Hah.
Rahangku mengeras. Satu-satunya alasan aku menerobos jalanan New York yang ramai adalah karena aku tidak ingin melewatkan melihat Angela yang sudah tidak kutemui selama satu minggu ini. Benar, satu minggu sialan!
Alih-alih perasaanku membaik setelah bekerja, aku malah mendapatkan pemandangan Angela yang terlihat dekat sekali dengan Lando, pemimpin keluarga Bellucci. Itu saja sudah membuat rahangku mengeras, apalagi setelah pria itu menyentuh tubuh Angela dan membuatnya terjatuh sampai kaca sialan itu mengenai kaki Angela.
Menembak kakinya adalah keputusan yang tepat kulakukan. Namun, itu malah membuatku dibawa oleh Dante ke kantornya dengan Lando yang sedang dijahit.
"Sehun, tahan amarahmu."
"Aku bukan bawahanmu, Dante," balasku dingin. Tidak ada yang bisa memerintahku, siapapun itu.
"Hah."
Tidak peduli dengan helaan napas Dante, aku menatap Lando yang bersikap tenang ketika kakinya sedang dijahit oleh dokter pribadi milik Russo.
"Jangan pernah menyentuhnya lagi," ancamku. Bahkan jika dia menyentuh rambut Angela sehelai saja, aku tidak akan diam.
Karena tidak tahan lagi berada di ruangan ini, aku bangkit dan pergi ke arah pesta untuk mengambil whiskey. Pandanganku seketika teralih ke lantai atas, tempat dimana Angela berada.
"Kamu terlalu gegabah malam ini."
Aku mengerutkan kening ke arah Alessio dan menghabiskan minumanku, sebelum aku mengambil gelas kedua.
"Kita masih membutuhkan Bellucci untuk penerimaan barang di dermaga."
"Aku tidak peduli, Alessio," geramku dan mulai menghabiskan gelas kedua. "Bajingan itu menyentuh Angela."
"Dia hanya membantu."
"Membantu?" Aku mengangkat bibirku, menertawakan kenaifan Alessio. "Apa kamu tidak lihat bagaimana dia menatap Angela? Dia seperti ingin melakukan sex dengannya."
Kudengar helaan napas Alessio dan pria itu berkata, "Tetap saja kamu harus mengontrol amarahmu itu. Angela tidak akan kemana-mana-"
"Aku ingin pernikahanku dipercepat."
"Apa?"
Aku menoleh ke arah Alessio. "Apa aku perlu mengulangi perkataanku?"
"Jangan gila," ucap Alessio yang mulai mengubah suaranya. "Dante tidak akan setuju."
"Aku tidak peduli dia setuju atau tidak. Aku harus menikah dengan Angela. Jadikan itu satu minggu."
"Kamu gila, Stefano."
"Jangan memanggilku dengan nama itu."
"Jesus..."
Akan lebih baik jika Angela di sisiku. Setidaknya, dengan begitu, aku tidak perlu lagi berpikiran bahwa dia bisa dengan mudah ditemui pria lain, ketika Dante masih menerima tangannya untuk berbisnis bersama keluarga yang lain.
"Aku tidak yakin akan bisa mendapatkan persetujuan Dante, tapi akan kucoba."
"Bagus."
Acara inti ulang tahun Dante dimulai. Angela yang sedaritadi mengurung dirinya di kamar, dituntun oleh Isabelle menuju aula. Aku yang melihatnya berjalan, mengambil alih tugas Isabelle dan kami berjalan bersama.
"Aku dengar kamu menembak Lando."
"Di kaki kanannya," tambahku.
"Berhenti merusak pesta keluargaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil's Weakness
RomanceWARNING!! (21+) Angela tidak punya pilihan ketika papa-nya, menjodohkan dia dengan pimpinan baru keluarga mafia dari Romano, yaitu Sehun. Mereka pun menikah, menjalani kehidupan suami-istri disela argumen mereka, hingga akhirnya tanpa sadar, Angela...