Bisakah Aku Egois?

197 22 1
                                    

Sebelum Jeff menemuiku, aku sudah berbicara dengan barcode mengenai pembatalan pertunangan. Barcode yang awalnya tidak setuju namun aku mencoba meyakinkannya bahwa hubungan dengan cinta sepihak hanya akan membuat keduanya saling menyakiti. Barcode sempat mengurung dirinya dalam kamar hampir tiga hari. Bahkan Ta dan ibuku harus turun tangan langsung mengurus barcode. Aku tau dia bersikap seperti itu adalah bentuk protes atas apa yang aku lakukan tapi aku tidak ingin barcode terlalu jauh berharap tentang hubungan kami yang pada dasarnya aku lakukan hanya karena ingin menjaga nama baik dia.

Setelah drama itu barcode sudah mau keluar dan menerima keadaan. Dia sempat meminta kembali tinggal di rumahnya karena menurutnya hubungan antara kami sudah berakhir jadi dia bukan lagi tanggung jawabku. Tentu saja tidak seperti itu, walau kami tidak lagi bertunangan tapi dia tetap menjadi tanggung jawab kami selama Biu tidak disini.

Masalah barcode memang sudah selesai tapi ada satu hal yang sangat membuatku gelisah yaitu tentang Biu.












Permisi apa aku menganggu kakak. Ta masuk kedalam ruang menghampiri Bible.

Ta, masuklah. Ada yang perlu kakak bantu? Bible tersenyum.

Tidak ada, aku hanya Akhir-akhir ini sering melihat kakak diruang kerja sampai pagi, apa ada masalah dengan perusahaan kita? Tapi kata ayah semua baik-baik saja. Ta menatap  penuh tanya pada Bible.

Ini bukan soal pekerjaan ta. Aku hanya tidak bisa tidur. Ucap jujur Bible.

Apa ini tentang kak Biu? Ta menatap menggoda bible dengan senyum liciknya.

Aku tidak begitu percaya diri saat ini, aku tidak yakin Biu mau balik denganku lagi. Bible mengambil napas berat setelah mengucapkan kalimat itu.

Tidak masalah jika Biu tidak ingin kembali, yang penting putra Mama bukan anak pengecut yang tidak berani untuk mengutarakan isi hatinya. Wanita cantik yang sudah tidak muda lagi itu kini masuk kedalam ruangan kerja dengan senyum yang selalu menjadi pemenang untuk keluarganya.


Ta dan bible sontak langsung melihat kearah ibu mereka yang masuk.

Tadinya ibu mau kekamar Ta tapi saat lihat ruang kerja lampunya masih menyalah dan pintu terbuka jadi ibu kesini eh tidak sengaja mendengar kalian sedang mengobrol. Maaf ibu tidak bermaksud. Kembali tersenyum kepada kedua putranya.

Bu, besok aku akan pergi menemui Biu, aku takut dia menolak untuk kembali padaku. Bible mengaduh akan nasibnya yang begitu butuh dukungan.


Apapun keputusan Biu kau harus ikhlas, kalau jodoh dia akan jadi milikmu apapun yang terjadi. Ibu Bible mengambil posisi duduk disamping ta.

Aku tidak begitu tau kak Biu itu seperti apa, ayah dan ibu pasti sama seperti aku, tidak pernah mengenal baik kak Biu seperti apa tapi dari setiap cerita yang keluar dari mulutmu dan barcode kalian menggambarkan Biu itu sosok penyabar dan penyayang. Apa lagi kakak dan kak jeff berebut untuk bisa memiliki Biu aku yakin dia pasti sangat istimewa, alangkah beruntung sekali jika bisa mendapatkannya. Jika sampai kak Biu memilih jeff wah kau jangan sampai menangis ya kak. Ta memberikan senyum meledek pada Bible.

Mari Akhiri (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang