Delapan

32 8 4
                                    

Aloo! just a quick message from me, aku bakal mengistirahatkan diriku sebentar if you guys dont mind! im gonna continue the story as soon as possible:) please enjoy this 8th chapter because i'll be gone for awhile^^

•••

2 hari setelah malam itu Leon secara terus-menerus memohon pada Kai untuk bekerja sama dengannya agar Kai mau dikenalkan dengan kedua orang tua Leon, setelah diskusi panjang dan juga negosiasi yang tak berujung akhirnya Kai menyetujui permohonan Leon. Tentunya dengan sebuah alasan yang belum Kai ungkap ke kawannya, karna kejadian semalam yang akhirnya membuat Kai terpaksa setuju.

—Flashback—

Dering notifikasi ponsel milik Kai membuatnya terpaksa harus bangkit dari posisi nyamannya dan mengambil ponselnya yang tergeletak dimeja makan. Matanya membulat ketika membaca pesan dari seseorang yang sangat tidak Kai harapkan, ia kemudian menelan ludah dan membalas pesan tersebut. Hatinya bergetar ketika menyadari bahwa ia tidak pernah mengganti nama kontak dari orang yang mengirim pesan padanya.

(Abaikan time stamp ya!)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Abaikan time stamp ya!)

Setelah saling membalas Kai pun kembali menaruh ponselnya ditempat semula, muncul perasaan gundah dalam dirinya, serta kegalauan yang melanda malamnya. Menyebalkan ya terdengarnya? Percayalah pikiran wanita itu berkecamuk ingin menangis terlebih ia disiksa rindu yang luar biasa.

I love you too Ji, if only im brave enough to say that monolog yang terjadi dikepala Kai.

✨✨✨

"Sini hp kamuu" Ucap Leon sembari menyambar ponsel milik Kai yang sedari tadi ia genggam, Kai hanya pasrah dan membiarkan Leon membuka ponselnya entah untuk apapun itu. Tak lama ia mengunci ponsel milik Kai dan membuka ponselnya.

"Hold my hand" Perintah Leon

"Buat apaa?" Tanya Kai yang merasa instruksi dari Leon terdengar aneh

"Just hold my hand Kai, trust me" Leon nyodorkan tangannya menunggu untuk digenggam oleh tangan mungil milik Kai, tak lama wanita itu pasrah dan menggenggam tangan Leon. Setelah mengambil foto Leon terlihat kembali sibuk dengan ponselnya. Setelah selesai berkutik dengan ponselnya Leon kemudian memamerkan hasil kerja kerasnya kepada Kai disertai dengan senyuman yang menunjukan deretan gigi rapihnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dreamcatcher II - Fajri Un1ty FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang