Ricky Back

2.9K 163 20
                                        

"Li.. Elo gak akan nyakitin gue kan?"

"Kok nanyanya gitu? Gak mungkin lha gue nyakitin orang yang gue sayang.. Asekk"

Terbesit sebuah ingatan di kepala Prilly tentang kata-kata Ali pada malam lalu, perlahan Prilly mulai berani membuka matanya.

"Li liat gue. Ini gue Prilly. Lo bilang lo gak akan nyakitin orang yang elo sayang. Please Li sadar ini gue" jelas Prilly dengan nada kecewa.

Seketika Ali menghentikan aksinya yang sedang mengoyak tangan Prilly.  Dengan perlahan Prilly mencoba menjauhkan tanganya dari Ali.

Sementara Ali hanya menatapnya tanpa ekpresi. Prilly bisa merasakan rasa perih dipergelangan tangannya saat ini akibat gigitan Ali.

"Gue tau lo gak akan nyakitin orang yang lo sayang" gumam Prilly pelan sambil menatap Ali penuh arti.

Ali sendiri hanya diam dan sesekali mengerang tidak jelas, lalu sesaat kemudian menjatuhkan kepalanya dibahu Prilly.

"Gue juga sayang sama lo" bisik Prilly pelan sambil mengusap lembut kepala Ali yang berada dibahunya.

Buggg... Duakkk..

Tiba-tiba saja Ali jatuh tersungkur akibat pukulan benda keras.

"Sayang kamu gapapa kan?" kata Putra setelah memukul kepala Ali dari belakang hingga membuatnya pingsan.

Prilly hanya mengangguk menjawab pertanyaan Putra.

"Sebenernya makhluk apa sih ini" tanya Putra yang heran melihat keanehan pada diri Ali.

Bahkan Putra sudah bersiap-siap lagi untuk mengayunkan tongkat Baseballnya ke kepala Ali.

"Eh.. Eh.. Putra jangan.. Itu kepala bukan kelapa, jangan maen pukul-pukul aja. Aduhh" sahut Prilly sambil menghampiri Ali yang masih bersantai-santai ria tiduran di atas aspal.

"Tapi dia bahaya Prill, liat sendiri kan dia udah bikin Brian sekarat dan dia juga udah nyakitin kamu. Kenapa kamu masih belain dia" jawab Putra setengah emosi.

"Dia cuma lagi sakit. Please jangan sakitin dia" kata Prilly memohon.

Putra hanya menghela nafas.

"Ya udah kamu tunggu disini. Aku ambil mobil dulu, terus aku anterin kamu sama makhluk aneh ini pulang" jelas Putra panjang lebar kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

(Dasar Zombie payah mana ada zombie pingsan kena pukulan) batin Prilly

-----------------------------------------------------------

Ali mengerjap-ngerjapkan matanya. Kepalanya terasa pusing saat ia mencoba bangun dari tidur.

Dilihatnya sekeliling, masih sangat buram dan serba putih. Sesaat kemudian pandangannya mulai jelas. Ali dapat melihat seorang gadis cantik nan imut sedang memandangi dirinya.

"Eh ini dimana? Di surga ya? Kok ada bidadari" racau Ali tak jelas sambil mencoba bangun dari posisi tidurnya.

"Wah iya ini pasti gue disurga. Bidadarinya cantik banget sih. Boleh gue cium gak? Hehe" kata Ali cengengesan sambil mencolek dagu gadis yang berada didepannya.

"Huh.. Lo itu abis kena pukul bukanya tobat, eh malah makin sedeng" gerutu si gadis dengan kesal

"Eh bidadarinya kok galak sih. Udah kayak si Prilly aja" jawab Ali dengan tampang polos.

"Gue emang Prilly dodol" kata Prilly kesal sambil menjitak kepala Ali pelan.

"Aduh... Sakit nih.. bisa gegar otak gue" gerutu Ali sambil memegangi kepalanya.

Prilly hanya mendengus kesal. Ali terkikik melihat ekpresi Prilly yang menurutnya lucu.

Mata Ali terhenti pada pergelangan tangan Prilly yang dibalut perban.

"Ma'af ya. Karena gue udah nyakitin lo" gumam Ali sembari meraih pergelangan tangan Prilly dan mengusapnya lembut.

"Aduh.. Lo itu ya udah ngancurin pesta orang, bikin keributan, lo udah bikin satu orang masuk rumah sakit, dan lo juga udah gigit gue. Gue sampai harus minta ma'af berkali-kali ke keluarganya Putra gara-gara kekacauan yang lo buat tau gak" gerutu Prilly panjang lebar.

Ali sendiri hanya memajang ekpresi memelas layaknya seorang anak kecil yang sedang dimarahi oleh emaknya.

Ali mengarahkan kepalanya kebahu Prilly dan mengusap-usapkannya disana.

"Ma'af..." kata Ali lagi dengan intonasi memelas.

(Argh... Mana bisa gue marah kalo kelakuan ini anak sungguh ngegemesin kek gini. Tingkahnya udah kayak kucing minta di elus) kata Prilly dalam hati.

"Huft.. Ya udah gue ma'afin.. Tapi kalo lain kali lo gigit orang sembarangan lagi, gue bawa lo ke dokter hewan biar di suntik rabies" jawab Prilly sembari mendorong kepala Ali menjauh.

"Hehe.. Gue tau lo pasti ma'afin gue, karena lo sayang sama gue Aseekk" balas Ali dengan senyum jahil dibibirnya. Dan kata-katanya barusan berhasil membuat pipi Prilly merona.

"Eh.. Eng... Enggak.. Kata siapa.. Gak usah ke-GRan deh lo" jawab Prilly gugup.

"Kan elo sendiri kemaren yang bilang, gue masih inget lho" goda Ali lagi. kali ini Ali mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum jahil.

"Ehmm... itu.... Itu karena lo masih jadi Zombie, makanya gue ngomong kek gitu biar lo sadar dari kesurupan" jelas Prilly panjang lebar.

Ali hanya mengangkat alisnya tanda tak percaya.

"Hmm.. Masak? Kalo gitu gue mau bukti" kata Ali dengan tatapan penuh arti.

Ali mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah Prilly sehingga otomatis membuat Prilly sedikit memundurkan kepalanya.

"Eh.. Eh.. Mau ngapain lo?" tanya Prilly gugup

Ali hanya menyeringai licik dan menatap Prilly tajam. Bahkan sekarang tatapan matanya sudah beralih kebibir mungil Prilly.

Entah kenapa jantung Prilly berdetak kencang, hingga membuatnya jadi salting didepan Ali.

Kini jarak mereka sudah sangat dekat.

(Aduh gawat nih, dis pasti mau nyosor gue lagi. Oh God Please help me) batin Prilly

Saat posisi mereka sudah semakin dekat dan hampir berciuman, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.

"Eh Busyet.. Jabang Bayi.. Ngapain kalian berdua"

Sebuah teriakan yang berasal dari ujung pintu kamar berhasil membuat Ali dan Prilly terlonjak kaget dan menghentikan aksi mereka.

"Kak Ricky... Kok udah pulang" pekik Prilly kaget, ia buru-buru mendorong tubuh Ali menjauh

"Oh jadi gini ya, baru juga gue tinggal bentar udah berbuat oh yes oh no aja kalian" omel Ricky dengan tatapan mengintimidasi

"Apa'an sih kak., nih yang ada dia yang sering nyosorin gue" jawab Prilly sambil menunjuk Ali

Tanpa basa-basi lagi Ricky segera menghampiri Ali yang masih terbengong-bengong dan menarik sebelah telinga Ali.

"Aduh.. Woi.. Woi.. Putus ntar telinga gue" kata Ali sambil meringis kesakitan.

Sementara Prilly, sepertinya dia bahagia melihat Ali tersiksa. Bahkan tertawa terbahak-bahak melihat Ali dijewer oleh kakaknya.

"Rasain lo.. Gue suruh jagain adek gue, malah berbuat macem-macem lo" omel Ricky lagi.

"Ok gue gak akan macem-macem lagi. Cuma satu macem" jawab Ali

"Awas lo.. Berani macem-macem sama adek gue lagi, gue sunat lo" kata Ricky akhirnya sembari melepas jeweranya.

Ali melirik tajam ke arah Prilly yang tersenyum puas melihat penderitaannya. Sesekali Prilly menjulurkan lidahnya untuk mengejek Ali

#Hayoo lo Li abangnya udah dateng tuh. Gak akan bisa nyosor lagi lo..

Sexiest ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang