Ibuku adalah keturunan Korea asli yang sialnya bertemu dengan Sergio Romano, dan melahirkan anak yang hampir tidak diakui Romano, jika saja mataku tidak berwarna hijau, ciri khas dari Romano. Sayangnya, posisiku sebagai putra kedua dari seorang simpanan tidak akan menganggu anak pertama. Jadi, aku yang tidak ingin berada di wilayah Romano, memutuskan untuk kembali ke Korea bersama Ibu.
Selama 20 tahun aku hidup tanpa masalah di Korea, sampai suatu hari Alessio datang menemuiku dan mengatakan jika kakakku sudah meninggal dalam serangan di Jembatan Brooklyn. Untuk mengamankan keturunan Romano yang sebenarnya, aku diharuskan pergi ke Amerika dan mengambil posisi yang tidak pernah aku bayangkan.
Membunuh anggota keluarga yang menginginkan posisiku adalah tugas pertama yang Alessio berikan, dan aku pun melakukannya. Lagipula itu bukan pembunuhan pertamaku.
Setelah menyelesaikan segala urusan, aku memutuskan untuk berdamai dengan Russo- salah satu Cosa Nostra yang ditakuti. Menawarkan perjanjian kepada Dante tidak sesulit itu, apalagi aku juga harus menikah dengan salah satu putrinya.
Dan demi Tuhan, aku tidak menyesali itu.
Setelah apa yang Angela lakukan semalam, aku tidak bisa tidur dan memikirkan apa yang harus kulakukan untuk membalas gadis itu. Para sepupu dan pamanku marah dengan apa yang terjadi dan memintaku menghukum Angela, tapi aku tahu jika aku melakukan itu, Angela akan semakin membenciku. Karena itu, aku memutuskan untuk mengikuti permainannya.
Aku meminta Alessio mencari gaun yang Angela kenakan dan hanya bermodalkan tidur dengan desainernya, aku bisa mendapatkan barang limited edition yang akan membuat Angela tidak berkutik dalam waktu kurang dari 24 jam.
Dan melihat wajah tidak percayanya tadi membuatku puas.
"Sehun, fokus."
Aku mengangguk dan mulai fokus untuk membahas pekerjaan dengan Dante. Tentu saja itu sebelum Angela melewati ruang keluarga yang hanya ada aku dan Dante.
"Angela."
Dante memanggil putrinya dengan tegas dan membuat gadis itu berjalan ke arahnya. Tubuhnya yang basah oleh keringat membuatku tidak fokus. Aku mengamati baik-baik keringat di lehernya yang meluncur bebas dan Jesus, itu membuatnya sangat seksi.
"Bersiaplah dalam satu jam. Kita akan makan malam di rumah Sehun."
"Iya, Papà."
Jesus, aku tidak tahu kenapa mendengar suaranya semenyenangkan ini.
"Berhenti memandangi putriku seolah kamu ingin menerkamnya."
Aku mengalihkan pandangan ke arah Dante yang mulai menulis sesuatu di iPad-nya dan membuat bibirku terangkat.
"Aku mendengar Angela adalah anak kesayanganmu, dan aku terkejut kamu memberikannya dengan mudah."
"Aku menyayangi semua anak-anakku," balasnya tenang.
"Tetap saja ada yang kamu sayangi melebihi semuanya, sama dengan Papà yang menyayangi Alonso."
"Itu jelas berbeda. Jika aku memiliki anak selain dari Gianna, aku tidak bisa memberinya kasih sayang yang sama dengan anak-anak Gianna."
"Masuk akal," jawabku dan lucu mengetahui jika anak di luar pernikahan tidaklah sama dengan anak sah. "Tapi aku tetap penasaran. Kenapa harus Angela? Aku tahu Isabelle hanya berbeda setahun darinya."
"Angela adalah yang tertua dan aku yakin dia bisa mengontrolmu. Isabelle terlalu lemah, jadi aku harus mencarikannya pria yang tidak sekuat Romano."
Sekarang aku mengerti. Fakta bahwa gadis itu berhasil mengontrolku hingga saat ini, padahal baru kemarin bertemu adalah bukti jika Angela bukanlah sesuatu yang bisa kukuasai dengan mudah.
"Tepat setelah namanya menjadi Angela Romano, aku yakin dia akan berada sepenuhnya di kendaliku, Dante."
"Cobalah. Meski dia sering mengikuti perintahku, ada waktu dia membangkang dan membuat seisi rumah bagai kapal pecah."
"Aku menantikannya."
Setelah membahas pekerjaan dengan Dante dan menunggu semua orang di rumah Russo siap, aku pergi ke dapur mengambil minuman di mini bar dapur dan terkejut melihat Angela, dengan gaun putih yang kuberikan, sedang menyantap salad.
Dia menggunakannya.
"Apa kamu lapar?"
Angela yang terkejut menoleh ke arahku dan aku bisa melihat mulutnya yang belepotan karena saus salad.
"Mamma tidak akan mengizinkanku menyentuh banyak makanan nanti. Aku harus mengisi perutku dulu."
Aku tersenyum. Angela makan dengan lahap dan porsinya juga tidak sedikit, tapi aku penasaran kemana makanan itu pergi ketika tubuhnya sempurna seperti itu. Apa makanannya berpindah ke payu---
"Berhenti menatapku seperti itu."
"Seperti apa?" tanyaku sambil menyesap whiskey yang kutuang.
"Seperti kamu akan menerkamku."
Ucapan yang sama dengan Dante. Apa aku melihatnya seperti itu?
"Antonio mengatakan kepadaku untuk hati-hati denganmu."
"Ah, kakakmu yang aku tembak?"
"Iya, terima kasih untuk itu, kamu masuk ke dalam daftar orang yang dia benci."
"Sama-sama."
Aku tidak menyesal sedikitpun ketika peluruku mengenai Antonio juga. Fakta jika bajingan itu merusak pesta kecil adiknya sudah membuat darahku rasanya akan mendidih.
"Tapi aku tidak mengerti kenapa Antonio melarangmu mendekatiku ketika kita sudah bertunangan."
Aku mengerti. Hanya saja, aku ingin tahu apa yang bajingan itu katakan kepada Angela tentangku yang bahkan tidak lama berada di Amerika.
"Dia mengatakan kamu bercinta dengan pramugari sebelum pesawatmu mendarat di Amerika."
Itu benar, tapi...
"Aku tidak bercinta, Angela. Aku berhubungan sex," ralatku.
"Tidak ada bedanya," jawab Angela seraya memasukkan piring kotornya ke wastafel dan mengusap bibirnya yang penuh saus dengan serbet.
"Bercinta dan berhubungan sex adalah dua hal yang berbeda, Angela."
Aku bisa melihat kekesalan di mata Angela. Dia seperti berusaha mematahkan pendapatku. Namun, Angela tidak mengerti jika kedua hal itu memang berbeda.
Jadi, aku mengikis jarak di antara kita dengan maju ke arahnya. Angela tidak bisa mundur ketika dia tidak memiliki banyak ruang di belakang punggungnya untuk menghindariku.
"Apa yang dikatakan Antonio benar. Aku berhubungan sex dengan pramugari sebelum pesawatku mendarat di Amerika, tapi itu bukan alasan yang tepat untuk menjauhiku, Angela."
Aku mengarahkan wajahku ke wajahnya, mencium aroma bayi yang menyeruak ke hidungku. Aroma lembut yang tidak ingin kubagi dengan siapapun.
"Itu juga tidak bisa disamakan dengan bercinta, Angela."
Ah, aku merasa senang hanya dengan memanggil namanya setiap mulutku terbuka.
Wajahku semakin dekat ke telinganya dan membuatku berkata, "Bercinta adalah ketika aku melakukannya dengan tujuan untuk membuat perempuan itu puas melebihi kepuasanku."
Karena demi Tuhan, semua perempuan yang kutiduri hanya alat sex-ku. Bukan seseorang yang akan kuberikan kepuasan. Jika aku ingin bercinta, itu artinya aku harus mengorbankan kepuasanku demi dia yang ingin kupuaskan.
"Dan percayalah, Angela, aku tidak berniat bercinta sampai aku menemukan seseorang yang ingin kuajak bercinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil's Weakness
RomanceWARNING!! (21+) Angela tidak punya pilihan ketika papa-nya, menjodohkan dia dengan pimpinan baru keluarga mafia dari Romano, yaitu Sehun. Mereka pun menikah, menjalani kehidupan suami-istri disela argumen mereka, hingga akhirnya tanpa sadar, Angela...