Entah

2.6K 166 24
                                    

Prilly Pov

Omg Gue jadi telat pulang nih. Pasti si Putra udah nungguin tuh.

Ini semua gara-gara si gajah bleduk Ricu pakek acara pingsan segala, gue sampai harus ngerahin seluruh anggota osis buat nge-gelindingin dia ke UKS.

Salah dia sendiri yang sok-sok'an mau cabut dari rapat Osis, terus pakek manjat pager Sekolah segala.

Gak tau apa kalo pager sekolah sama badannya gedean badannya dia.

Sekalinya manjat nyungsep tuh orang. Udah nyungsep pingsan pula.

Dasar merepotkan.

Gerutu gue sambil berjalan menuju gerbang sekolah. Sesampainya disana, gue melihat Putra dan Mila sedang mengobrol.

Ngobrolin apa sih? Serius amat batin gue.

"Baby.. Maaf ya nunggu lama, tadi ada hara huru bentar soalnya"

Putra hanya diam, dan kemudian melengos masuk ke dalam mobil.

Wathepen? Apa dia marah?

"Eh Prill karena lo udah dateng, gue balik dulu ya. Btw titip salam juga buat Ali hehe" Kata Mila dengan senyum mupengnya.

Ini sih Mila gak ngerti apa pacar gue lagi kelainan, eh masih sempet-sempetnya kegenitan. Tapi gue iyain aja biar cepet kelar.

Penulis Pov

Hening tanpa suara..

Putra masih fokus dengan mengemudinya tanpa berbicara sepatah katapun.

"Baby.. Kamu marah ya? Jangan marah donk" Ucap Prilly membuka obrolan karena takut pacarnya akan kesurupan

"Enggak kok.. Oh iya ngomong-ngomong sepupu kamu itu masih tinggal dirumah kamu?" Balas Putra acuh

"iya.. Emang kenapa"

"Emang dia gak balik kerumahnya apa? Sampai kapan mau tinggal disitu" Sergah Putra dengan tatapan mengintimidasi

"Gak tau deh.. Mungkin bakalan lama. Kenapa sih kok kamu tiba-tiba bahas dia"

"Aku takut aja kalo sewaktu-waktu dia nyakitin kamu" Kata Putra

"Makhluk aneh kayak dia itu bahaya" Lanjutnya

"Jangan panggil dia makhluk aneh. Dia punya nama" Sahut Prilly yang merasa tidak terima karena peliharaan eh teman curhatnya disebut aneh.

"Lagian aku yakin kok kalo dia gak mungkin nyakitin aku" Lanjut Prilly penuh percaya diri

"Kamu belain dia?"

"Eh.. Enggak aku gak belain siapa-siapa kok"

"Yakin dia itu cuma sepupu kamu? Kok kayaknya kamu peduli banget sama dia"

Deg...

Perkataan Putra barusan membuat Prilly tersentak. Prilly bertanya-tanya, apa Putra sudah tau kalo sebenarnya ia telah berbohong.

"Iya lah.. Kamu gak percaya sama aku?!?" kata Prilly sewot sambil memajang ekpresi pura-pura marah

"Jangan marah donk.. Iya deh aku percaya" Putra menghela nafas panjang.

"Aku cuma cemburu aja liat kamu perhatian banget sama dia" Lanjut Putra sambil mengelus puncak kepala Prilly lembut.

(What? Putra cemburu? Hahaha please donk masa cemburunya sama model kek si Ali sih) Batin Prilly

Tidak terasa mereka sudah sampai dengan selamat dirumah Prilly.

"Ya udah makasih ya.. Aku masuk dulu.. Bye" kata Prilly sembari melangkah pergi menuju pintu.

"Prill.. tolong kamu ingat ya, kita udah sama-sama selama 2 th ini. Jangan sampai hanya karena cinta sesaat kamu jadi ngelupain kenangan indah kita berdua"

Degg...

Lagi-lagi perkataan Putra membuat Prilly semakin galau. Apa maksudnya coba ngomong kek gitu. Pikir Prilly

Setengah melamun Prilly berjalan memasuki rumahnya.

Brug...

Tiba-tiba saja sesuatu yang keras dan hidup menabrak tubuh Prilly.

"Ali.. Lo kalo jalan liat-liat donk" gerutu Prilly kesal

"Tolong lepasin gue Prill" ucap Ali sambil menggeliat-liat dan melompat seperti cacing kepanasan.

"Hahaha.. Lo ngapain pakek badan di iket-iket segala. Mau belajar sulap lo" tanya Prilly heran.

Benar saja sekarang posisi Ali sedang dalam keadaan terikat. Seluruh badannya dililit dengan tali tampar. Ali hanya bisa melompat-lompat untuk bergerak.

"Woy Ali udah gue bilang jangan kabur" teriak Ricky dari kejauhan sambil membawa suntikan segede botol Aqua di tangannya.

"Prill tolongin gue Prill.. Liat tuh abang lo udah mulai gila. Masak gue mau disuntik mati" kata Ali sambil melompat kebelakang punggung Prilly.

"Aduh kak lo ngapain sih? Kalo mau berbuat kriminal jangan disini. dikuburan aja sono, ntar gue bantuin" balas Prilly asal sambil senyum bahagia.

Ali hanya melotot, lalu kemudian memajang tampang memelasnya.

"Tega lo Prill sama gue" kata Ali sambil mengusap-usapkan kepalanya dibahu Prilly.

"Eh lo itu ya kerjaannya kabur melulu. Yang mau nyuntik mati lo itu siapa hah? Ini itu serum perangsang hormon buat ngetes keanehan elo" jelas Ricky panjang lebar dengan nafas ngos-ngos'an.

"Alah bohong lo.. terus ngapain gue pakek di iket segala? Udah kayak sapi gelonggonggan yang mau disembelih gue" balas Ali sewot

"Eh kalo lo gak di iket, terus lo berubah jadi Zombie lalu nyerang gue gimana? Ntar gue ketularan virus Zombie lo lagi" jelas Ricky panjang lebar.

Tetapi Ali tetap bersikukuh tidak mau disuntik dengan suntikan mengerikan itu.

Pada akhirnya mereka malah kejar-kejaran mengelilingi Prilly, kayak dokter jiwa yang lagi ngejar pasienya.

"STOPP... KALIAN BIKIN GUE PUSING TAU" teriak Prilly nyaring dan berhasil menghentikan aksi kejar-kejaran mereka.

"Udah lah Li gak pa pa, siapa tau aja Ka Ricky bisa nyembuhin elo" kata Prilly sembari menenangkan Ali.

Alipun menurut dan mau disuntik, tapi dengan syarat didampingi oleh Prilly.

1 jam.. 2 jam.. 3 jam..

Setelah Ali disuntik, tetap tidak ada hasil apapun.

Ali sama sekali tidak berubah jadi Zombie atau mengamuk seperti biasanya.

Ia malah lebih agresif menggoda Prilly dan sesekali meniup leher Prilly.

Membuat Prilly semakin gemas melihatnya .

(Gemas pengen nyantet)

"Dasar Ilmuwan amatiran lo.. Mana serum lo itu gak bereaksi sama sekali" gerutu Ali pada Ricky

"Gue bukan ilmuwan, gue ini calon dokter. Lagian mana gue tau.. Ini kan masih percobaan" balas Ricky sewot.

"Iya dokter mall praktek lo" tambah Ali lagi.

"Eh busyet lo bisa diem gk. Gue suntik lagi lo.. Mau??" kata Ricky makin sewot.

"Udah deh.. Tunggu aja sebentar lagi. mungkin ini butuh waktu" kata Prilly mencoba menengahi mereka.

Mata Ali mulai terasa berat, beberapa menit kemudian ia sudah terlelap dengan posisi masih terikat.

Ali menyandarkan kepalanya dibahu Prilly, sontak membuat Prilly refleks mengelus-elus kepala Ali.

"Ehem.. Suka ya lo sama dia" kata Ricky tiba-tiba.

"Eh.. Eng.. Enggak kok.. Lucu aja liat dia tidur kek gini.. Imut" jawab Prilly datar.

"Imut apa'an.. Amit-amit iya. Ngeselin" oceh Ricky.

Mereka bertiga pun tertidur karena lelah menunggu.

Sexiest ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang