Teman baru

68 5 0
                                    

Sudah satu minggu lamanya Alana di rumah bersama bi Edah, ini adalah hari terakhir dirinya berdiam diri di rumah. Karena lusa adalah masuk sekolah. Di tengah teriknya matahari, Alana menyeruput susu janda kesukaan nya. Dia penyuka warna janda, ah bukan  tapi warna ungu. Hampir seluruh ruangan di kamarnya berwarna ungu, dari spray, cat tembok, almari juga perabot lainnya.

"Bi, ini lucu gak si?," tanya Alana.

"Lucu neng, tapi kenapa harus warna ungu lagi?." Alana hanya tersenyum dengan pertanyaan bi Edah.

"Lana suka warna janda," sahutnya. Dia terus saja menscroll tempat belanja online.

"Bagus banget deh yang ini bi, Lana mau pesen ini deh." Alana menunjuk baju oversize berwarna Lilac.

"Ya sudah, beli saja neng. Biar bibi yang bayar ke indimoren," ujar bi Edah.

"Lana mau COD aja bi, kalo Lana berangkat sekolah. Nitip ya bi,"

Jarinya terus saja lincah mencari barang-barang yang menurutnya, bagus lalu klik buat pemesanan. Namun pandangannya teralihkan pada pesan yang tidak di kenal

089622××××× :
Hallo nak, bisa naik ke atas sebentar? Saya menunggu di ruang bk!

Alana bercula satu :
Maaf siapa ya?

089622××××× :
Saya Bu Era, guru bahasa inggris.

Alana bercula satu :
Guru baru ya bu? Saya harus naik kemana bu? Rumah saya kan gak tingkat. Emang ada ruang kapsek di atap rumah saya yah?

Baru saja malam dirinya sudah menyelesaikan masalah, kini datang lagi? Alana menarik nafas gusar. Mengapa dirinya di chat no tidak di kenal, sepertinya ada orang iseng.

089622××××× :
Jangan bercanda kamu! Cepat naik ke atas, temui saya di ruang kepala sekolah!!

Alana bercula satu :
Tunggu dulu! Apa saya harus ke SMA Wiracakwana? Ibu dari sekolahan mana?

089622××××× :
Saya dari SMKN Brifto Cipto 2

Karena kepo dengan nama sekolahan itu, Alana mencari tahu di google dan ketemu.

"Masa gue harus nyebrangin lautan, demi ketemu tu guru?." Dirinya menggerutu, pasalnya. Sekolahan itu sangat jauh, bahkan beda pulau juga provinsi.

Alana bercula satu :
Apakah saya harus nyebrangin lautan ya bu? Kita kan beda pulau.

089622××××× :
Mana mungkin!

Alana bercula satu :
Ibu dapet no saya dari siapa?

089622××××× :
Dari salah satu murid saya, sebentar saya tanya dulu. Sepertinya salah orang?

Alana bercula satu :
Iya bener deh bu salah orang

089622××××× :
Maaf, ternyata salah orang 😅

Melihat pesan tersebut Alana tertawa, bisa-bisa salah sasaran😭

Andai jika dia tak bertanya begitu, bisa di paksa pergi mengunjungi kantor kepala sekolah di sebrang laut sana.

Karena tak berhenti tertawa, Ahdan mengerutkan keningnya melihat Alana yang tertawa sendiri.

"Kenapa kamu ketawa sendiriian," tanya Ahdan.
Setelah pulang sekolah tadi, Ahdan mampir kerumah Alana hanya sekedar melihat kekasihnya. Di tinggal beberapa jam, membuat hatinya sesak menahan rindu.

"Ini loh Vir, ada guru salah kirim pesan. Mana aku di suruh naik ke atas, ke kantor kepala sekolah." Ceritanya sambil menunjukan isi pesan tersebut.

"pasti malu itu guru, anak didikknya bisa-bisanya kirim nomer yang salah." Mereka menertawakan isi pesan tak di kenal, Alana kira itu hanya candaan seseorang tapi ternyata, orang itu salah nomer.

