27 - Postingan

604 118 20
                                    

Sore semuaaa

Maaf ya kalau tadi sempat unpublish dan publish lagi (error')

Janlup VOTE KOMENTAR!!

Happy Reading~

_______________

Gemercik air hujan terdengar begitu menenangkan perasaan seorang perempuan yang tengah dilanda kecemburuan. Bagaimana tidak, ia baru saja melihat sebuah postingan instagram pribadi milik Siska yang menunjukkan foto mesra bersama Juan.

Dia tahu foto itu diambil saat pemotretan pagi tadi, tapi apakah harus diposting dengan caption yang mengundang pemikiran negatif? Dalam postingan itu Siska menulis, “Today, with my prince. Enjoy, Juan.

Lebih parahnya lagi Juan juga memposting foto yang sama seperti Siska di instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lebih parahnya lagi Juan juga memposting foto yang sama seperti Siska di instagram. Apakah pria itu mengira istrinya tidak memiliki media sosial?

Kini Zoya tengah menunggu kepulangan sang suami. Ia sedari tadi hanya menemani Rendi bermain di sofa. Perempuan itu sudah kehilangan mood untuk melakukan banyak aktivitas.

Sepuluh menit berlalu suara motor Juan terdengar memasuki halaman. Zoya lantas menuju dapur untuk membuatkannya minuman hangat sambil memanaskan air untuk Juan mandi.

Pria itu masuk dan langsung menghampiri putra semata wayangnya. Mengecup pipi, Juan lantas menanyakan kabar Rendi. Anak itu terlihat antusias menceritakan kegiatan sekolah pertamanya hari ini.

Zoya mulai menyekolahkan Rendi di usianya yang belum genap empat tahun. Hal itu dilakukan karena anaknya terus meminta untuk disekolahkan. Lagi pula itu juga hal yang bagus, Rendi terlalu aktif untuk terus diam di rumah. Dengan begini Rendi justru bisa belajar lebih banyak di luar bersama teman-teman barunya.

Kini pria bertubuh jangkung itu sudah selesai membersihkan diri dan mulai menyandarkan punggungnya di tumpukan bantal. Ia memejamkan matanya sebentar kemudian membukanya lagi saat merasa ada seseorang yang masuk ke kamar.

“Mau adzan kok tidur, sayang?” suara lembut perempuan itu membuat Juan menegakkan punggung.

“Enggak, kok. Cuma mau rebahan aja,” balas Juan seraya memandang istrinya yang sedang menutup tirai jendela.

Perempuan dengan sweater hitam itu berjalan menuju tempat tidur lantas memegang pipi sang suami. Wajahnya begitu khawatir.

“Muka kamu pucet, kamu sakit? Tapi nggak demam,” tanya Zoya seraya menyentuh dahi Juan.

“Aku gapapa kok,” jawab Juan seraya terkekeh kecil melihat wajah khawatir sang istri.

Zoya menghela napas pelan lalu memandangi cincin yang melingkar di jari Juan. Cincin yang sama seperti miliknya. Pria di depannya lantas kembali membuka suara.

Thank You Juan | Lee Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang