Mari Akhiri

272 18 4
                                    

Us memberikan kode lewat CCTV keorang yang sedang memantau pergerakan mereka. Bom waktu telah aktifkan, us tersenyum bahagia melihat wajah para pemuja Biu sedang ketakutan. Tawa us menggema mengisi ruangan itu.

Sangat menyenangkan melihat wajah kalian seperti itu hanya untuk manusia tak berguna seperti ini. Ucap us yang sekarang sedang menarik rambut biu

Biu sedikit meringis karena tarikan pada rambutnya.

Bible yang sudah kehabisan akal tak mampu lagi menunggu aba-aba dari mile kini berjalan maju, dia sama sekali tidak memperdulikan beberapa pistol mengarah padanya. Bahkan satu tembakan bersarang dilengan kiri bible. Darah segar mengalir membasahi baju putihnya. Ta dan mile yang melihat Bible ditembak kini maju membentengi Bible, namun us yang sudah sangat diluar kendali tak mau ada negosiasi kini kembali melayangkan tembakannya. Bible tertembak tepat didada kirinya. Ia tersungkur jatuh tepat didepan Biu.

Tidak, Bible. Biu berteriak histeris ketika melihat satu peluru kembali bersarang ditubuh bible.

Air mata lolos diwajah pria cantik itu. Biu menangis, memohon agar us tak menyakiti orang-orang tersayangnya. Mile yang melihat Bible sudah tersungkur jatuh lalu menembak us tepat di organ vitalnya. Setelah berhasil menembak mati us dan dua pengawalnya, ta berlari menghampiri Bible sementara mile melepas ikatan yang ada ditubuh Biu. Bodyguard mile berhasil menemukan seseorang yang mereka cari sejak tadi sang pemegang kontrol bom yang terpasang pada Biu. 3 menit sebelum bom itu meledak mereka sudah berhasil menonaktifkan bom tersebut. Biu menghampiri tubuh yang kini sudah berlumur darah dan sudah tak sadar kandiri, Memeluk sangat kekasih hatinya itu.

Maaf, tolong bangunlah. Biu menangis memeluk Bible

Kak, bangun ku mohon. Ta menggenggam erat tangan Bible dan menangis.

Tenanglah, tim medis sudah disini. Mile memberikan kode pada bodyguard untuk meminta tim medis segera masuk.

Mile sudah mempersiapkan antisipasi akan hal buruk yang menimpa mereka jika gagal dalam misi penyelamatan Biu. Beruntung mile begitu peka atas hal ini.

Hampir 24 jam Bible dirawat dirumah sakit. Tak ada pergerakan, Bible masih betah dengan tidur panjangnya.

Makanlah, tubuh kalian berdua itu sudah seperti mayat hidup saja. Ucap kesal ibu mile

Kalian makanlah lebih dulu. Ucap Ibu Bible yang terlihat tak berselera makan.

Asal kau tau, aku memasak ini bukan untuk mendengar ucapanmu barusan. Ibu mile yang sedang menata makanan diatas meja dengan kesal.

Kami akan memakannya nanti bu. Ucap Biu yang tak ingin mengecewakan ibu mile dan tak ingin ada perdebatan antara kedua wanita yang berstatus kakak adik itu.

Semua kembali diam, hingga kedatangan mile dan ta memecahkan kesunyian.

Ibu sudah sampai rupanya, ku kira tadi ibu menelpon baru akan bersiap kesini? Mile masuk menghampiri ibunya.

Tentu saja ibu sudah disini, bagaimana bisa aku setega itu pada adikku membiarkan mereka tak makan tapi mereka mengabaikan masakanku. Ibu mile berucap dengan sedikit merengek untuk membuat sang adik dan Biu merasa bersalah.

Biu baru tau ternyata kedua kakak beradik ini suka sekali berdebat dan tak sering juga suka sekali marah-marah walau sebenarnya mereka saling menyayangi dengan cara yang aneh. Kini ia paham sifat Bible, mile dan ta berasal dari mana yang suka sekali kesal atau sering sekali gampang tersulut emosi.

Ta yang tau tatapan Biu meminta bantuan padanya untuk membuat kedua ibu itu tak sampai harus berdebat terus.

Wah makannya enak apa aku boleh mencicipinya? Dengan ekpresi sedikit berlebihan ditunjukkan ta.

Tentu saja, ayo sini makan. Kau memang keponakan kesayanganku. Ibu mile menarik ta untuk duduk disampingnya dan menyiapkan  makanan.

Barcode dimana? Ucap Ta pada ibu mile karena melihat sang kekasih tak ada diruangan.

Dia akan datang malam, tante menyuruhnya untuk istirahat. Kau juga harus menjaga kesehatanmu jangan biarkan kalian sakit. Ibu mile mengusap lembut punggung ta.

Mile dan ta sedang asik makan namun mereka hampir tersedak akibat ucapan ibu mile.

Anak mantuku Biu kemarilah, kau ingin makan apa? Kalau kau tidak berselera makan biar ibu pesanan makanan. Ibu mile dengan senyum mengejek untuk memancing amarah sang kakak.

Yang menjawab bukannya Biu melainkan ibu bible. Biu kembali menarik napas, rupanya kakak beradik ini selalu saja ada cara untuk memulai perdebatan.

Siapa yang kau sebut anak mantumu? Biu adalah anak mantuku, berhentilah mengharapkan anak mantu orang lain menjadi mantumu. Mulailah suruh mile untuk mencari jangan sembarangan merebut milik orang. Ibu bible menatap sengit pada sang kakak.

Tapikan bible belum bangun dari tidurnya bisa saja itu isyarat bible untuk setuju mile bersama Biu. Ibu mile kembali tersenyum memancing amarah adiknya.

Bermimpilah, Biu tak akan pernah jadi menantumu. Ucap ibu bible lalu memegang tangan Biu.

Biu yang tau kakak beradik ini akan memulai keributan lagi hanya bisa menikmati keributan yang diciptakan. Tangan Biu digenggam erat oleh Bible. Biu langsung berdiri sontak membuat seisi ruangan itu kaget.

Bible kau sudah sangun? Biu tersenyum

Nak. Apa kau baik-baik saja. Ibu Bible kini ikut berdiri.

Ta lalu berlari keluar untuk memanggil dokter. Saking paniknya ia luka didalam ruangan ada bel.

Tidak berselang lama dokterpun datang untuk memeriksa keadaan Bible.

Syukurlah masa kritis pasien sudah lewat dan tuan bible sudah baik-baik saja. Kalau begitu saya permisi. Ucap dokter lalu meninggalkan ruangan.

Butuh sesuatu? Ucap Biu menatap Bible yang terlihat begitu kelelahan.

Aku ingin menikmati dirimu. Ucap Bible menggoda Biu.

Bersabarlah, setelah acara ini selesai. Ucap Biu kembali membalas menggoda sang suami.

Hari ini adalah hari pernikahan Bible dan biu, padahal Bible baru keluar dari rumah sakit seminggu yang lalu namun atas keinginan keduanya yang sudah tidak sabaran ingin meresmikan hubungan mereka jadilah pernikahan dan persiapan yang serba dadakan. Namun tidak mengurangi kebahagiaan dan kesakralan janji suci yang mereka ucapkan.

Sadar dia tidak akan pernah bisa kehilangan Bible, melihat Bible tertembak waktu itu sudah sangat menyakiti hatinya rasanya seperti dia juga ikut merasakan sakit yang Bible rasakan. Saat Bible melamarnya di rumah sakit setelah Bible sadar dari komanya Biu tak lagi berpikir panjang dia langsung menerima lamaran itu.

Jaff hadir diacara pernikahan Biu dan Bible. Mereka sama-sama menerima dan memaafkan apapun kesalahan dimasa lalu, sudah sangat berdamai tentang itu. Jeff juga sudah berhasil mengambil apa yang menjadi miliknya dari keluarga palsunya yang menipu dirinya itu. Ta dan barcode juga akan segera mengikuti jejak sang kakak mereka akan menikah bulan depan. Untuk mile, dia menemukan tambatan hatinya dirumah sakit dimana Bible dirawat.

Pada akhirnya sejauh mana Biu pergi tempat pulang terbaiknya adalah Bible, siapapun orang yang berusaha menjadikan biu miliknya biblelah tetap yang akan menjadi pemilik hati biu.




SELESAI/END

Sekian dan terimakasih sudah mau mampir diceritaku ini, semoga kalian suka endingnya ya. sampai ketemu dicerita selanjutnya. Jangan lupa bintang sama komentnya. Aku sayang kalian semua.
Love you 😘😘

Mari Akhiri (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang