AHC 52: A GUEST

7.4K 697 100
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

SRET!

"Mari kita bicara dengan lebih baik," ujar pria dengan kemeja corak seperti macan tutul.

Pria itu duduk di kursi plastik pada lantai yang kotor. Suasana di dalam sana cukup mengerikan, terutama saat kau melihat betapa banyak bekas ceceran darah di sekitar plastik yang digunakan sebagai dinding. Tempat ini nyaris seperti neraka dunia bagi siapapun yang disandera di sana.

"Ughh ... Khun Vegas, saya tidak tahu ... AKHHH!!!"

GRAKK!

Nop sedikit membuang wajah saat Vegas menekan tongkat kayu dengan penuh paku di punggung tangan pria itu. Membuat pria yang mereka sandera berteriak tanpa memperdulikan tenggorokannya lagi. Belum lagi bagaimana pria itu tidak ketakutan saat rekannya yang lain sudah tak bernyawa di balik sekat plastik yang dipasang di ruangan itu.

Bahkan pria itu bisa melihat salah satu kaki dari mereka yang muncul di balik sekat plastik. Membuat ia berpikir jika gilirannya tak lama lagi.

"Ampun Khun Vegas ... Saya memang yang mengedarkan obat-obatan di sana," pinta pria itu untuk nyawanya sendiri.

Vegas menarik tongkat kayu berisi paku itu dari tangan si pria malang. Menyisakan beberapa tusukan tak sengaja di atas punggung tangannya. Meski begitu, Vegas tak begitu tertarik untuk merasa kasihan.

"Tentu saja aku tahu kau memang pelakunya. Yang aku tanya ... Siapa orang yang berada di belakangmu?"

Jika transaksi semacam ini bisa berhasil tanpa tercium oleh Theerapanyakul atau pun polisi, pasti ada orang besar di belakangnya.

TING!

Pria malang itu menatap takut pada denting nyaring dari tongkat besi yang dipukulkan pelan ke kaki meja. Membuatnya membayangkan jika tongkat besi itu kembali memukul ke arahnya. Vegas tersenyum tipis saat melihat pria itu ketakutan.

"Kau hanya perlu memilih, bergabung dengan teman-temanmu untuk menjadi makanan ikan di sungai, atau menjawab pertanyaanku," ujar Vegas sambil berdiri.

Membuka jas hujan berwarna putih bening, tetapi kini berubah dengan percikan darah. Entah darah siapa saja yang sudah menyumbangkan warna di sana. Sepertinya Vegas merasa sudah selesai, karena pria malang itu sudah semakin ketakutan.

Nop menyerahkan sapu tangan untuk Vegas.

"Kami diperintahkan oleh Khun Vikairungroj. Selebihnya saya tidak tahu juga, tetapi yang memberi modal itu Vikairungroj."

Sudah Vegas duga, ayah Tawan pasti terlibat dalam hal ini.

TAP!

Vegas melempar sapu tangannya ke atas meja berisi beberapa alat pertukangan. Mengusap kedua telapak tangannya untuk membersihkan sisa debu dan darah yang ternyata juga mengenai tangannya. Bahkan ada palu berisi darah di sana. Tahu saja bagaimana fungsi benda-benda itu jadi sangat berbeda.

AFTER HE CAME | VEGASPETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang