AHC 25: PETE'S REMEMBER

7.1K 705 26
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

~Beberapa hari yang lalu. Saat Tay berangkat ke Thailand.

Sosok itu baru saja datang dari bandara. Meski begitu, tujuannya selalu ke arah yang sama. Setidaknya jika ia tak berhasil, ia mungkin masih bisa meneruskan hubungan gelap di antara mereka.

Yah, meski dia adalah seorang Alpha yang sudah memiliki omeganya.

"Can I help you, sir?" Seorang wanita berperawakan tinggi menyapa sosok berwajah Asia. Ini tentu saja bukan karena dirinya ramah, tetapi karena ini bagian dari pekerjaannya.

"Sure. I want to meet your Director." Pria Beta itu, Tem ... Membuka kacamata hitamnya. Menampilkan mata kecokelatannya yang liar.

Sekertaris itu menggelengkan kepalanya. Wajah ramahnya mulai berubah menjadi mencela. "But the Director said..."

"Just saying, Tem is here, Miss Polina."

Wanita bernama Polina itu menganggukkan kepalanya, walau sedikit kesal. "Sure. Just wait."

Setelah itu, Polina mengangkat telepon ganggang di atas mejanya. Menelepon seseorang di ruangan direktur dengan berbahasa Rusia. Lalu, wajahnya menampilkan keterkejutan. Ia meletakkan kembali telepon genggam itu ke meja.

"Mr. Time waiting for you in his room." Polina terlihat sangat terganggu dengan kedatangan Tem di sini.

Ia sangat tahu jika Tem dan pasangan direkturnya, Tay, adalah rekan kerja. Mereka sesama psikolog, dan berkerja di tempat yang sama. Lalu, bagaimana sekarang Tem ini selalu mendatangi mate temannya sendiri?

"Thanks, Miss Polina."

Tem melenggang masuk ke dalam ruang direktur. Baru saja ia membuka pintu, dirinya sudah di hadapkan oleh sosok alpha yang menatapnya marah.

"Apa yang kau lakukan, Tem? Aku sudah bilang semua di antara kita selesai dahulu! Kau sendiri pernah bilang jika kau tidak menuntut komitmen di antara kita." Pria dengan bahu tegap itu menatap marah pada Tem.

Tem tahu hatinya terasa sakit, tapi ia hanya menahannya. "Aku tahu. Tapi tidak bisakah kita melanjutkan ini diam-diam, tanpa Tay tahu!"

Time terlihat mengurut pelipisnya yang sakit. "Kau tahu bukan jika aku dan Tay itu mate? Saat aku menikah dengannya, hubungan kita sudah selesai."

Benar. Tem sangat tahu! Bahkan saat Time menghabiskan malam dengannya, ia selalu memikul rasa sakit yang sama. Sebab, ia juga bisa mencium aroma Tay di tubuh Time Mereka sudah mating. Aroma mereka sudah bercampur.

Tem menahan semuanya. Tentu saja ia tahu dirinya salah. Meski begitu ...

"Sudahlah. Aku datang ke sini bukan hanya untuk itu."

Tem duduk di salah satu sofa. Ia masih mengenakan jam tangan yang sama, persis yang ia gunakan saat bertemu dengan Porsche beberapa hari yang lalu. Yah, malamnya Tem langsung membeli tiket pesawat, dan pergi ke Rusia secepatnya.

AFTER HE CAME | VEGASPETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang