Terlihat Prilly dan siswa-siswa yang lain sedang berlari mengelilingi lapangan sekolah. Padahal matahari sedang terik.
Sementara di sudut lapangan, guru Killer bernama Pak Tejo sedang mengawasi mereka sambil berteriak.
Guru itu terlihat sangar dengan model rambut seperti bola sepak alias plontos, dan dari segi tampang memang sudah tidak di ragukan lagi. Master Limbad sama Deddy Cobuzier aja lewat, karena saking horror mukanya.
"Ayo lari lebih cepat.. Bagaimana kalian mau dapat nilai bagus, kalo ujian praktek gini aja kalian udah loyo" teriak Pak tejo sambil memajang tampang horrornya.
"Aduh Mil.. Gue capek banget nih. Emang dasar Pak Botak itu sungguh terlalu" gerutu Prilly.
"Sama, apalagi gue. Kaki gue rasanya mau lumpuh!! Ntar pulang sekolah gue numpang istirahat di rumah lo bentar ya. Kan rumah lo lebih deket" jawab Mila
Prilly menatap Mila datar, seakan sedang memikirkan sesuatu.
"Ehm... Mending lo jangan kerumah gue deh Mil. Soalnya di rumah gue ada bebek yang suka nyosor, ntar lo di sosor lagi" balas Prilly Asal
"Hah? Sejak kapan lo melihara bebek?" tanya Mila heran
Prilly menghela nafas dalam-dalam.
"Ok gue belum ceritain ini ke elo. Lo inget kan Zombie yang dulu pernah gue ceritain..." kata Prilly menggantung kalimatnya.
Sementara Mila hanya manggut-mangut dan mendengarkan.
"Nah.. Sekarang dia udah balik lagi kerumah gue, tapi dia udah jadi manusia" jelas Prilly
"Nah bagus donk.. Berarti dia udah sembuh" balas Mila
"Iya sih.. tapi semenjak dia jadi manusia sifatnya tuh makin nyebelin. Gue aja sering adu mulut sama dia" gerutu Prilly
"Hah maksud lo? Adu mulut? Lo sering ciuman sama dia" tanya Mila polos
Prilly langsung melotot mendengar pertanyaan Mila.
"Heh bukan lha.. maksud gue sering debat ama dia gitu" jawab Prilly
"Oh... Eh tapi Prill dia kan cowo dan elo cewe, sementara kakak elo gak ada. Berarti kalian cuma berduaan aja donk di rumah.. Emang lo gak takut di apa-apain sama dia?" tanya Mila lagi
"Gue udah biasa kok Mil" ucap Prilly datar
"Hah? Lo udah biasa di apa-apain sama dia?" tanya Mila makin ngawur
"Heh enak aja lo kalo ngomong. Maksud gue, gue udah biasa dirumah berdua doank sama dia" jelas Prilly
"Terus hubungannya sama bebek apa Prill?" tanya Mila lagi dengan muka polosnya
"Huft.. Udahlah gak usah dibahas, gue balik dulu ya" kata Prilly yang kemudian pergi meninggalkan Mila.
-----------------------------------------------------------
Sementara di rumah Ali cekikikan sendiri karena sedang asyik menonton film bergenre horror yg berjudul Mr. Bean.
"Hahaha... Idiot banget sih tuh orang" kata Ali terbahak
Prilly yang tiba-tiba datang, langsung melempar tas sekolahnya. Lalu kemudian duduk di sebelah Ali dengan wajah cemberut.
"Kenapa Prill? Kok manyun gitu? Pucet lagi muka elo" tanya Ali heran sambil mendekatkan tubuhnya ke Prilly.
"Capek gue.. Lo jangan deket-deket gue, gue bau keringet" balas Prilly malas.
Kemudian Ali mengendus bahu Prilly yang duduk di sebelahnya
"Hmmm... Masih wangi kok!! Wangi ompol... hahaha" kata Ali menggoda Prilly
"Udah deh.. Gak usah nyari gara-gara, gue capek!! Mau tidur" kata Prilly seraya bangkit dari tempat duduknya.
Tapi belum sempat Prilly beranjak pergi, tubuhnya sudah oleng duluan. Sehingga membuatnya hampir terjatuh.
"Eh.. Eh Prill.. lo kenapa? Sakit? Gue papah aja ya" kata Ali yang langsung menahan tubuh Prilly agar tidak terjatuh.
"Gak usah... Gue bisa jalan sendiri. modus lo" jawab Prilly, kemudian mendorong tubuh Ali menjauh.
Saat Prilly hendak berjalan menuju kamarnya, tiba-tiba tubuhnya seperti terangkat ke atas.
Ternyata itu perbuatan Ali yang dengan paksa menggendong tubuh mungil Prilly.
"Ali turunin gue, gue bisa jalan sendiri" bentak Prilly
Ali hanya diam saja tidak menjawab. Ali terus membawa tubuh mungil Prilly menuju kamarnya.
Karena merasa di acuhkan Prilly mencoba meronta-ronta agar Ali mau menurunkanya.
"Eh jangan gerak-gerak donk!! Ntar jatoh, nyungsep, terus pendarahan gimana? Hayoo..." kata Ali asal
Mendengar hal itu, Prilly dengan segera mengeratkan rangkulan tanganya pada leher Ali.
-----------------------------------------------------------
Ali menurunkan Prilly dengan perlahan ke atas tempat tidur. sementara Prilly mukanya sudah merah karena di perlakukan seperti tadi oleh Ali.
"Tunggu sini bentar ya, gue ambilin makanan sama obat" kata Ali sembari memegang dahi Prilly.
Beberapa menit kemudian Ali datang membawa makanan dan obat penurun panas untuk Prilly.
Ali berniat menyuapi Prilly, ia sudah menyodorkan makanan yang sudah ia sendok ke mulut Prilly. Tapi Prilly tidak mau membuka mulutnya.
"Ayo buka mulutnya.. Nih pesawatnya mau dateng... ngeng... Ngeng... Pesawat Air Asia yg udah nyungsep ke laut.. hahaha" kata Ali cengengesan.
"Gue bukan bayi.. Gue bisa makan sendiri kelles" kata Prilly sambil menahan tawanya.
"Udah deh jangan bawel. Lo makan mau gue suapin pakek sendok, atau..... Pakek mulut" jawab Ali sambil tersenyum jahil.
Prilly buru-buru membuka mulutnya. Lebih baik pakek sendok pikirnya, sebelum Ali berubah pikiran.
"Nah sekarang minum obat, terus tidur" kata Ali sambil menyodorkan obat ke Prilly.
(Ali perhatian banget sama gue, bikin gue malu aja. Dan kenapa gue selalu salting kalo berada di deket dia!! Aduh ngomong apa'an sih gue) gumam Prilly dalam hati.
"Heh.. Malah ngelamun lo. Udah sana tidur!! Met tidur ya" ucap Ali sambil mengecup kening Prilly lembut, dan hal itu berhasil membuat muka Prilly semakin memerah.
"Lho.. Lho.. Kok mukanya tambah merah? Apa jangan-jangan gue salah kasih obat ya?" gumam Ali sambil memegang kedua pipi Prilly.
"Ih udah-udah sana.. Gue mau tidur. Kalo lo kelamaan disini, ntar yang ada gue malah ketularan penyakit jiwa elo" balas Prilly sewot
Ali hanya nyengir kuda Melihat tingkah laku gadisnya yang selalu marah-marah.
Kemudian Ali bergegas pergi meninggalkan Prilly. Sementara Prilly malah senyum-senyum sendiri layaknya orang gila yang sedang membaca cerita ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sexiest Zombie
HumorRepublish Sexiest Zombie.. Manusia Zombie yang tidak sengaja bertemu dengan gadis pujaanya