"Gak habis trinting sama tu murid, otw kena omel." Ujar Alana

"Thingking sayang," koreksi Ahdan.

"Terserah aku dong, pokoknya kita harus positif grinting morning."

"Morning gre- gre apa si?," tanya Alana.
"GREETING!" Ahdan menjawabnya ngegas, kadang selalu emosi jika berbicara dengan kekasih nya. Tapi mau bagaimana lagi, dia kekasih nya dan dia cinta.

"Habisin susunya, nanti malam aku mau ngajak kamu malming." Titah Ahdan, sudah lama memang dirinya tak mengajak jalan-jalan kekasihnya. Dan kali ini dia akan mengajaknya lagi, dirinya sibuk mengurus beberapa pekerjaan. Serta sebentar lagi mereka akan lulus sekolah, tepat di hari pelulusan. Kehamilan Alana menginjak 9 bulan, berarti mereka sekolah 3 bulan lagi, tak terasa jika waktu begitu cepat silih berganti. Mereka yang ingin melanjutkan pendidikan sedang sibuk-sibuknya, berbeda yang hanya sekolah sampai menegah atas saja. Lulus nanti, mereka akan tau siapa jati diri mereka sendiri, sama seperti Alana.

Tak terasa Alana sudah tenggelam dalam mimpinya, muka cantik terlihat adem saat tidur. Ahdan terus saja memandangi pahatan indah wajah Alana, sesekali dia mencuri-curi kesempatan dengan memfoto Alana yang sedang tertidur. Lucu sekali, satu kata yang keluar dari mulut Ahdan.

"Tidur yang nyenyak tuan putri," Ahdan mengusap kepala Alana dengan pelan, takut jika terbangun karena ulah nya.

🐘🐘🐘

Sepertinya suasana kali ini mendukung, gemerlap nya bintang menghiasi langit-langit indah. Di atas sana, bintang-bintang kecil bertengger manis di langit dengan bulan yang begitu terang, kali ini Ahdan membawa Alana ke bukit. Dimana jika malam jari, lampu-lampu menyala dari rumah-rumah. Suasananya begitu adem, serta dingin. Alana berbalut jaket tebal sedang memandang takjub pemandangan ini, matanya berbinar.
"Bagus sekali," gumam Alana

"Iya, kamu suka?," tanya Ahdan kepada kekasih nya.

"Ya aku suka, tapi udara di sini sangat dingin." keluhnya, matanya terus menelisik. Di bukit ini hanya ada mereka berdua, sengaja memang. Ahdan menyewa tempat ini agar tidak ada yang mengganggu.

"Kamu mau lihat sesuatu?," tanya Ahdan.
"Tunggu sebentar." Ahdan pergi menuju pohon cantik yanh di hiasi lampu, dirinya kembali membawa lampion di kedua tangan ya.
"Kau akan merasa senang, mau coba menerbangkan?," tanya Ahdan. Alana hanya mengangguk, tanda dia setuju.

Dua lampion itu terbang, siapa lagi kalo bukan Alana dan Ah dan yang melakukannya.

"Kamu hanya membawa 2 lampion?," tanya Alana
"Tidak, aku bawa banyak. Jika kamu ingin, akan ku terbangkan semua." Jawabnya

"Terimakasih." Ucap Alana

"Untuk apa?," jawab Ahdan seadanya.

"Kamu sudah banyak membantuku, kau selalu membuatku senang, kau juga selalu ada untukku. Jika tidak ada kamu, mungkin aku tak akan sebahagia ini." Ujar Alana

"Sudah menjadi tugasku, kebahagiaan mu adalah kebahagiaan ku juga. Jangan pernah berpikir jika aku akan meninggal kanmu!"

Di tengah-tengah malam yang indah, pasangan muda itu menikmati suasana dengan perasaan yang tak bisa di jelas kan. Bersyukurlah kamu mendapatkan laki-laki yang menjadikan mu seperti ratu, tapi jangan lupa. Jadikanlah dia seperti raja, sama seperti yang dia lakukan.

ALANA AIBILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang