Hola

2.3K 151 34
                                    

Terlihat seorang gadis cantik nan imut dan agak chuby sedang berdiri didekat jendela kamarnya.

Dia mengamati setiap inci pemandangan yang serba hijau dari pepohonan diluar Vila.

Gadis itu tak lain adalah Prilly. Pikiran Prilly menerawang jauh kedepan, sambil tetap melihat kearah luar jendela.

Tapi lamunan Prilly terhenti saat ia melihat sebuah penampakan yang tidak asing baginya sedang berada diluar.

"Pagi.... Hehe" sambut penampakan itu dengan polosnya sambil menempelkan wajahnya ke jendela.

"Gue kira setan lo.. Gak taunya mayat berjalan." gerutu Prilly

"Ngapain lo disitu? Mau ngintipin gue?" sahut Prilly sewot. Karena acara menikmati pemandangannya di ganggu oleh Ali.

"Ya ampun Prill jangan galak-galak donk.. gue kan kangen.. Abis dari kemaren lo dijagain sama satpam lo itu sih" jawab Ali memelas.

Prilly hanya menarik nafas panjang, kemudian menghembuskanya dengan berat.

"Ayo keluar.. Diluar udaranya sejuk lho" kata Ali lagi.

Prilly melirik kearah tempat tidur, dilihatnya Mila dan Niki masih tertidur pulas.

Prilly pun bergegas keluar, tapi saat sudah sampai diluar ia tak menjumpai Ali dimanapun.

"Ngumpet dimana sih nih anak" gerutu Prilly.

Ia mulai berjalan mondar-mandir mencari sosok Ali. Tanpa sadar hampir saja kakinya menginjak sesuatu yang merupai sarang.

"Omg.. hampir aja Keinjek, kasian banget sih" kata Prilly sambil mengambil sarang burung di dekat kakinya.

Didalam sana terdapat bayi burung yang begitu kecil dan mungil sedang bercuit-cuit ria.

"Ngapain sih Prill?" tanya Ali yang baru saja muncul entah darimana.

"Ini gue nemu tadi, lucu ya" jawab Prilly sambil tersenyum manis.

Prilly mengelus kepala si bayi burung dengan lembut disusul yang Ali ikut-ikutan mengelus tangan Prilly.

"Burungnya yang di elus, bukan tangan gue" sahut Prilly sewot.

Sedangkan Ali hanya cengengesan.

"Iya lucu.. saking lucunya jadi pengen gue makan" kata Ali datar sambil merebut sarang bayi burung itu dari tangan Prilly.

"Eh.. Ali..." Prilly melotot melihat tingkah Ali yang begitu sadis.

"Hehe.. bercanda kok" jawab Ali terkekeh, kemudian dia segera memanjat pohon didekatnya dan mengembalikan sarang burung beserta isinya ketempatnya.

"Ok udah beres.. sekarang mari bahas soal kita" kata Ali PD

"Hah kita? Emg ada apa sama kita?" tanya Prilly bingung.

"Iya soal kita sayang.. ntar kalo kita nikah mau punya anak berapa? Kalo gue sih maunya 11.. Ntar biar bisa gue bentuk tim sepak bola" racau Ali makin tak jelas.

"Lo ngomong apa sih? Otak lo masih pagi udah ngaco" cibir Prilly

"Ok langsung aja. Lo sebenernya sayang gak sih sama gue" kata Ali. Kali ini dengan ekspresi muka serius.

"Iya donk gue sayang.. Lo kan zombie gue" jawab Prilly santai sembari mengelus kepala Ali.

(Kok gue berasa kayak anak anjing sih, pakek dielus segala) batin Ali

"Iya gue sayang sama elo sebagai temen" kata Prilly lagi.

Jedderr... Bagaikan disambar petir, seketika badan Ali langsung lemas.

Ginjal Ali rasanya seperti tercabik-cabik mendengar pernyataan Prilly.

"Hancur.. hancur.. hancur hatiku.  hancur.. hancur hancur hatiku.." balas Ali sambil menyayi-nyanyi tak jelas.

Didalem Villa

Sementara Putra celingukan melihat kamar para gadis. Disana ada Niki dan Mila, tapi Prilly-nya gak ada.

"Nik Prilly mana?" tanyanya bingung.

Niki hanya mengedikkan bahunya.

"Lo nyari Prilly? Tadi sih gue liat dia diluar lagi sama Ali" jawab Mila yang tiba-tiba nyahut.

"Hah? Ngapain mereka berdua" jawab Putra terbelalak.

Sepertinya dia benar-benar tidak rela kalau gadisnya didekati Ali. Bagaimana nanti kalo Ali melakukan hal yang yes-yes pada Prilly pikirnya.

"Gk tau juga sih, tapi tadi gue liat Prilly lagi mainan burung" balas Mila sambil memaerkan ekpresi polos sepolos-polosnya.

Kali ini Putra lebih melotot lagi mendengar jawaban Mila. Tanpa babibu ia segera berlari keluar.

"Ali.. lo ngajarin cewe gue apa'an" teriak Putra dari kejauhan. Ia sampai ngos-ngosan karena habis berlari.

"Ya ampun baby.. kamu kenapa sih lari-lari kayak habis dikejar maling" tanya Prilly heran.

Putra tidak menjawab dan malah menatap Ali sinis.

"Gapapa.. Udah kita masuk yuk, udara disini panas" jawab Putra santai.

Lalu kemudian merangkul bahu Prilly mesra dan membawanya masuk kedalam

"Cihh panas apa'an.. orang dingin kayak gini. Lo aja yang bikin gue panas.. Dasar siaaaalllll" teriak Ali frustasi.

Tanpa sadar Ali menendang pohon yang ada di dekatnya dengan kencang.

"Aaaahh.. Kaki gue patah tulang" rengek Ali sambil memegangi kakinya.

Karena merasa jengkel sama si pohon, kali ini Ali meninju pohon yang malang itu keras-keras.

"Watauw... Tangan gue remuk" teriak Ali sambil meringis kesakitan.

Berikutnya Ali sudah memaki-maki pohon tak berdosa itu, karena telah menyakiti kaki dan tangannya 😑

"Hahaha.. lo itu bego atau apa sih. Udah tau itu pohon, malah dipukul. Sakit sendiri kan jadinya" sahut Niki yang tidak sengaja melihat kelakuan Ali.

"Yee.. Gue itu lagi nyoba breakdance tau" jawab Ali sambil tetap meringis kesakitan

"Breakdance? Sama pohon? Dasar stres lo" Cibir Niki.

Ali hanya terkekeh dan memasang tampang coolnya

"Lo cemburu liat Prilly sama Putra?" kata Niki lagi.

"Ah Cemburu itu hanya untuk orang yang tidak percaya diri" jawabnya santai. Niki hanya mengeryitkan alisnya.

"Kayaknya Prilly juga suka sama lo kok. Cuman dia belum nyadar aja" ujar Niki sambil tersenyum miring.

"Mau gak gue bantuin.. Bikin Prilly sadar sama perasaannya yang sebenernya" kali ini gadis itu tersenyum penuh arti.

"Iyaa.. Iya.. Gue mau" sahut Ali girang.

Ali tidak peduli kalau dia harus dibantu saudara dari saingannya sndiri, yang penting Prilly bisa mengakui perasaannya terhadap Ali.

Kemudian mereka berdua sudah saling berdiskusi merencanakan sesuatu.

Sexiest ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang