi karena bunyi petir terus-terusanan menggelegar.

Setiap kali Prilly merasa takut, Ali dengan segera mengusap lembut kepala Prilly. Sehingga Prilly merasa nyaman dan melupakan rasa takutnya.

"Li.. Elo gak akan nyakitin gue kan" tanya Prilly membuka pembicaraan.

"Kok nanya-nya gitu? Gak mungkin lha gue nyakitin orang yang gue sayang.. Asekk" jawab Ali

"Terserah elo deh, ngomong-ngomong kenapa lo gak sekolah?" tanya Prilly lagi.

"Lha ngapain gue sekolah.. kan gue udah lulus. Emang lo kira gue Autis beneran apa" jawab Ali

"Yee.. Kirain lo sekolahnya SLB gitu. hehe" balas Prilly terkekeh.

"Gue tinggal nih.. gue tinggal nih" kata Ali kesal. Ia mulai beranjak bangun dan melepaskan pelukannya, tapi segera di tahan oleh Prilly.

"Iihh.. Gk mau.. Awas lo gak gue kasih makan besok" ancam Prilly dengan nada manja.

"Makanya lo jangan sebut gue Autis lagi" Balas Ali kesal, sementara Prilly hanya cekikikan.

"Eh ngomong-ngomong ortu lo kemana sih Prill? Kok gue gak pernah lihat" Tanya Ali kemudian.

"Mereka kerja di Luar Negeri.. Makanya gue sendirian" jawab Prilly datar.

"Oh... Tapi sekarang udah enggak kan? Kan udah ada gue yang selalu buat hari-hari elo lebih berwarna.. Aseekk" kata Ali dengan PD-nya.

"Warna abstrak iya.. elo disini malah bikin gue kesel tau gak" balas Prilly sewot.

"Lho justru itu yang bikin ngangenin, coba aja kalo gak ada gue. Pasti gak ada yang gangguin lo. Gak ada juga yang meluk-meluk elo kayak sekarang hehe" jelas Ali panjang lebar.

Tidak ada jawaban dari Prilly. Saat Ali menengok, ternyata Prilly sudah terlelap dalam tidurnya.

Meskipun sudah tertidur, setiap kali petir berbunyi Prilly selalu gusar di dalam tidurnya.

Setiap kali itu pula Ali selalu mengusap kepala Prilly dengan lembut, mencoba menenangkan Prilly agar tidak terbangun dari tidurnya.

Alhasil Ali jadi kurang tidur karena semalaman menjaga Prilly dari tidurnya.

-----------------------------------------------------------

"Kyaaaaa......." teriak Prilly nyaring sehingga membuat Ali terbangun dan kelabakan.

"Hey kenapa lagi" tanya Ali bingung

"Lo ngapain disini.. Dasar cowo Gila.. mesum.. Asusila.." gerutu Prilly sambil meraih bantal dan memukulkanya tepat di muka Ali.

"Woy.. Woy.. Kan semalem elo yang peluk-peluk gue duluan.. Gimana sih" Kata Ali membela diri.

Prilly menghentikan aktifitasnya dan mencoba mengingat-ingat kejadian kemaren malam.

Memang benar kalo kemaren dia yang minta di temani Ali, karena semalam ia ketakutan.

"Hehe.. Oh.. Iya gue lupa" jawab Prilly tanpa dosa sambil terkekeh.

Ali hanya menatap Prilly tajam.

Bugg...

Lagi-lagi sebuah bantal melayang tepat mengenai muka Ali.

"Hey.. Kok di pukul lagi sih.. Cium kek" Ucap Ali tak terima

"Elo Ali apa Zombie" tanya Prilly yang membuat Ali bingung.

Kenapa menanyakan hal seperti ini pagi-pagi pikirnya

"Gue Ali lha.. Menurut lo? Apa perlu pembuktian" jawab Ali dengan senyum jahilnya.

"Yee.. Kirain aja lo berubah jadi Zombie lagi. Itu mata lo merah" balas Prilly mencoba menjelaskan.

"Huh.. Ini sih karena gue gak tidur semaleman tau. Gara-gara jagain elo. Sekarang gantian gue yang tidur" jelas Ali panjang lebar, lalu kemudian langsung menjatuhkan dirinya ke tempat tidur.

Prilly hanya melengos dan beranjak pergi menuju kamar mandi.

"Prill jangan lupa bawa baju ganti sekalian. Biar pas lo keluar dari kamar mandi, gak cuma pakek handuk doank!! Ntar lo bikin gue salah fokus lagi" gumam Ali di sela-sela tidurnya.

(Kok dia bisa inget? Tapi kenapa cuma bagian itu aja yang dia inget) Batin Prilly

"Jelas aja sih?? Dia kan mesum!! Pantesan cuman kejadian itu yang dia inget) batin Prilly lagi

Sexiest ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang