PART 12

1.9K 305 16
                                    

~~~***~~~

"Oh iya, Shan, Muthe gimana sekarang kondisinya?"

Shani menoleh ke Anin yang baru saja memberikan pertanyaan untuknya, "Udah agak mendingan, Nin. Luka jahitan nya udah mulai mengering, terus lebam nya juga perlahan udah memudar"

Anin menghela nafas lega, "Syukur lah kalau gitu. Kamu yang sabar ya, Shan" ucap Anin, mengusap lengan Shani.

"Iya, makasih ya Nin. Oh iya, ini pada kemana ya, kenapa kita bertiga ditinggal ya?" tanya Shani pada Anin dan Cindy. Ketiganya kini sedang duduk, tanpa ditemani oleh suami mereka masing-masing.

Cindy mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan tiga pria itu, "Tuh, mereka lagi jalan kesini" ucap Cindy, ketika matanya berhasil menangkap yang dicarinya sedari tadi.

Oniel, Gracio, Jaehan berjalan kembali menuju ke pasangan mereka masing-masing, sembari membawa beberapa makanan yang tersedia di acara malam ini.

Anin tersenyum melihat Gracio yang sudah duduk di sebelahnya, "Nih, buat istriku yang paling cantik, Makan yang banyak ya sayang, biar makin gemes" ucap Gracio, tangannya mencubit pipi istrinya.

Hal yang sama juga dilakukan Jaehan, pria itu duduk di samping Cindy, "Udah aku ambilin ya" ucapnya, membuat Cindy tersenyum, lalu mengucapkan terimakasih pada suaminya itu.

Oniel meletakkan piring berisi makanan di depan Shani, setelah itu ia melepas jas miliknya, meletakkannya ke atas pundak Shani, menutupi bagian tubuh istrinya yang terbuka, membuat Shani tersenyum.

"Banyak yang lihatin kamu dari tadi, aku gak suka" ucap Oniel, berbisik di telingan kanan Shani, membuat Shani tertawa kecil.

Oniel kembali duduk pada kursinya, ia menopang dagunya di atas meja, memandangi istrinya yang sedang menyantap makanan yang dibawanya tadi.

"Cantik banget sih"

Shani hampir saja tersedak mendengar ucapan yang baru saja keluar dari mulut suaminya, ia menepuk pelan paha Oniel, "Niel, aku lagi makan"

"Emang kenapa? Kan kamu emang cantik"

"Udah deh, pusing aku dengernya. Eh, kamu gak makan?" tanya Shani, mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan mereka.

Oniel menggelengkan kepalanya, "Enggak ah, aku mau nya makan kamu aja" ucap Oniel dengan entengnya, membuat Gracio tersedak dan Jaehan melongo tak percaya dengan ucapan Oniel barusan.

Shani menatap tajam Oniel, menepuk pelan mulut milik suaminya itu, "Mulutnya ya" ucap Shani, membuat Oniel hanya bisa tertawa.

Setelah itu, tidak ada percakapn yang keluar dari mulut Oniel, ia hanya fokus memandangi Shani, hingga istrinya itu selesai makan.

"Udah kenyang? Mau makan dessert gak?" tanya Oniel, tangannya bergerak membersihkan mulut Shani dengan tissue, membuat Shani merasa aneh dengan sikap suaminya hari ini.

"Kamu kenapa sih hari ini? Aneh banget?"

Oniel menunjuk dirinya, "Aku? Aku aneh? Enggak ah, aku kayak biasanya kok" jawab Oniel, membuat Shani hanya bisa pasrah mendengarnya.

"Bentar ya, aku ambil dessert dulu. Kamu disini aja" Oniel segera berdiri dari kursinya, berjalan menuju ke booth yang menyediakan dessert.

"Loh, Oniel?"

Oniel menoleh ke samping, "Stella? Bener kan?" tanya Oniel, pada sosok wanita yang memanggilnya tadi.

"Iya aku Stella, astaga, kamu apa kabar, Niel? Sumpah aku kangen banget sama kamu" ucap wanita itu, lalu memeluk tubuh Oniel.

"Buset-buset, itu bukannya Stella ya, mantan pacarnya Oniel?"

LitheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang