AHC 45: A DAY IN PHUKET (21+)

9.9K 703 40
                                    

Warning 21+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning 21+

This story contains content that is not suitable for minors. It is expected to be good at sorting stories according to age. Thank you.

***

"Akhh ..."


Pete hanya bisa meremas selimut di bawahnya ketika Vegas menggempur bagian belakangnya keras. Lutut Pete tidak mampu untuk menahan tubuhnya sendiri, sehingga Vegas mencengkeram pinggang Pete. Memaksa omeganya untuk tetap menungging hingga Vegas mencapai puncaknya.

Ruangan itu tidak rapi lagi ketika pakaian berceceran di lantai. Menandakan betapa tergesa-gesa mereka untuk memulai. Atau lebih tepatnya Vegas, yang sejak mereka pulang dari pantai langsung menekan Pete di sofa kamar hotel mereka.

Memulai putaran pertama mereka di sofa, dan kemudian menggendong Pete yang kelelahan ke kasur. Mengarahkan omega itu untuk menungging, dan menumbuk konstan bagian bawah Pete. Tak perduli jika Pete berapa kali nyaris tersembab ke permukaan kasur. 

"Ughhh ... Vegas, aku hampir sampai ... Akhh ..."

PLAKK!

Pete meringis saat Vegas menampar bongkahan padatnya. Itu hanya sekali, tetapi membuat Pete bocor di mana-mana. Paha belakang Pete sudah basah oleh cairannya sendiri. Menetes ke lekuk lututnya, sebelum menetes ke seprei. Menambah jejak lain di seprei baru itu.

Pete meraung meminta Vegas untuk sedikit pelan, karena lutut Pete sudah benar-benar lemas.

Namun Vegas tetaplah Vegas. Dalam hal seperti ini, dia yang paling semangat. Tatapannya mengarah pada tengkuk belakang Pete yang menampilkan bekas gigitan. Tanda mate mereka yang mungkin nanti akan pudar bekasnya, tetapi tak akan hilang efeknya.

SRET!

"Ughh! Nghh!" Pete mencengkeram tangan Vegas yang mengukung tubuhnya ketika Vegas menjilati leher belakangnya.  Menggigit di sana untuk menambah dalam bekas gigitan itu.

Vegas menurunkan kecupannya beberapa kali ke bekas luka di punggung Pete. Mengusap tulang ekor Pete yang sensitif. Sebelum memainkan puncak dada Pete yang mencuat.

"Ughh ...Please ..." Pete ikut mengarahkan tangannya untuk membelai leher Vegas yang menumbuknya di belakang. Tak tahu apa yang sebenarnya Pete minta dalam desahannya.

Vegas menggigit telinga Pete dan berbisik. "Don't worry. I'm not gonna hurt you."

Sebelum mengangkat sebelah kaki Pete dan menekan miliknya lebih keras lagi. Pete semakin meremas seprei di bawahnya saat Vegas bergerak aktif untuk memainkan kedua puting pete bergantian.

"AKHHH ... Vegas?" Desahan pete menjadi sedikit kecewa ketika Vegas menarik kejantanannya.

Ia membuka matanya hanya untuk melihat Vegas yang mendesis pelan. Kejantanan pria itu masih sangat keras, sehingga Pete bertanya-tanya mengapa Vegas berhenti. Tapi pria tak membiarkan Pete berdiam lama, karena Vegas membalik tubuh Pete untuk terlentang.

AFTER HE CAME | VEGASPETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang