Memudar

123 15 3
                                    

Hampir sebulan aku terkurung dirumah mewah yang diawasi ketat oleh bodyguard big. Semalaman aku tidak bisa tertidur memikirkan keadaan dua orang yang ku sayangi. Aku tau keluarga Bible bisa mengurus adikku dengan baik tapi tetap saja aku khawatir. Tidak masalah seberapa kali ayah mertuaku menyiksaku atau menyakiti aku tapi aku tidak akan bisa tenang jika harus melibatkan dua orang yang aku sayangi yaitu Barcode dan Bible.

Apa kau akan terus duduk melamun dipinggir kaca seperti itu dan melewatkan sarapanmu lagi? Jeff melangkahkan kakinya mendekati Biu.

Apa pedulimu? Biu menatap tak suka akan kehadiran Jeff.

Apa kau lupa kita masih berstatus pasangan yang sah? Kita belum bercerai maka jagalah ucapanmu. Jeff mendudukkan dirinya tepat disamping Biu dan mengusap lembut wajah pria yang berstatus pasangannya ini.

Aku? Lalu bagaimana denganmu? Apa kau pernah mencintaiku? Apa kau pernah peduli dengan perasaanku atas apa yang terjadi sekarang? Dengan suara bergetar, rasa kecewa dan air mata yang mengalir dipipi cantiknya Biu memberanikan diri bicara.

Aku pernah mencintaimu bahkan sangat mencintaimu melebihi diriku tapi sejak kau memilih Bible kurasa cinta itu sudah menghilang. Jeff mengusap kasar wajahnya.

Biu menatap kecewa atas ucapan pria berstatus suaminya itu. Bagaimana bisa Jeff berkata seperti itu padanya, menyakiti hatinya.

Kau tau Biu, aku sangat puas melihat Bible dan kau hancur berkeping-keping dengan cinta kalian. Setelah mengucapkan itu Jeff pun pergi.










Kak, apa kau yakin dengan keputusanmu ini? Wajah ta tergambar jelas begitu khawatir pada kakaknya.

Aku tidak bisa lagi menunggu terlalu lama ta, kasihan Biu jika terus diperdaya oleh mereka. Kau tau bagaimana ayah Jeff yang begitu serakah, 50% aset keluarga Biu sudah atas namanya dan 50%nya sudah terjual. Ucap frustasi Bible memperlihatkan beberapa file yang memperlihatkan kelakuan ayah mertua Biu.

Ta paham tapi jika kakak membeli kembali itu bisa 2-5 kali lipat dari harga jualnya. Kak Biu juga pasti jika ada disini pasti tidak akan setuju dengan ide kaka ini. Itu akan menyebabkan guncangan besar untuk keuangan perusahaan kita. Ta mencoba meyakinkan kakaknya.

Aku juga setuju pada kak Ta, kak Bible tidak perlu membeli kembali. Ucap barcode yang masuk membawakan segelas kopi untuk bible.

Kau tidak perlu repot-repot membuatkanku kopi, dimana semua pelayan kenapa jadi kau yang mengantarkan?

Niatnya mau ambil minum tapi saat aku turun tangga aku lihat tempat kerja kak Bible lampunya masih menyalah jadi aku berniat untuk membuatkan kopi. Ucap tulus barcode dengan senyum yang selalu dia tunjukkan.

Terimakasih code. Kau tidurlah ini sudah cukup larut. Kau besok bukannya harus kekampus bersama Ta?

Tapi tolong pertimbangkan ucapanku dan kak ta tadi. Kak Bible tidak perlu bertanggung jawab atas apa yang bukan tanggung jawab kak Bible.

Bible tidak menjawab dia hanya tersenyum lembut pada barcode dan dia juga hanya memberikan kode untuk ta agar membawa barcode kembali kekamarnya.

Begitu kacaunya Bible sekarang, hidupnya benar-benar dibuat hancur. Belum selesai dia menemukan cara untuk bisa mengambil Biu sekarang dia harus melindungi aset milik kekasihnya.

Sabar sebentar lagi aku akan menjemputmu, kau akan kembali kerumahmu. Aku begitu mencintaimu Biu. Kalimat yang terucap pelan bahkan terkesan seperti hanya berbicara dalam hati. Bible menangis memeluk bingkai foto yang didalamnya ada wajah Biu sedang tersenyum sambil memeluk erat bible.



Bersambung

Mari Akhiri (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang