PART 11

2.1K 304 11
                                    

~~~***~~~

Oniel perlahan membuka matanya, menoleh sedikit ke kanan, mendapati ketiga perempuan yang sangat dicintainya sedang tertidur pulas.

Dengan perlahan, Oniel memutar tubuhnya, membuat ia bisa melihat lebih jelas istri dan anak-anaknya. Satu hal yang selalu ia syukuri adalah dengan memiliki mereka dalam kehidupannya, walaupun jalur yang dihadapi penuh rintangan.

Mata Oniel bergerak menatap Shani yang masih menutup matanya. Sudut bibir Oniel tiba-tiba terangkat, tersenyum melihat wajah cantik milik istrinya. Sudah hampir 9 tahun mereka bersama, tapi tidak pernah terlintas di kepala Oniel, bahwa ia akan bosan melihat wajah indah milik Shani di setiap harinya.

Cukup lama Oniel menatap Shani, hingga tak lama yang ditatap membuka matanya, membuat pasangan suami istri ini saling menatap satu sama lain.

Jantung Oniel berhenti sejenak bahkan kupu-kupu dalam perutnya mulai berterbangan, semua hanya karena matanya melihat senyum yang kini sedang terpasang di wajah istrinya.

"Aku harus apa ini, Shan" ucap Oniel pelan, tapi masih bisa didengar.

Shani menatap bingung suaminya, "Maksud kamu?"

"Setiap harinya, aku justru makin jatuh cinta sama kamu"

Ucapan Oniel, berhasil membuat Shani tersenyum malu, "Pagi-pagi, udah gombal aja nih bapak dua anak" ucap Shani tenang, walaupun ada sesuatu yang bergejolak dalam hatinya.

Oniel menarik satu tangan Shani yang terbaring di dekatnya, menggenggamnya dengan erat, "I love you" ucapnya, mencium singkat punggung tangan istrinya.

Sudah bisa dipastikan, betapa lebarnya senyum Shani pagi ini, "I love you too" balas Shani, matanya menatap lekat kedua mata Oniel, menunjukkan kalau ia benar-benar serius dengan perkataannya.

"Ini kalau gak ada anak-anak, udah bisa dipastikan kita olahraga pagi, Shan"

Shani tertawa kecil mendengar ucapan Oniel, "Lagian siapa yang punya ide bawa anak-anak ke kamar?" tanya nya, membuat Oniel sedikit terkejut.

"Oh, jadi kalau gak ada anak-anak, kamu mau?"

"Mau-mau aja?"

Lagi, Oniel dibuat terkejut dengan perkataan dari istrinya, mulutnya mulai terbuka ingin mengatakan sesuatu, tapi harus tertutup kembali, karena Shani yang tiba-tiba beranjak dari kasur.

"Udah ah, aku mau masak, ibu sama Chika juga pasti udah bangun. Bye, sayang." Ucap Shani, lalu mengecup singkat bibir Oniel, membuat yang dikecup senyum kegirangan.

.

.

.

Seperti biasa di hari sabtu, Oniel selalu menghabiskan waktu untuk bersama dengan kedua putri kecilnya. Menemani mereka bermain, mengajak mereka bernyanyi bersama, hingga membantu Shani memandikan keduanya sudah menjadi hal yang biasa dilakukan Oniel di hari sabtu.

Yang berbeda di Sabtu ini hanyalah keberadaan Chika dan ibunya yang membuat rumah milik Oniel ramai dengan canda tawa dari mereka. Tak terasa, hari sudah hampir gelap, mengingat bahwa malam ini mereka ada acara reuni, Shani segera mengajak Oniel untuk bersiap-siap.

Oniel segera menuruti ucapan Shani, ia mendekati kedua gadis nya yang masih bermain dnegan ibu dan adiknya, "Muthe, Christy, nanti papa sama mama, mau pergi. Jadi nanti, Muthe sama Christy dirumah aja sama nenek dan tante Chika, boleh?"

Muthe dan Christy menatap Siska dan Chika yang sedang tersenyum ke arah mereka. Melihat senyum dari nenek dan tantenya, si kembar segera menganggukan kepala mereka, tanda mengerti dengan ucapan ayah mereka.

LitheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang