Mari Akhiri (END)

Hari Penantian

Senyum indah terus terpancar pada wajahnya, senyum itu pernah ku lihat sebelum dia kehilangan orang terkasihnya yaitu kedua orang tuanya, senyum yang pernah membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama saat bertemu dia dan senyum itulah yang dia tunjukkan saat dia menerimaku sebagai satu-satunya orang yang dia cintai. Hanya padaku dia akan menunjukkan senyum itu dan itu terbukti. dia akan terseyum pada yang lain tapi tanpa binatang cinta dimatanya. Tidak ada yang berubah sampai saat ini dia masih tetap jadi yang paling bersinar dengan indahnya dihatiku. Debaran setiap menatapnya masih sama, dia benar-benar mampu membuatku hanya bisa mencintai dirinya seorang.

Langkah kaki semakin terasa berat, genggaman tangan semakin erat, hatiku semakin hancur. Hati siapa yang tidak akan seterluka jika harus berada di situasi seperti ini sedang berjalan mengantarkan sang kekasih hati menemui jalan hidup yang berbeda arah dengannya. Mengantarkan kekasih menuju Altar pernikahan impian yang harusnya menjadikan altar ini milik kami berdua namun harus terganti menjadi miliknya dan orang lain.

Hanya tinggal 3 langkah lagi dia akan sampai didepan altar tapi langkah kakiku berhenti, aku tidak peduli dengan banyak pasang mata yang menatap kebingungan dan bertanya-tanya kenapa aku berhenti. Hampir 2 menit aku menatap tangan yang ku genggam saat ini, air mataku hampir jatuh. Rasa sesak itu ada namun cinta yang ditinggalkan Biu jauh lebih besar hingga takkan mampu membuatku membencinya.

Aku melepaskanmu, berbahagialah bersama pilihanmu. Aku akan tetap berdiri ditempat yang sama jika kau kembali. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu Biu. Bible lalu mencium tangan Biu dan tersenyum lembut pada Biu.

Terimakasih banyak Bible. Biu kembali terseyum kepada Bible.

Kami lalu melanjutkan lagi langkah kami yang terhenti, aku lalu menyerahkan Biu pada Jeff untuk melanjutkan janji suci.

Selah terucapkan janji suci semua ikut berbahagia atas status baru yang dimiliki Jeff dan Biu. Hanya aku yang terduduk lemas menyaksikan kekasih hatiku menjadi milik orang lain.

Kak Bible jangan buat kak Biu sedih. Berdirilah dan berikan senyum terbaikmu, jika kau tidak bahagia tidak mengapa setidaknya kau harus berakting didepan kakakku kalau kau bahagia melihatnya bahagia dengan orang lain. Ini hari spesial baginya bukankah kau sudah berjanji untuk bahagia dengan apapun keinginannya? Barcode

Bisa-bisanya kau bicara seperti itu, mulutmu terlalu kejam anak kecil. Ta

Kau benar barcode tapi aku tidak bisa berakting dengan baik. Aku akan keluar sebentar menenangkan hatiku. Bible

Apa mau aku temani? Ta

Tidak perlu, aku sendiri saja. Bible

Acara malam ini berjalan dengan sangat baik seperti yang diharapkan. Semua tamu undangan satu persatu telah pulan, hanya tersisa keluarga, beberapa teman dekat Jeff dan Biu, ada juga pengurus acara yang sibuk mulai merapikan barang-barang. Mereka masih asik mengobrol dan berfoto-foto.

Selamat ya kak biu. Akhirnya kali ini bukan hanya cerita dari kak Bible atau barcode tapi kita bertemu langsung. Ta

Iya, Terimakasih banyak ta. Dimana Bible? Sehabis mengantarkan aku ke altar, aku tidak melihatnya sepanjang acara. Biu

Nah itu dia sedang berjalan kesini. Ta

Dari mana saja? Aku mencarimu. Biu