Kai, Shandy, Nindy, Farhan, dan Anna saat ini memutuskan untuk pergi dan berjalan-jalan di salah satu mall yang berada di Jakarta Pusat. Entah sudah berapa banyak toko yang mereka datangi, dan barang-barang yang sudah Anna dan Nindy beli. Belum ada barang yang membuat Kai tertarik untuk membelinya, jadi yang ia lakukan hanya window shopping saja.
"Sayang, makan dulu yuk? Aku laper banget tau" Pinta Farhan, Anna membalikan tubuhnya dan mendapati kekasihnya sedang menunjukan wajah memelas.
"Iya Sayang, makan aja dulu ya? Laper juga hehe" Ajak Anna, yang lain hanya mengikut saja
Ketika berjalan menuju restoran, kedua pasang kekasih itu saling bergandengan tangan. Akibatnya Kai yang berjalan dibelakang mereka hanya bisa terdiam saja, mengingat bagaimana kejadian siang tadi akan membuat hubungannya dengan Reina seperti apa.
✨✨✨
"Bangsen, gue lupa nih! Ada janji sama Fira" Celetuk Kai tiba-tiba ketika mereka baru saja duduk dimeja yang disediakan.
"Hm? Janjian kemana emang?" Shandy mengerutkan alisnya, tetapi tangan Nindy menyenggol bahu prianya, akibatnya Shandy hanya mengangguk mengerti saja.
"Yaudah, kamu gapapa pulang sendiri nanti? Kalau mau dijemput kabarin aja yaa! Hubungin aku, Anna, Shandy, atau Farhan ya" Ucap Nindy, ia kemudian menyerahkan satu paperbag kepada Kai.
"Ini apa?" Kai menerima paperbag tersebut
"Nanti liat ajaa, hati-hati yaa" Nindy menyungging senyum
"Makasih ya Ka, aku bisa kok pulang sendiri hehe, duluan yaa!" Kai kemudian membalikkan tubuhnya dan berjalan menjauh.
"Emang dia ada janji sama Fira ya?" Tanya Shandy
"Kebiasaan kamu ga peka" Nindy mencubit pipi Shandy hingga pria itu mengaduh kesakitan.
✨✨✨
Saat ini Kai terlihat sedang duduk menunggu taxi, tetapi hingga 15 menit kemudian ia tak bisa menemukan satu taxi kosongpun untuk dikendarai. Sayangnya tak ada pilihan lain, Kai harus sabar menunggu. Kai berusaha membuang rasa bosannya dengan cara memainkan ponselnya.
"Mau sampai kapan disini?" Suara seseorang yang mampu membuat Kai membulatkan matanya. Ia berusaha keras untuk mengabaikan pria yang bertanya padanya.
"Ayo aku anter kamu pulang" Fajri menarik tangan Kai, tetapi wanita itu menepis tangan sang pria
"Kai please, let me drive you home" Fajri berjongkok dihadapan Kai yang bulir air matanya sudah terjatuh membasahi pipinya. Fajri yang tak kuasa melihat wanita terkasihnya menitihkan air matapun tanpa basa basi langsung membawanya kedalam dekapan hangat tubuh Fajri. Tak ada satu kata yang keluar dari bibir mereka, hanya ada rasa bersalah yang luar biasa.
✨✨✨
"Maaf" Fajri sudah menyebut kata itu berkali-kali, namun tak ada respon yang bisa Kai beri. Mereka berdua berjalan menembus kesunyian disebuah jalan yang dahulu seringkali mereka lewati, terlalu banyak cerita dan patah hati disini.
"Ji, berhenti diruko depan ya" Ucap Kai, Fajri kemudian meminggirkan mobilnya. Kai membuka pintu mobil, begitupun dengan Fajri.
"Kamu ngapain?" Fajri menyatukan alisnya
"Udah, kamu pulang aja, aku aman kok disini" Ujar Kai, namun Fajri menggeleng tegas, ia tak mungkin membiarkan wanitanya pergi menghilang lagi, tidak untuk kali ini!
"Kai, kita perlu bahas soal ini, ga bisa lari terus" Fajri menahan pergelangan tangan Kai, membuat wanita itu menoleh ke arahnya.
"Soal apa lagi? Permasalahan kita udah ada jalan tengah, yaitu berpisah. Kamu harus mikirin ke depan, hidup harus terus berjalan" Jelas Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamcatcher II - Fajri Un1ty FF
FanfictionSeason kedua untuk buku "DREAMCATCHER" Buku ini menceritakan kehidupan baru yang Kai Noena Kalla jalani setelah berpisah dari sang mantan Fajri Maulana serta meninggalkan kota Jakarta yang menyimpan berbagai cerita. Keputusan yang sepasang kekasih...